Pemda Dituntut Kreatif Tingkatkan Capaian Vaksinasi Lansia
Rabu, 23 Februari 2022 - 14:08 WIB
JAKARTA - Pemerintah daerah ( pemda ) diminta kreatif dalam upaya meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat lansia . Pasalnya, tidak sedikit jumlah lansia yang belum disuntik vaksin Covid-19.
Anggota Komisi IX DPR Yahya Zaini berpendapat bahwa sebenarnya lansia tidak menolak untuk disuntik vaksin Covid-19. Menurut dia, lansia punya keterbatasan untuk ke tempat vaksinasi.
“Usia lansia punya keterbatasan akses, selain faktor usia yang susah mobilitasnya, juga gaptek. Pemerintah bersama pemda perlu melakukan sosialisasi yang lebih intensif juga perlu pendampingan,” kata Yahya Zaini kepada wartawan, Rabu (23/2/2022).
Dia mengatakan, pemda juga perlu proaktif mendatangi lansia atau dikumpulkan dalam satu tempat. “Vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk menurunkan pandemi,” katanya.
Namun, dia menilai pemerataan vaksin belum terpenuhi di dunia. Dia menjelaskan salah satu sebab munculnya varian Omicron karena adanya ketidakadilan vaksin di dunia.
“Seperti di kawasan Afrika yang masih tertinggal. Perlu ada gerakan dari WHO untuk membuat keadilan vaksin di dunia,” ungkapnya.
Selain itu, dia menilai di dunia serba digital saat ini memberantas hoaks bukan perkara mudah. Menurut dia, yang perlu dilakukan pemerintah memberikan informasi yang intensif dan masif ke masyarakat.
“Pemerintah perlu bekerja lebih keras lagi untuk membuat digitalisasi informasi mengenai Covid-19. Serta menerapkan strategi komunikasi yang jitu dengan melibatkan semua stakeholders,”pungkasnya.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) Ardiansyah Bahar mengatakan pemda harus melakukan pendekatan yang lebih persuasif dalam upaya meningkatkan capaian vaksinasi bagi lansia. “Tentu setiap orang atau kelompok masyarakat memiliki tokoh yang mereka dengarkan,” katanya.
Lebih lanjut dia menuturkan, pemda juga harus bisa merangkul tokoh-tokoh tersebut untuk bisa membantu dalam mengajak masyarakat, terutama lansia, untuk bisa mengikuti kegiatan vaksinasi. “Selain mengurangi tingkat keparahan dan kematian, vaksinasi tentu diharapkan bisa membantu transisi pandemi ke endemi oleh karena tercapainya herd immunity di masyarakat,” tuturnya.
Kemudian, dia menilai perlu adanya badan khusus yang bertugas untuk menyaring informasi-informasi hoaks seputar kesehatan, termasuk vaksin. “Pemerintah juga harus terus mengedukasi masyarakat dengan memberikan informasi yang benar menggunakan berbagai media dan platform untuk menutupi pemberitaan hoaks yang ada,” pungkasnya.
Anggota Komisi IX DPR Yahya Zaini berpendapat bahwa sebenarnya lansia tidak menolak untuk disuntik vaksin Covid-19. Menurut dia, lansia punya keterbatasan untuk ke tempat vaksinasi.
“Usia lansia punya keterbatasan akses, selain faktor usia yang susah mobilitasnya, juga gaptek. Pemerintah bersama pemda perlu melakukan sosialisasi yang lebih intensif juga perlu pendampingan,” kata Yahya Zaini kepada wartawan, Rabu (23/2/2022).
Dia mengatakan, pemda juga perlu proaktif mendatangi lansia atau dikumpulkan dalam satu tempat. “Vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk menurunkan pandemi,” katanya.
Namun, dia menilai pemerataan vaksin belum terpenuhi di dunia. Dia menjelaskan salah satu sebab munculnya varian Omicron karena adanya ketidakadilan vaksin di dunia.
“Seperti di kawasan Afrika yang masih tertinggal. Perlu ada gerakan dari WHO untuk membuat keadilan vaksin di dunia,” ungkapnya.
Selain itu, dia menilai di dunia serba digital saat ini memberantas hoaks bukan perkara mudah. Menurut dia, yang perlu dilakukan pemerintah memberikan informasi yang intensif dan masif ke masyarakat.
“Pemerintah perlu bekerja lebih keras lagi untuk membuat digitalisasi informasi mengenai Covid-19. Serta menerapkan strategi komunikasi yang jitu dengan melibatkan semua stakeholders,”pungkasnya.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) Ardiansyah Bahar mengatakan pemda harus melakukan pendekatan yang lebih persuasif dalam upaya meningkatkan capaian vaksinasi bagi lansia. “Tentu setiap orang atau kelompok masyarakat memiliki tokoh yang mereka dengarkan,” katanya.
Lebih lanjut dia menuturkan, pemda juga harus bisa merangkul tokoh-tokoh tersebut untuk bisa membantu dalam mengajak masyarakat, terutama lansia, untuk bisa mengikuti kegiatan vaksinasi. “Selain mengurangi tingkat keparahan dan kematian, vaksinasi tentu diharapkan bisa membantu transisi pandemi ke endemi oleh karena tercapainya herd immunity di masyarakat,” tuturnya.
Kemudian, dia menilai perlu adanya badan khusus yang bertugas untuk menyaring informasi-informasi hoaks seputar kesehatan, termasuk vaksin. “Pemerintah juga harus terus mengedukasi masyarakat dengan memberikan informasi yang benar menggunakan berbagai media dan platform untuk menutupi pemberitaan hoaks yang ada,” pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda