Ustaz Khalid Basalamah Dijadikan Wayang, Fadli Zon Sentil Gus Miftah
Senin, 21 Februari 2022 - 17:04 WIB
Saya membaca 35 postingan trending yang berkaitan dengan Gus Miftah, setelah surat terbuka yang diposting Mas Piyu. Hanya satu akun yang membenarkannya dlm "nanggap" wayang UKB, sisanya mencaci maki Gus Miftah. Ini menunjukkan apa yang dilakukan Gus Miftah keliru.
Presiden Flamboyan @yashadipura·
Paling Ujung-ujung nya si Miftah klarifikasi di podcast nya si deddy @corbuzier Kalau mau manggil si Miftah ajak Sekalian Khalid Basalamah, monggo dialog terbuka, biar adem, dan memperalat kesenian Wayan buat menghina Lawan.
Diketahui, dalam video pertunjukan wayang kulit yang diunggah di kanal Youtube Gedang Mas berjudul 'Dalang Menggugat_ Wayang Haram? Gus Miftah Terbaru 2022', terdapat karakter mirip Ustaz Khalid Basalamah.
Karakter ini dibuat mengenakan pakaian dan peci berwarna pink berkalung kain sorban hitam putih di leher. Karakter wayang ini memiliki bewok yang menyatu dengan janggut tanpa kumis.
Saat awal memunculkan karakter wayang yang mirip Ustaz Khalid Basalamah ini, sang dalang mengucapkan kalimat astagfirullah, masyaAllah. "Dimusnahkan," ucap sang dalang yang seolah-olah disampaikan oleh karakter wayang Basalamah. Adegan ini pun langsung disambut gelak tawa para penonton.
Dalam adegan lanjutan, karakter Khalid Basalamah bertemu dengan Gatotkoco. "Saya tidak tahu Gatotkoco itu apa? makanan apa?," kata wayang Khalid Basalamah. "Makanan apa, ndasmu kuwi," jawab Gatotkoco yang lagi-lagi disambut gelak tawa penonton.
Salah satu adegan juga memperlihatkan wayang Khalid Basalamah bertemu dengan Prabu Baladewa. Prabu Baladewa murka dengan pernyataan Khalid Basalamah soal wayang. Ia pun meluapkan amarah dengan memukuli Khalid Basalamah dan menginjak-injaknya. "Bajingan kowe," kata Prabu Baladewa.
Sebelum pertunjukan wayang, Gus Miftah mengaku banyak ditelepon wartawan yang menanyakan tujuan pagelaran wayang di pesantrennya. Menurutnya, ia ingin semua orang tidak terprovokasi dengan perbedaan pendapat soal apakah wayang haram atau tidak dan layak dimusnahkah atau tidak.
"Wayang itu langgeng (abadi) atau musnah, tergantung awake dewe (kita sendiri), wong (orang) Indonesia. Arep dipertahankan koyo opo, ora ono sing nanggap yo modar (mau dipertahankan seperti apa pun, kalau tidak ada yang nanggap ya musnah," katanya.
Presiden Flamboyan @yashadipura·
Paling Ujung-ujung nya si Miftah klarifikasi di podcast nya si deddy @corbuzier Kalau mau manggil si Miftah ajak Sekalian Khalid Basalamah, monggo dialog terbuka, biar adem, dan memperalat kesenian Wayan buat menghina Lawan.
Diketahui, dalam video pertunjukan wayang kulit yang diunggah di kanal Youtube Gedang Mas berjudul 'Dalang Menggugat_ Wayang Haram? Gus Miftah Terbaru 2022', terdapat karakter mirip Ustaz Khalid Basalamah.
Karakter ini dibuat mengenakan pakaian dan peci berwarna pink berkalung kain sorban hitam putih di leher. Karakter wayang ini memiliki bewok yang menyatu dengan janggut tanpa kumis.
Saat awal memunculkan karakter wayang yang mirip Ustaz Khalid Basalamah ini, sang dalang mengucapkan kalimat astagfirullah, masyaAllah. "Dimusnahkan," ucap sang dalang yang seolah-olah disampaikan oleh karakter wayang Basalamah. Adegan ini pun langsung disambut gelak tawa para penonton.
Dalam adegan lanjutan, karakter Khalid Basalamah bertemu dengan Gatotkoco. "Saya tidak tahu Gatotkoco itu apa? makanan apa?," kata wayang Khalid Basalamah. "Makanan apa, ndasmu kuwi," jawab Gatotkoco yang lagi-lagi disambut gelak tawa penonton.
Salah satu adegan juga memperlihatkan wayang Khalid Basalamah bertemu dengan Prabu Baladewa. Prabu Baladewa murka dengan pernyataan Khalid Basalamah soal wayang. Ia pun meluapkan amarah dengan memukuli Khalid Basalamah dan menginjak-injaknya. "Bajingan kowe," kata Prabu Baladewa.
Sebelum pertunjukan wayang, Gus Miftah mengaku banyak ditelepon wartawan yang menanyakan tujuan pagelaran wayang di pesantrennya. Menurutnya, ia ingin semua orang tidak terprovokasi dengan perbedaan pendapat soal apakah wayang haram atau tidak dan layak dimusnahkah atau tidak.
"Wayang itu langgeng (abadi) atau musnah, tergantung awake dewe (kita sendiri), wong (orang) Indonesia. Arep dipertahankan koyo opo, ora ono sing nanggap yo modar (mau dipertahankan seperti apa pun, kalau tidak ada yang nanggap ya musnah," katanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda