Menko Airlangga dan Ketum PBNU Pimpin Replanting Peremajaan Sawit Rakyat di Muara Enim

Jum'at, 04 Maret 2022 - 17:11 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Ketum PBNU KH Yahya Cholil Qoumas memimpin penanaman kembali peremajaan sawit rakyat (PSR) di Desa Kencana Mulia, Kecamatan Rembang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. FOTO/IST
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) KH Yahya Cholil Staquf memimpin langsung replanting atau penanaman kembali peremajaan sawit rakyat (PSR) di Desa Kencana Mulia, Kecamatan Rembang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Program yang menjadi salah satu dari rangkaian hari lahir NU ke-99 (kalender Hijriyah) ini dilakukan di lahan seluas 317 hektare di Muara Enim, dan menjadi percontohan yang akan diterapkan di sejumlah daerah untuk pengembangan ekosistem perkebunan sawit berkelanjutan.

"Acara hari ini replanting sawit yang menjadi program pemerintah, dengan target 180.000 hektare per tahun. Dalam acara ini tadi disampaikan bahwa untuk petani diberikan (bantuan) yang sebelumnya Rp25 juta/hektare, dinaikkan menjadi Rp30 juta/hektar," kata Airlangga di Muara Enim seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (4/3/2022).

Selain Airlangga dan Gus Yahya, hadir dalam acara tersebut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil ketua Umum PBNU Nusron Wahid, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganundito, Pj Bupati Muara Enim Nasrun Umar, Ketua DPRD Sumatera Selatan RA Anita Noeeringhati, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkembuann Kelapa Sawit (BPDP-PKS) Eddy Abdurrachman dan Ketua PWNU Sumatera Selatan KH Amirullah Nahrawi serta tokoh masyarakat lainnya.



Baca juga: Percepatan Peremajaan Sawit Rakyat, Menko Airlangga Sebut Sebagai Upaya Kerek Produktivitas



Airlangga mengungkapkan, dengan bantuan tersebut, maka petani sawit yang mengelola dua hektar bisa mendapatkan Rp60 juta, atau Rp120 juta untuk yang mengelola empat hektare. Program itu nantinya bisa dilanjutkan dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk modal kerjanya, beli pupuk, dan sebagainya. "Periode kreditnya diberikan waktu bisa sampai lima tahun. Bunganya 3% dan 3 % disubsidi oleh pemerintah," kata Airlangga.

Ketua Umum Partai Golkar ini mengajak para petani dan kelompok masyarakat untuk mengambil kesempatan baik ini. Dia pun mengungkapkan bahwa selanjutnya anggaran ini akan diberikan juga kepada kelompok masyarakat secaara umum, dan bisa digunakan untuk pengembangan usaha seperti perkebunan kelapa maupun perkebunan karet.

Dalam kesempatan sama, Gus Yahya menambahkan bahwa program pendampingan dan kerja konkret bersama rakyat adalah salah saatu serangkaian kerja sama NU dengan pemerintah melalui beberapa kementerian.

Baca juga: PBNU Gerakkan Potensi Ekonomi Berbasis Sawit
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!