Bulog Siap Menjadi Operator Badan Pangan Nasional
Sabtu, 26 Februari 2022 - 16:18 WIB
BOGOR - Perum Bulog yang turut diundang dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan tema 'Bulog Era Badan Pangan Nasional' menyatakan kesiapannya menjadi operator Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA).
FGD yang diselenggarakan di Hotel Alana Bogor pada Jum’at (25/2/2022) ini dilakukan oleh lembaga independen yang kredibel yaitu IPB agar dapat melakukan helicopter view dalam pengelolaan pangan saat ini dan penerapan Perpres Pangan Nomor 66 Tahun 2021 secara holistik. Acara ini dihadiri oleh Rektor IPB, Kepala Badan Pangan Nasional, Direksi dan Dewan Pengawas Bulog, Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Sosial, Badan Ketahanan Pangan, Direksi Holding Pangan dan para ahli pangan.
Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita dalam acara tersebut mengatakan Bulog telah bersiap dalam menjalankan penugasan dari Badan Pangan Nasional (NFA).
“Bulog sudah menyiapkan infrastruktur sepanjang rantai pasok mulai dari hulu, produksi, pengolahan, distribusi, pemasaran, hingga penjualan. Selain itu Bulog juga telah melakukan digitalisasi sistem menggunakan ERP sehingga lebih optimal bagi pengembangan kegiatan operasional perusahaan, selanjutnya Bulog telah membentuk jaringan dan menjalin sinergi dengan BUMN, mitra supplier, mitra pengolahan, mitra penjualan, dan stakeholder lainnya,” katanya.
Badan Pangan Nasional (NFA) yang sudah resmi dinahkodai oleh Arief Prasetyo Adi sejak dilantik oleh Presiden Jokowi pada 21 Februari 2022 lalu langsung tancap gas merumuskan agenda kerjanya dengan mengikuti FGD tersebut yang dihadiri langsung oleh Arief Prasetyo Adi.
Arief Prasetyo Adi memberikan respons positif terhadap hasil kajian IPB mengenai formulasi kebijakan pangan oleh NFA dan pelaksanaannya oleh Bulog. Kajian tersebut dinilainya telah lengkap dan dapat dijadikan momentum untuk melakukan perubahan yang signifikan terhadap tata kelola urusan pangan. Dia menyebut perlunya kolaborasi dan sinergi dari seluruh kementerian/lembaga dan stakeholders pangan.
“Pendekatan sains & technology dari IPB ini sudah lengkap dan bagus sekali sebagai masukan yang berharga bagi NFA termasuk untuk Bulog. Kita bicara future pangan, karena kita mau bertransformasi untuk menjaga stabilitas harga pangan pokok, berbenah dari sekarang, banyak hal yang harus diatur termasuk preparation setiap komoditas pangan” katanya.
Arief menambahkan dengan infrastruktur cukup besar yang dimiliki oleh Bulog dapat dioptimalkan dan dipetakan, lakukan revitalisasi dan digitalisasi.
“Perubahan melalui gudang-gudang Bulog yang tersebar seluruh pelosok dapat menampung berjuta ton stok pangan tertentu milik mitra pedagang atau pelaku usaha pangan maupun swasta sehingga semua dapat bersinergi bersama-sama sebagai upaya transformasi pangan,” ujarnya. CM
FGD yang diselenggarakan di Hotel Alana Bogor pada Jum’at (25/2/2022) ini dilakukan oleh lembaga independen yang kredibel yaitu IPB agar dapat melakukan helicopter view dalam pengelolaan pangan saat ini dan penerapan Perpres Pangan Nomor 66 Tahun 2021 secara holistik. Acara ini dihadiri oleh Rektor IPB, Kepala Badan Pangan Nasional, Direksi dan Dewan Pengawas Bulog, Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Sosial, Badan Ketahanan Pangan, Direksi Holding Pangan dan para ahli pangan.
Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita dalam acara tersebut mengatakan Bulog telah bersiap dalam menjalankan penugasan dari Badan Pangan Nasional (NFA).
“Bulog sudah menyiapkan infrastruktur sepanjang rantai pasok mulai dari hulu, produksi, pengolahan, distribusi, pemasaran, hingga penjualan. Selain itu Bulog juga telah melakukan digitalisasi sistem menggunakan ERP sehingga lebih optimal bagi pengembangan kegiatan operasional perusahaan, selanjutnya Bulog telah membentuk jaringan dan menjalin sinergi dengan BUMN, mitra supplier, mitra pengolahan, mitra penjualan, dan stakeholder lainnya,” katanya.
Badan Pangan Nasional (NFA) yang sudah resmi dinahkodai oleh Arief Prasetyo Adi sejak dilantik oleh Presiden Jokowi pada 21 Februari 2022 lalu langsung tancap gas merumuskan agenda kerjanya dengan mengikuti FGD tersebut yang dihadiri langsung oleh Arief Prasetyo Adi.
Arief Prasetyo Adi memberikan respons positif terhadap hasil kajian IPB mengenai formulasi kebijakan pangan oleh NFA dan pelaksanaannya oleh Bulog. Kajian tersebut dinilainya telah lengkap dan dapat dijadikan momentum untuk melakukan perubahan yang signifikan terhadap tata kelola urusan pangan. Dia menyebut perlunya kolaborasi dan sinergi dari seluruh kementerian/lembaga dan stakeholders pangan.
“Pendekatan sains & technology dari IPB ini sudah lengkap dan bagus sekali sebagai masukan yang berharga bagi NFA termasuk untuk Bulog. Kita bicara future pangan, karena kita mau bertransformasi untuk menjaga stabilitas harga pangan pokok, berbenah dari sekarang, banyak hal yang harus diatur termasuk preparation setiap komoditas pangan” katanya.
Arief menambahkan dengan infrastruktur cukup besar yang dimiliki oleh Bulog dapat dioptimalkan dan dipetakan, lakukan revitalisasi dan digitalisasi.
“Perubahan melalui gudang-gudang Bulog yang tersebar seluruh pelosok dapat menampung berjuta ton stok pangan tertentu milik mitra pedagang atau pelaku usaha pangan maupun swasta sehingga semua dapat bersinergi bersama-sama sebagai upaya transformasi pangan,” ujarnya. CM
(ars)
Lihat Juga :
tulis komentar anda