Perindo Nilai Peran Perempuan di Indonesia Masih Jauh dari Harapan
Minggu, 20 Maret 2022 - 18:43 WIB
JAKARTA - Ketua DPP Partai Perindo Bidang Perempuan dan Anak, Ratih Gunaevy menyoroti peran perempuan di Indonesia masih jauh dari harapan sepantasnya dalam pembangunan bangsa dan negara. Budaya patriarki yang dominan mempengaruhi posisi perempuan di Indonesia.
Ratih menekankan bahwa peringatan Hari Perempuan Internasional setiap 8 Maret menjadi titik tolak perempuan yang harus ditiru untuk dipraktikkan di Indonesia. "Harapan kita sebagai perempuan untuk berjuang secara setara di Indonesia masih terhalang dengan budaya patriarki yang masih dominan. Padahal, kemampuan perempuan itu multitalenta," kata Ratih dalam podcast aksi nyata "Dari Kamu untuk Indonesia", yang diselenggarakan oleh Partai Perindo yang disiarkan via Instagram Partai Perindo, RCTI+, Youtube, dan Website Partai Perindo, Minggu (20/3/2022).
Dalam dialog yang dipandu Abraham Silaban, Wakil Ketua Umum Kartini Perindo ini juga menyoroti perbedaan perjuangan perempuan di masa lampau dengan masa kini. Dia menilai perbedaan perjuangan perempuan saat ini ditujukan untuk dihargai dalam kesetaraannya.
"Peran perempuan Indonesia di zaman lampau jelas sekali perbedaannya. Perempuan dianggap tidak lebih dari sekadar ibu rumah tangga, memasak di dapur dan melahirkan anak. Sedangkan di masa kini, perempuan sudah bisa menduduki di posisi-posisi penting di pemerintahan atau industri," katanya.
Karenanya Ratih menilai sisi multitalenta perempuan modern saat ini yakni mampu berperan sebagai pekerja dan seorang ibu di rumah. "Perempuan di masa kini tidak hanya menerima kodratnya sebagai seorang ibu dan istri tetapi juga mampu mengerjakan pekerjaan lain dalam waktu yang bersamaan," katanya semangat.
Podcast aksi nyata dilaksanakan mulai pukul 16.00-17.00 WIB secara langsung via daring. Dalam podcast tersebut, Ratih hadir sebagai narasumber yang mendiskusikan tema Stop Kekerasan Pada Perempuan dan Anak!.
Baca juga: Di Forum Parlemen Perempuan IPU, Puan Bicara Keberhasilan Pemimpin Wanita Tangani Pandemi
Ratih menekankan bahwa peringatan Hari Perempuan Internasional setiap 8 Maret menjadi titik tolak perempuan yang harus ditiru untuk dipraktikkan di Indonesia. "Harapan kita sebagai perempuan untuk berjuang secara setara di Indonesia masih terhalang dengan budaya patriarki yang masih dominan. Padahal, kemampuan perempuan itu multitalenta," kata Ratih dalam podcast aksi nyata "Dari Kamu untuk Indonesia", yang diselenggarakan oleh Partai Perindo yang disiarkan via Instagram Partai Perindo, RCTI+, Youtube, dan Website Partai Perindo, Minggu (20/3/2022).
Dalam dialog yang dipandu Abraham Silaban, Wakil Ketua Umum Kartini Perindo ini juga menyoroti perbedaan perjuangan perempuan di masa lampau dengan masa kini. Dia menilai perbedaan perjuangan perempuan saat ini ditujukan untuk dihargai dalam kesetaraannya.
"Peran perempuan Indonesia di zaman lampau jelas sekali perbedaannya. Perempuan dianggap tidak lebih dari sekadar ibu rumah tangga, memasak di dapur dan melahirkan anak. Sedangkan di masa kini, perempuan sudah bisa menduduki di posisi-posisi penting di pemerintahan atau industri," katanya.
Karenanya Ratih menilai sisi multitalenta perempuan modern saat ini yakni mampu berperan sebagai pekerja dan seorang ibu di rumah. "Perempuan di masa kini tidak hanya menerima kodratnya sebagai seorang ibu dan istri tetapi juga mampu mengerjakan pekerjaan lain dalam waktu yang bersamaan," katanya semangat.
Podcast aksi nyata dilaksanakan mulai pukul 16.00-17.00 WIB secara langsung via daring. Dalam podcast tersebut, Ratih hadir sebagai narasumber yang mendiskusikan tema Stop Kekerasan Pada Perempuan dan Anak!.
Baca juga: Di Forum Parlemen Perempuan IPU, Puan Bicara Keberhasilan Pemimpin Wanita Tangani Pandemi
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda