Ditanya Reshuffle Kabinet, Menkominfo Mengaku Dapat Undangan Ratas dari Presiden
Selasa, 22 Maret 2022 - 19:48 WIB
JAKARTA - Isu akan adanya reshuffle kabinet kembali menguat dalam beberapa waktu belakangan ini. Bahkan ada yang menyebut, Presiden Jokowi merombak Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/3/2022) besok.
Menanggapi hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo ) Johnny Plate mengaku mendapatkan undangan dari Istana Negara untuk menghadiri rapat terbatas (ratas). "Besok saya ada undangan ratas," kata Johnny kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (22/3/2022).
Menurut Johnny, ratas akan membahas beberapa agenda. Salah satunya evaluasi perhelatan MotoGP di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). "Undangan ratas. Undangan ratasnya pasti masalah yang terkait lah. Salah satunya tentang penyelenggaraan MotoGP Mandalika itu, yang lain belum ada pembicaraannya," katanya.
Ditanya soal siapa saja yang diundang, Johnny mengungkap tidak semua menteri. Hanya menteri-menteri terkait saja karena rapat ini sifatnya terbatas. "Enggak (semua menteri). Hanya menteri-menteri, kan rapat terbatas. Kalau rapat paripurna baru semuanya," ujarnya.
Johnny menjelaskan, ratas biasanya dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi. Pimpinan rata bisa saja diwakilkan jika presiden di luar daerah.
Terkait isu reshuffle kabinet, Johnny meminta media tidak menanyakan kepada dirinya, karena hal itu merupakan kewenangan presiden. Reshuffle dilakukan sesuai kebutuhan presiden. "Tapi kan presiden mengangkat kabinet bukan untuk reshuffle, untuk kabinetnya bekerja sebagai pembantu presiden. Nah, kalau hasil evaluasinya ada yang perlu diperbaiki atau dilengkapi atau bahkan diganti, direposisi, itu kewenangan presiden," kata Johnny.
Baca juga: Rocky Gerung: Kalau Presiden Tak Setuju Pemilu Ditunda Mestinya Luhut Di-reshuffle
Menanggapi hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo ) Johnny Plate mengaku mendapatkan undangan dari Istana Negara untuk menghadiri rapat terbatas (ratas). "Besok saya ada undangan ratas," kata Johnny kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (22/3/2022).
Menurut Johnny, ratas akan membahas beberapa agenda. Salah satunya evaluasi perhelatan MotoGP di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). "Undangan ratas. Undangan ratasnya pasti masalah yang terkait lah. Salah satunya tentang penyelenggaraan MotoGP Mandalika itu, yang lain belum ada pembicaraannya," katanya.
Ditanya soal siapa saja yang diundang, Johnny mengungkap tidak semua menteri. Hanya menteri-menteri terkait saja karena rapat ini sifatnya terbatas. "Enggak (semua menteri). Hanya menteri-menteri, kan rapat terbatas. Kalau rapat paripurna baru semuanya," ujarnya.
Johnny menjelaskan, ratas biasanya dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi. Pimpinan rata bisa saja diwakilkan jika presiden di luar daerah.
Terkait isu reshuffle kabinet, Johnny meminta media tidak menanyakan kepada dirinya, karena hal itu merupakan kewenangan presiden. Reshuffle dilakukan sesuai kebutuhan presiden. "Tapi kan presiden mengangkat kabinet bukan untuk reshuffle, untuk kabinetnya bekerja sebagai pembantu presiden. Nah, kalau hasil evaluasinya ada yang perlu diperbaiki atau dilengkapi atau bahkan diganti, direposisi, itu kewenangan presiden," kata Johnny.
Baca juga: Rocky Gerung: Kalau Presiden Tak Setuju Pemilu Ditunda Mestinya Luhut Di-reshuffle
(abd)
tulis komentar anda