Posisi Cak Imin di Kalangan NU Disebut Tergerus, Ini Respons PKB

Sabtu, 12 Februari 2022 - 14:29 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid. Foto/Dok.SINDOnews
JAKARTA - Posisi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ( Cak Imin ) di kalangan Nahdlatul Ulama ( NU ) disebut semakin tergerus sejak kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf ( Gus Yahya ). Pendapat itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari.

Menurut Sholeh Basyari, komitmen Ketua Umum PBNU Gus Yahya menjadikan NU lebih terbuka sangat berpengaruh pada posisi Cak Imin. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid melontarkan sindiran.

“Tentu, terima kasih masukan dan pengamatannya. Meskipun dari lembaga ecek-ecek, yang minim data dan metodologi bahkan tidak dikenal prestasinya. Itu dangkal banget,” kata Jazilul Fawaid kepada SINDOnews, Sabtu (12/2/2022).



Jazilul pun mengungkapkan bahwa PKB juga punya data hasil penelitian yang lebih valid. “Setelah dilakukan survei kepada pengurus PCNU se Indonesia, hasilnya menunjukkan Gus Muhaimin capres dengan tingkat keterpilihan tertinggi,” pungkas Jazilul.



Sebelumnya, Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari mengungkapkan saat ini semua capres dan cawapres sudah melihat NU sebagai potensi untuk mengambil suara. “Sehingga mereka berlomba-lomba untuk masuk ke pesantren-pesantren, sowan ke kiai-kiai dan berbagai cara lain," kata Basyari kepada awak media, Kamis (10/2/2022).

Sholeh Basyari menjelaskan ceruk yang besar di NU dapat menarik perhatian bagi para capres dan cawapres, yang otomatis membuat peluang Cak Imin semakin sempit. "Untuk mengonsolidasi lagi kalangan NU, harusnya Cak Imin sowan ke Gus Yahya. Atau ajak ngopi barenglah. Biar nahdliyin melihat antara NU dengan PKB masih ada irisan. Jangan malah menjauh," kata Basyari.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rca)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More