Polisi Sita 2 Rumah Mewah Hasil Penipuan Robot Trading Senilai Rp15 Miliar

Senin, 21 Maret 2022 - 17:23 WIB
Polisi menyita rumah milik petinggi PT Trust Global, yang memasarkan robot trading Viral Blast, di Kota Surabaya, Jawa Timur. FOTO/IST
JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri melakukan tindakan lanjutan setelah meringkus sejumlah tersangka pelaku penipuan robot trading Viral Blast. Polisi berhasil menyita dua rumah mewah milik petinggi PT Trust Global yang merupakan perusahaan robot trading tersebut.

Dittipideksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan menyampaikan, anggotanya telah menyegel dua rumah mewah yang terletak di bilangan Kota Surabaya, Jawa Timur. Brigjen Whisnu menegaskan total harta berupa bangunan berbentuk rumah tersebut senilai Rp15 miliar.

"Diduga barang bukti yang berhasil disita di Surabaya kemarin berupa satu unit rumah mewah di Graha Family milik Tersangka Minggus Umboh, satu unit rumah mewah di Green lake milik tersangka Zainal Hudha Purnama yang keduanya senilai Rp15 miliar," kata Whisnu kepada wartawan, Senin (21/3/2022).





Selain dua rumah mewah tersebut, Brigjen Whisnu memaparkan adanya barang mewah lainnya yang disita demi kepentingan penyidikan. Barang mewah tersebut diduga sebagai barang bukti yang diperoleh melalui hasil modus penipuan robot trading.

"Sebelumnya kami juga telah menyita uang dollar pecahan SGD1.000 dikurs rupiah sekitar Rp20 miliar, mobil BMW (dua unit) mobil VW Caravan (satu unit) mobil Jaguar dengan total nilai Rp1,5 miliar, kemudian penyitaan uang di beberapa rekening bank dan aset crypto senilai total sekitar Rp15 miliar," kata Whisnu.

Untuk diketahui, polisi telah menangkap sejumlah tersangka penipuan robot trading Viral Blast yakni Minggus Umboh, Zainal Hudha Purnama, dan Putra Wibowo yang merupakan pendiri Viral Blast. Modus penipuan robot trading Viral Blast dilakukan para tersangka tersebut melalui PT Trust Global Karya dengan memasarkan e-book dengan nama VIRAL BLAST kepada para member untuk melakukan trading di bursa komoditi yang ternyata fiktif.

Baca juga: Polri Buka Hotline bagi Korban Penipuan Robot Trading dan Binary Option

"Berdasarkan laporan, terdapat sekitar 12.000 member trading yang terkena penipuan mencapai Rp1,2 triliun," kata Brigjen Whisnu Hermawan.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More