Memoderasi Pemindahan IKN
Jum'at, 11 Maret 2022 - 12:58 WIB
Prof Bambang Setiaji
Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
PEMINDAHAN IKN menjadi trending topic, baik di media mainstream maupun media sosial. Masyarakat Kalimantan Timur umumnya menyambut gembira terhadap berita ini. Tetapi ada juga masyarakat pada titik terdampak merasa waswas jika penghidupannya tergusur sebagaimana mereka contohkan seperti orang Betawi di Jakarta.Ada juga aspirasi mengenai lembaga otorita diharap memberi peran kepada tokoh setempat.
Mengagetkan bahwa para pejabat daerah sebenarnya banyak yang ragu terhadap keberlangsungan perpindahan itu dan mereka menduga akan berhenti hanya pada pembuatan Istana Negara sebagaimana Istana Negara di kota lain. Keuangan negara dalam dua tahun lebih ini banyak tersedot untuk mengatasi pandemi Covid-19. Dan keadaan ekonomi yang menurun tentu menyebabkan pemasukan negara yang berkurang.
Alasan Perpindahan IKN
Di antara alasan perpindahan Ibu Kota Negara di antaranya daya dukung Jakarta sebagai kota yang macet, terlalu padat, banjir serta ancaman tenggelam, maka terdapat alasan ekonomi yang sangat penting adalah ketimpangan perkembangan pembangunan Jawa dan Luar Jawa serta peran Jakarta dan luar Jakarta. Jakarta merupakan pusat peredaran 70% peredaran uang. Oleh sebab itu perpindahan ibu kota dalam jangka panjang tentu berpengaruh terhadap keseimbangan ekonomi antar wilayah.
Memang dalam jangka pendek perpindahan tersebut bermasalah terutama dari sisi APBN yang sedang dirundung masalah Covid-19 dan pembelanjaan dengan defisit atau pinjaman yang luar biasa terhadap infra struktur selama beberapa tahun terakhir. Bagaimana pun infrastruktur tersebut akan memberikan impak pertumbuhan ekonomi di masa depan. Berbeda dengan jalan tol di Jawa yang cukup ramai, jalan tol Balikpapan-Samarinda sekarang masih sepi dan diduga sulit balik modal (payback) akan tetapi pada jangka panjang infrastruktur infrastruktur ini akan sangat membantu pembangunan Kalimantan dan daerah lain yang sama.
Lokasi IKN bila ditarik garis lurus dari pinggir Balikpapan hanya 25 kilometer. Namun medan terpendek tersebut memerlukan banyak anggaran sebagaimana analisis para ahli geologi. Demikian juga mengenai daya dukung utama air dan listrik. Hal ini yang menyebabkan banyak orang ragu akan keberlangsungan proyek yang sangat penting untuk keseimbangan ekonomi dan politik ke depan.
Oleh sebab itu untuk memberi jaminan keberlangsungan perpindahan, justru sebaiknya dimulai dari depertemen teknis. Misalnya depertemen pendidikan, departemen agama, keuangan, dan pekerjaan umum. Kantor kantor BUMN merupakan modal penggerak yang luar biasa bisa ditugaskan berpindah lebih dahulu. Kantor kantor pusat berbagai perusahaan swasta bisa diminta oleh pemerintah membukan kantor pusat kedua di Panajam Pasir Utara, PPU tersebut. Perpindahan juga jangan langsung di titik nol, tetapi dimulai dari pinggir Balikpapan.
Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
PEMINDAHAN IKN menjadi trending topic, baik di media mainstream maupun media sosial. Masyarakat Kalimantan Timur umumnya menyambut gembira terhadap berita ini. Tetapi ada juga masyarakat pada titik terdampak merasa waswas jika penghidupannya tergusur sebagaimana mereka contohkan seperti orang Betawi di Jakarta.Ada juga aspirasi mengenai lembaga otorita diharap memberi peran kepada tokoh setempat.
Mengagetkan bahwa para pejabat daerah sebenarnya banyak yang ragu terhadap keberlangsungan perpindahan itu dan mereka menduga akan berhenti hanya pada pembuatan Istana Negara sebagaimana Istana Negara di kota lain. Keuangan negara dalam dua tahun lebih ini banyak tersedot untuk mengatasi pandemi Covid-19. Dan keadaan ekonomi yang menurun tentu menyebabkan pemasukan negara yang berkurang.
Alasan Perpindahan IKN
Di antara alasan perpindahan Ibu Kota Negara di antaranya daya dukung Jakarta sebagai kota yang macet, terlalu padat, banjir serta ancaman tenggelam, maka terdapat alasan ekonomi yang sangat penting adalah ketimpangan perkembangan pembangunan Jawa dan Luar Jawa serta peran Jakarta dan luar Jakarta. Jakarta merupakan pusat peredaran 70% peredaran uang. Oleh sebab itu perpindahan ibu kota dalam jangka panjang tentu berpengaruh terhadap keseimbangan ekonomi antar wilayah.
Memang dalam jangka pendek perpindahan tersebut bermasalah terutama dari sisi APBN yang sedang dirundung masalah Covid-19 dan pembelanjaan dengan defisit atau pinjaman yang luar biasa terhadap infra struktur selama beberapa tahun terakhir. Bagaimana pun infrastruktur tersebut akan memberikan impak pertumbuhan ekonomi di masa depan. Berbeda dengan jalan tol di Jawa yang cukup ramai, jalan tol Balikpapan-Samarinda sekarang masih sepi dan diduga sulit balik modal (payback) akan tetapi pada jangka panjang infrastruktur infrastruktur ini akan sangat membantu pembangunan Kalimantan dan daerah lain yang sama.
Lokasi IKN bila ditarik garis lurus dari pinggir Balikpapan hanya 25 kilometer. Namun medan terpendek tersebut memerlukan banyak anggaran sebagaimana analisis para ahli geologi. Demikian juga mengenai daya dukung utama air dan listrik. Hal ini yang menyebabkan banyak orang ragu akan keberlangsungan proyek yang sangat penting untuk keseimbangan ekonomi dan politik ke depan.
Oleh sebab itu untuk memberi jaminan keberlangsungan perpindahan, justru sebaiknya dimulai dari depertemen teknis. Misalnya depertemen pendidikan, departemen agama, keuangan, dan pekerjaan umum. Kantor kantor BUMN merupakan modal penggerak yang luar biasa bisa ditugaskan berpindah lebih dahulu. Kantor kantor pusat berbagai perusahaan swasta bisa diminta oleh pemerintah membukan kantor pusat kedua di Panajam Pasir Utara, PPU tersebut. Perpindahan juga jangan langsung di titik nol, tetapi dimulai dari pinggir Balikpapan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda