Ini Momen saat Jokowi Menolak Tegas Perpanjangan Masa Jabatan Presiden
Kamis, 03 Maret 2022 - 18:39 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah beberapa kali bicara menolak perpanjangan masa jabatannya. Sikap Jokowi itu kembali ditunggu publik setelah muncul wacana penundaan Pemilu 2024 yang dilontarkan 3 pimpinan partai politik koalisi pemerintahan.
Dari penelusuran MNC Portal Indonesia (MPI), setidaknya ada tiga momen Jokowi menyampaikan penolakan tersebut. Pertama, terjadi pada 2019 muncul wacana masa jabatan presiden menjadi 3 periode, presiden dipilih MPR, hingga presiden dipilih delapan tahun sekali. Jokowi pun menolak usulan ini dan menyebut pihak yang mengusulkan masa jabatan presiden tiga periode tersebut ingin mencari muka dan menampar mukanya.
Saat live streaming di Channel YouTube Sekretariat Presiden, 2 Desember, Jokowi kembali menyampaikan sikapnya secara gamblang. "Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode. Itu ada tiga menurut saya. Satu, ingin menampar muka saya. Yang kedua ingin mencari muka, padahal saya udah punya muka. Yang ketiga ingin menjerumuskan," kata Presiden.
Kemudian pada momen lain, yakni 15 Maret 2021, Jokowi menyinggung lebih transparan soal penolakan menjadi presiden tiga periode. Saat itu, Jokowi kembali menegaskan sikapnya yang tak ingin menambah masa jabatannya.
Ihwal pernyataan Jokowi itu muncul dari tudingan sejumlah pihak, salah satunya mantan Ketua MPR RI Amien Rais. Saat itu Amien menyebut adanya skenario untuk memperpanjang masa jabatan Presiden menjadi 3 periode.
Jokowi kemudian menyinggung bahwa konstitusi yang mengamanahkan presiden dua periode, dan amanah itu yang akan dia patuhi. "Saya tegaskan, saya tidak ada niat, tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanahkan dua periode, dan itu yang harus kita jaga bersama-sama," ujarnya.
Tak hanya pada dua momen itu, wacana soal masa jabatan juga sempat dilontarkan sejumlah kelompok relawan pendukungnya, yang menginginkan agar Jokowi bersedia kembali maju ke Pilpres 2024 berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Dari penelusuran MNC Portal Indonesia (MPI), setidaknya ada tiga momen Jokowi menyampaikan penolakan tersebut. Pertama, terjadi pada 2019 muncul wacana masa jabatan presiden menjadi 3 periode, presiden dipilih MPR, hingga presiden dipilih delapan tahun sekali. Jokowi pun menolak usulan ini dan menyebut pihak yang mengusulkan masa jabatan presiden tiga periode tersebut ingin mencari muka dan menampar mukanya.
Saat live streaming di Channel YouTube Sekretariat Presiden, 2 Desember, Jokowi kembali menyampaikan sikapnya secara gamblang. "Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode. Itu ada tiga menurut saya. Satu, ingin menampar muka saya. Yang kedua ingin mencari muka, padahal saya udah punya muka. Yang ketiga ingin menjerumuskan," kata Presiden.
Baca Juga
Kemudian pada momen lain, yakni 15 Maret 2021, Jokowi menyinggung lebih transparan soal penolakan menjadi presiden tiga periode. Saat itu, Jokowi kembali menegaskan sikapnya yang tak ingin menambah masa jabatannya.
Ihwal pernyataan Jokowi itu muncul dari tudingan sejumlah pihak, salah satunya mantan Ketua MPR RI Amien Rais. Saat itu Amien menyebut adanya skenario untuk memperpanjang masa jabatan Presiden menjadi 3 periode.
Baca Juga
Jokowi kemudian menyinggung bahwa konstitusi yang mengamanahkan presiden dua periode, dan amanah itu yang akan dia patuhi. "Saya tegaskan, saya tidak ada niat, tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanahkan dua periode, dan itu yang harus kita jaga bersama-sama," ujarnya.
Tak hanya pada dua momen itu, wacana soal masa jabatan juga sempat dilontarkan sejumlah kelompok relawan pendukungnya, yang menginginkan agar Jokowi bersedia kembali maju ke Pilpres 2024 berpasangan dengan Prabowo Subianto.
tulis komentar anda