Pembangunan Waduk Bener Berlanjut, KSP: Pendekatan ke Masyarakat Harus Santun
Jum'at, 11 Februari 2022 - 19:09 WIB
JAKARTA - Deputi V Kepala Staf Kepresidenan, Jaleswari Pramodhawardani, menekankan keberlanjutan pembangunan Waduk Bener di Desa Wadas , Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, akan mengutamakan pendekatan yang berbasis pada musyawarah dan kesopansantunan.
“Seperti yang kerap diarahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di berbagai kesempatan, proses pendekatan terhadap masyarakat harus santun, persuasif, dan mengedepankan pendekatan budaya. Pendekatan demikian lah yang ke depan akan diperkuat dalam proses pembangunan Waduk Bener,” kata Jaleswari.
Hal ini dia sampaikan dalam rapat koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) dan Kantor Staf Presiden (KSP) untuk membahas penanganan insiden yang sempat terjadi di Desa Wadas, Jumat (11/2/2022).
Jaleswari menambahkan, dengan model pendekatan yang mengutamakan local wisdom, tetua masyarakat dan tokoh ormas keagamaan akan turut dilibatkan dalam proses musyawarah terkait pembangunan Waduk Bener. Untuk menjamin proses pembangunan Waduk yang transparan dan berkeadilan, pemerintah pun akan memberi akses kepada Komnas HAM untuk menyampaikan kepada masyarakat dan pemerintah jika ditemukan pelanggaran HAM.
Pembangunan Waduk Bener terhambat karena adanya penolakan dari warga Desa Wadas terhadap pembukaan lahan tambang andesit di desanya sejak 2017. Batuan andesit di desa tersebut akan dikeruk untuk bahan baku proyek pembangunan Waduk Bener yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Pemerintah.
Walaupun begitu, pemerintah mengatakan pengukuran dan pembangunan Bendungan Bener akan tetap berjalan. Waduk ini merupakan salah satu proyek penting yang nantinya diharapkan dapat mengairi 15.519 hektare sawah. Hal ini sejalan sejalan dengan program pemerintah untuk membangun banyak waduk guna mendukung proyek ketahanan pangan nasional.
Waduk ini juga diharapkan dapat mengurangi debit banjir sebesar 210 meter kubik per detik, menyediakan pasokan air baku sebesar 1,60 meter kubik per detik, dan menghasilkan listrik sebesar 6 MW.
“Kelanjutan proyek Waduk Bener di Wadas akan dilakukan melalui dialog-dialog dan musyawarah dengan semua kelompok yang pro maupun yang kontra dengan melibatkan atau meminta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk menjadi fasilitator,” imbuh Menko Polhukam, Mahfud MD.
“Seperti yang kerap diarahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di berbagai kesempatan, proses pendekatan terhadap masyarakat harus santun, persuasif, dan mengedepankan pendekatan budaya. Pendekatan demikian lah yang ke depan akan diperkuat dalam proses pembangunan Waduk Bener,” kata Jaleswari.
Hal ini dia sampaikan dalam rapat koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) dan Kantor Staf Presiden (KSP) untuk membahas penanganan insiden yang sempat terjadi di Desa Wadas, Jumat (11/2/2022).
Jaleswari menambahkan, dengan model pendekatan yang mengutamakan local wisdom, tetua masyarakat dan tokoh ormas keagamaan akan turut dilibatkan dalam proses musyawarah terkait pembangunan Waduk Bener. Untuk menjamin proses pembangunan Waduk yang transparan dan berkeadilan, pemerintah pun akan memberi akses kepada Komnas HAM untuk menyampaikan kepada masyarakat dan pemerintah jika ditemukan pelanggaran HAM.
Pembangunan Waduk Bener terhambat karena adanya penolakan dari warga Desa Wadas terhadap pembukaan lahan tambang andesit di desanya sejak 2017. Batuan andesit di desa tersebut akan dikeruk untuk bahan baku proyek pembangunan Waduk Bener yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Pemerintah.
Walaupun begitu, pemerintah mengatakan pengukuran dan pembangunan Bendungan Bener akan tetap berjalan. Waduk ini merupakan salah satu proyek penting yang nantinya diharapkan dapat mengairi 15.519 hektare sawah. Hal ini sejalan sejalan dengan program pemerintah untuk membangun banyak waduk guna mendukung proyek ketahanan pangan nasional.
Waduk ini juga diharapkan dapat mengurangi debit banjir sebesar 210 meter kubik per detik, menyediakan pasokan air baku sebesar 1,60 meter kubik per detik, dan menghasilkan listrik sebesar 6 MW.
“Kelanjutan proyek Waduk Bener di Wadas akan dilakukan melalui dialog-dialog dan musyawarah dengan semua kelompok yang pro maupun yang kontra dengan melibatkan atau meminta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk menjadi fasilitator,” imbuh Menko Polhukam, Mahfud MD.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda