Fadli Zon: Forum ASEAN+3 Sepakat Bentuk Komite Ad Hoc Cari Solusi Konflik Rusia-Ukraina
Minggu, 20 Maret 2022 - 12:26 WIB
JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Fadli Zon menyebut Forum ASEAN+3 Meeting menghasilkan emergency item dan mengusulkan pembentukan komite ad hoc dalam mencari solusi konflik antara Rusia dan Ukraina.
“Jika diperlukan dibuat semacam satu task force, satu komite yang ad hoc untuk bicara ke kedua parlemen Rusia maupun Ukraina. Itu yang kita usulkan,” kata Fadli Zon di Bali Minggu (20/3/2022).
Politikus Gerindra tersebut menilai emergency item yang diusulkan merupakan peran serta dari parlemen dunia. Pasalnya, kehadiran parlemen dunia dinilainya mampu menjembatani dan mencari solusi terhadap konflik Rusia-Ukraina. “Bukan sekadar melakukan attack terhadap salah satu pihak. Karena itu tidak akan menyelesaikan masalah,” tutur Fadli.
Apalagi, tambah dia, proposal resolusi yang diberikan dari negara Eropa dinilai sebagai besar parlemen terlalu keras. Bahkan beberapa di antaranya menganggap proposal tersebut menghakimi salah satu pihak. “Kita ingin mengusulkan bagaimana peran parlemen dalam hal ini menjembatani konflik yang sedang terjadi,” jelas dia.
Usulan yang didapatkan dari Forum ASEAN +3 tersebut, tambah Fadli, bakal diteruskan dalam Asia Pasific Meeting. Mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut pun menyebut Indonesia menjadi drafting commitee untuk resolusi tersebut.
“Jadi, kita akan bawa (usulan). Inikan baru di ASEAN+3 tadi disepakati nanti sore akan kita bawa ke Asia Pasific Meeting, baru kemudian, hari ini juga kita daftarkan emergency item kita itu,” ucapnya.
“Jika diperlukan dibuat semacam satu task force, satu komite yang ad hoc untuk bicara ke kedua parlemen Rusia maupun Ukraina. Itu yang kita usulkan,” kata Fadli Zon di Bali Minggu (20/3/2022).
Politikus Gerindra tersebut menilai emergency item yang diusulkan merupakan peran serta dari parlemen dunia. Pasalnya, kehadiran parlemen dunia dinilainya mampu menjembatani dan mencari solusi terhadap konflik Rusia-Ukraina. “Bukan sekadar melakukan attack terhadap salah satu pihak. Karena itu tidak akan menyelesaikan masalah,” tutur Fadli.
Apalagi, tambah dia, proposal resolusi yang diberikan dari negara Eropa dinilai sebagai besar parlemen terlalu keras. Bahkan beberapa di antaranya menganggap proposal tersebut menghakimi salah satu pihak. “Kita ingin mengusulkan bagaimana peran parlemen dalam hal ini menjembatani konflik yang sedang terjadi,” jelas dia.
Baca Juga
Usulan yang didapatkan dari Forum ASEAN +3 tersebut, tambah Fadli, bakal diteruskan dalam Asia Pasific Meeting. Mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut pun menyebut Indonesia menjadi drafting commitee untuk resolusi tersebut.
“Jadi, kita akan bawa (usulan). Inikan baru di ASEAN+3 tadi disepakati nanti sore akan kita bawa ke Asia Pasific Meeting, baru kemudian, hari ini juga kita daftarkan emergency item kita itu,” ucapnya.
(cip)
tulis komentar anda