Danjen Kopassus Tunggu Petunjuk Panglima TNI soal Penambahan Personel di Papua
Kamis, 10 Maret 2022 - 11:11 WIB
JAKARTA - Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Widi Prasetijono menyebut belum ada petunjuk dari Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa ihwal rencana penambahan personel ke Papua. Sampai dengan saat ini, dirinya masih menunggu bila memang penambahan tersebut diperlukan.
Hal itu disampaikan Widi merespons terjadinya penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap 8 pekerja PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua beberapa waktu lalu.
Sementara ini rencana (penambahan personel) belum ada. Tapi ya kami menunggu petunjuk dari Panglima TNI selalu pengguna pasukan TNI," ujar Widi di Balai Komando, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (10/3/2022).
Lebih lanjut dia menjelaskan, saat ini Korps Baret Merah hanya melakukan Bantuan Kendali Operasi (BKO) personel saja. Menurut dia, pendekatan yang dilakukan di Papua pun sudah berubah menjadi pembinaan teritorial (Binter).
"Terkonsentrasi melaksanakan kegiatan binter saja di sana. Sehingga tentunya semua operasi di Papua dilaksanakan oleh Pangdam Cendrawasih dan Pangdam Kasuari," ucap Widi.
"Sifatnya itu kami Kopassus itu BKO-kan personel untuk melaksanakan tugas," imbuhnya. Baca juga: Profil 8 Karyawan PT PTT yang Tewas Dibantai KKB di Puncak Papua
Sebagainana diketahui, sebanyak 8 karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) tewas ditembak KKB di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022). Setelah membantai 8 pekerja yang tengah mengerjakan tower PTT, di hari yang sama KKB juga menyerang salah satu prajurit Satgas Kodim Yonif R 408/SBH hingga terluka.
Hal itu disampaikan Widi merespons terjadinya penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap 8 pekerja PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua beberapa waktu lalu.
Sementara ini rencana (penambahan personel) belum ada. Tapi ya kami menunggu petunjuk dari Panglima TNI selalu pengguna pasukan TNI," ujar Widi di Balai Komando, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (10/3/2022).
Lebih lanjut dia menjelaskan, saat ini Korps Baret Merah hanya melakukan Bantuan Kendali Operasi (BKO) personel saja. Menurut dia, pendekatan yang dilakukan di Papua pun sudah berubah menjadi pembinaan teritorial (Binter).
"Terkonsentrasi melaksanakan kegiatan binter saja di sana. Sehingga tentunya semua operasi di Papua dilaksanakan oleh Pangdam Cendrawasih dan Pangdam Kasuari," ucap Widi.
"Sifatnya itu kami Kopassus itu BKO-kan personel untuk melaksanakan tugas," imbuhnya. Baca juga: Profil 8 Karyawan PT PTT yang Tewas Dibantai KKB di Puncak Papua
Sebagainana diketahui, sebanyak 8 karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) tewas ditembak KKB di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022). Setelah membantai 8 pekerja yang tengah mengerjakan tower PTT, di hari yang sama KKB juga menyerang salah satu prajurit Satgas Kodim Yonif R 408/SBH hingga terluka.
(kri)
tulis komentar anda