Sebut Soekarno Tukang Penjarakan Ulama, Babeh Haikal Akhirnya Minta Maaf

Jum'at, 18 Februari 2022 - 16:09 WIB
Penceramah Haikal Hassan meminta maaf kepada pimpinan organisasi sayap PDI Perjuangan, DPN Repdem atas pernyataannya yang dinilai mendiskreditkan Presiden pertama RI, Soekarno. FOTO/IST
JAKARTA - Penceramah Haikal Hassan meminta maaf kepada pimpinan organisasi sayap PDI Perjuangan, DPN Repdem atas pernyataannya yang dinilai mendiskreditkan Presiden pertama RI, Soekarno. Haikal Hassan menyebut Bung Karno sebagai pemimpin yang sering memenjarakan ulama.

Ketua DPN Repdem Irfan Fahmi menuturkan, pihaknya menerima permintaan maaf dari Haikal Hassan saat bertemu di Kantor DPN Repdem, Jakarta. "DPN Repdem menyatakan menerima permohonan maaf Bapak Haikal Hassan atas pernyataannya tersebut," kata Fahmi dalam keterangannya, Jumat (18/2/2022).

Dia mengungkapkan, penerimaan permintaan maaf Haikal Hassan merupakan arahan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Menurut Fahmi, hal itu sebagai suatu kewajiban untuk memaafkan mereka yang mengaku salah.

"Kaum Nasionalis Soekarnois diajarkan untuk senantiasa memberikan maaf kepada siapa pun yang telah melakukan kesalahan dan mengakui kekeliruannya," katanya.

Dia berharap kepada Haikal Hassan untuk tidak melakukan tindakan serupa di kemudian hari. Kemudian, untuk masyarakat di luar sana, diharapkan tidak melakukan penghinaan terhadap Bung Karno atau pendiri bangsa lain.



"Apalagi jika tokoh pendiri bangsa tersebut sudah wafat, karena hal itu tidak sesuai dengan ajaran Islam maupun ajaran agama-agama lainnya," ujarnya.

Fahmi mengungkapkan, bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan. Menurutnya, Bung Karno juga memiliki banyak masalah terhadap umat Islam.

Baca juga: Kisah Istri Cantik Intel CIA Bertemu Bung Karno, Berujung Pembebasan Allen Pope

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More