Perasaan Campur Aduk Calon Jamaah Saat Ibadah Haji Ditiadakan
Selasa, 16 Juni 2020 - 17:34 WIB
JAKARTA - Calon jamaah haji asal Jawa Barat Nurwanto mengaku memiliki perasaan campur aduk ketika mendengar keputusan Menteri Agama Fachrul Razi yang meniadakan pemberangkatan ibadah haji 2020 . Campur aduk perasaan antara kecewa dan tetap bersyukur.
"Saya pikir manusiawi lah sebagai jamaah haji pertama kali pada saat kami mendengar tanggal 2 Juni kemarin bahwa haji dibatalkan ini campur aduk rasanya, di situ ada rasa kecewa, pastilah kami seperti itu," ungkap Nurwanto dalam acara Webinar Fokus SINDO Bertajuk “Haji RI 2020 Batal, Bagaimana Nasib Calon Haji”, Selasa (16/6/2020).
Nurwanto mengatakan, kecewa karena telah menunggu lama. Nurwanto yang merupakan calon jamaah haji reguler telah menunggu sejak delapan tahun lalu. Bahkan, ada calon jamaah haji yang telah menunggu lebih dari delapan tahun. "Campur aduknya juga ada perasaan bersyukurnya juga," ungkapnya. (Baca juga: AMPHURI Ungkap Jamaah Haji VIP Telah Bayar DP Hotel di Arab)
Bersyukur karena tidak dipaksakan menjalankan ibadah haji di tengah pandemi Covid-19. "Ada juga rasa pasrahnya, karena memang ini lah keputusan berat yang harus diambil," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, sebagai umat muslim tentu pernah atau diajarkan untuk selalu melihat ke depan. "Pada saat melihat ke depan itu, maka yang pertama harus kita lakukan adalah ridho, kalau ridho ini sudah ada, maka yang di Atas juga ridho," ujarnya.
Pihak pertama yang dihubungi Nurwanto adalah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) saat mendengar keputusan peniadaan ibadah haji itu. "Tentunya kami sendiri juga proaktif ya, namanya orang kaget, pasti bertanya, KBIH tentunya yang pertama ditanya," paparnya.
"Saya pikir manusiawi lah sebagai jamaah haji pertama kali pada saat kami mendengar tanggal 2 Juni kemarin bahwa haji dibatalkan ini campur aduk rasanya, di situ ada rasa kecewa, pastilah kami seperti itu," ungkap Nurwanto dalam acara Webinar Fokus SINDO Bertajuk “Haji RI 2020 Batal, Bagaimana Nasib Calon Haji”, Selasa (16/6/2020).
Nurwanto mengatakan, kecewa karena telah menunggu lama. Nurwanto yang merupakan calon jamaah haji reguler telah menunggu sejak delapan tahun lalu. Bahkan, ada calon jamaah haji yang telah menunggu lebih dari delapan tahun. "Campur aduknya juga ada perasaan bersyukurnya juga," ungkapnya. (Baca juga: AMPHURI Ungkap Jamaah Haji VIP Telah Bayar DP Hotel di Arab)
Bersyukur karena tidak dipaksakan menjalankan ibadah haji di tengah pandemi Covid-19. "Ada juga rasa pasrahnya, karena memang ini lah keputusan berat yang harus diambil," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, sebagai umat muslim tentu pernah atau diajarkan untuk selalu melihat ke depan. "Pada saat melihat ke depan itu, maka yang pertama harus kita lakukan adalah ridho, kalau ridho ini sudah ada, maka yang di Atas juga ridho," ujarnya.
Pihak pertama yang dihubungi Nurwanto adalah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) saat mendengar keputusan peniadaan ibadah haji itu. "Tentunya kami sendiri juga proaktif ya, namanya orang kaget, pasti bertanya, KBIH tentunya yang pertama ditanya," paparnya.
(nbs)
tulis komentar anda