PBNU Minta Pemerintah Gunakan Cara Humanis dalam Kasus Wadas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus kekerasan aparat terhadap warga yang menolak penambangan batu andesit untuk proyek bendungan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah mendapat sorotan publik. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) meminta pemerintah, terutama aparat keamanan, selalu mengutamakan cara yang persuasif dan humanis dalam menyelesaikan masalah.
"PBNU meminta kepada seluruh aparat keamanan dan aparat pemerintah agar menggunakan pendekatan dialog yang humanis dengan mengedepankan prinsip musyawarah (syûra) dan menghindarkan cara-cara kekerasan yang merugikan para pihak dan menimbulkan mafsadah (kerusakan)," ujar Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi dalam keterangan tertulis dikutip, Kamis (10/2/2022).
Fahrur Rozi mengatakan, PBNU juga mengimbau kepada semua pihak agar selalu mengedepankan semangat persaudaraan dan kemanusiaan dalam menyelesaikan segala permasalahan. Maka dengan cara ini akan menghasilkan solusi yang dapat diterima banyak pihak tanpa merendahkan nilai-nilai hak asasi manusia.
Fahrur melihat bendungan yang bakal dibangun di Kecamatan Bener diakui merupakan salah satu proyek strategis nasional. Karena itu, PBNU mendorong kepada pemerintah pusat dan daerah untuk lebih meyakinkan masyarakat mengenai proyek strategis ini dan kemaslahatannya bagi masyarakat umum.
Sementara itu, Wakil Sekjen PBNU Abdul Qodir menyampaikan, pemerintah juga harus memastikan agar tidak adanya potensi kerusakan lingkungan hidup dan sumber daya alam dalam pelaksanaan proyek ini.
"PBNU akan senantiasa memantau perkembangan situasi dan mendampingi warga di Desa Wadas untuk memastikan tidak terjadinya perampasan hak-hak masyarakat dan terpenuhinya keadilan bagi masyarakat," kata Abdul Qodir.
Baca juga: 64 Warga Desa Wadas Dibebaskan, Diberi Bingkisan Ada Amplopnya dari Kapolda
Kepada warga NU di Desa Wadas, PBNU meminta untuk dapat menahan diri dan tidak mudah terpancing provokasi pihak-pihak yang tak bertanggung jawab. Warga nahdliyin juga diminta memperbanyak zikir dan beribadah kepada Allah agar kemelut ini segera mendapat solusi terbaik.
"Kami telah menginstruksikan kepada PCNU Kabupaten Purworejo agar melakukan langkah-langkah yang diperlukan guna menjaga situasi masyarakat tetap kondusif," kata Abdul Qodir.
"PBNU meminta kepada seluruh aparat keamanan dan aparat pemerintah agar menggunakan pendekatan dialog yang humanis dengan mengedepankan prinsip musyawarah (syûra) dan menghindarkan cara-cara kekerasan yang merugikan para pihak dan menimbulkan mafsadah (kerusakan)," ujar Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi dalam keterangan tertulis dikutip, Kamis (10/2/2022).
Fahrur Rozi mengatakan, PBNU juga mengimbau kepada semua pihak agar selalu mengedepankan semangat persaudaraan dan kemanusiaan dalam menyelesaikan segala permasalahan. Maka dengan cara ini akan menghasilkan solusi yang dapat diterima banyak pihak tanpa merendahkan nilai-nilai hak asasi manusia.
Fahrur melihat bendungan yang bakal dibangun di Kecamatan Bener diakui merupakan salah satu proyek strategis nasional. Karena itu, PBNU mendorong kepada pemerintah pusat dan daerah untuk lebih meyakinkan masyarakat mengenai proyek strategis ini dan kemaslahatannya bagi masyarakat umum.
Sementara itu, Wakil Sekjen PBNU Abdul Qodir menyampaikan, pemerintah juga harus memastikan agar tidak adanya potensi kerusakan lingkungan hidup dan sumber daya alam dalam pelaksanaan proyek ini.
"PBNU akan senantiasa memantau perkembangan situasi dan mendampingi warga di Desa Wadas untuk memastikan tidak terjadinya perampasan hak-hak masyarakat dan terpenuhinya keadilan bagi masyarakat," kata Abdul Qodir.
Baca juga: 64 Warga Desa Wadas Dibebaskan, Diberi Bingkisan Ada Amplopnya dari Kapolda
Kepada warga NU di Desa Wadas, PBNU meminta untuk dapat menahan diri dan tidak mudah terpancing provokasi pihak-pihak yang tak bertanggung jawab. Warga nahdliyin juga diminta memperbanyak zikir dan beribadah kepada Allah agar kemelut ini segera mendapat solusi terbaik.
"Kami telah menginstruksikan kepada PCNU Kabupaten Purworejo agar melakukan langkah-langkah yang diperlukan guna menjaga situasi masyarakat tetap kondusif," kata Abdul Qodir.
(abd)