Ketum KPPI: Perindo Bisa Beri Ruang Pada Caleg Perempuan
Sabtu, 05 Februari 2022 - 14:02 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Kaukus Perempuan Politik Indonesia ( KPPI ) Dwi Septiawati menyoroti beberapa kasus ketidakadilan perempuan dalam keikutsertaan pada pemilu. Dalam penentuan nomor urut calon anggota legislatif (caleg) dan dapil seringkali perempuan tidak mendapatkan ketidakadilan.
"Dukungan moril dan material pencalonan pemilu dan kemudian bagaimana penentuan caleg terpilih masih juga memerlukan upaya agar tidak menjadi contoh ketidakadilan terhadap perempuan dalam melaksanakan pemilu," kata Dwi dalam Konferensi Nasional Perempuan Indonesia 2022 bertema Gerakan dan Peran Perempuan untuk Perubahan Menuju Indonesia 2024 yang disiarkan secara daring, Sabtu (05/2/2022).
Selain itu, soal tuntutan peran dan tanggung jawab caleg perempuan yang kadang tidak adil dibanding caleg laki-laki. Mereka seringkali tampil di publik sebagai anggota dewan yang tidak pernah berbicara atau hanya duduk dan diam.
Lalu adanya pembiaran pembodohan melalui politik kampanye hitam, maternalistik, dan superior dalam kelompok menjadikan ruang berpolitik perempuan semakin sempit. Dwi berharap Partai Perindo dapat mendorong para pembuat kebijakan di internal parpol agar memiliki political will dan efisien untuk memberikan dukungan moral dan material dalam proses pencalonan perempuan maupun penentuan caleg terpilih.
"Saya berharap Perindo bisa menjadi model bagaimana menempatkan atau memberikan dukungan moril dan material kepada perempuan. Bagaimana mendorong perempuan caleg dalam nomor urut 1 minimal 3% dapil," katanya.
Baca juga: 650 Kandidat Bacaleg Daftar Konvensi Rakyat, TGB: Ini Andil Partai Perindo dalam Perjuangan Politik yang Inklusif
"Dukungan moril dan material pencalonan pemilu dan kemudian bagaimana penentuan caleg terpilih masih juga memerlukan upaya agar tidak menjadi contoh ketidakadilan terhadap perempuan dalam melaksanakan pemilu," kata Dwi dalam Konferensi Nasional Perempuan Indonesia 2022 bertema Gerakan dan Peran Perempuan untuk Perubahan Menuju Indonesia 2024 yang disiarkan secara daring, Sabtu (05/2/2022).
Selain itu, soal tuntutan peran dan tanggung jawab caleg perempuan yang kadang tidak adil dibanding caleg laki-laki. Mereka seringkali tampil di publik sebagai anggota dewan yang tidak pernah berbicara atau hanya duduk dan diam.
Lalu adanya pembiaran pembodohan melalui politik kampanye hitam, maternalistik, dan superior dalam kelompok menjadikan ruang berpolitik perempuan semakin sempit. Dwi berharap Partai Perindo dapat mendorong para pembuat kebijakan di internal parpol agar memiliki political will dan efisien untuk memberikan dukungan moral dan material dalam proses pencalonan perempuan maupun penentuan caleg terpilih.
"Saya berharap Perindo bisa menjadi model bagaimana menempatkan atau memberikan dukungan moril dan material kepada perempuan. Bagaimana mendorong perempuan caleg dalam nomor urut 1 minimal 3% dapil," katanya.
Baca juga: 650 Kandidat Bacaleg Daftar Konvensi Rakyat, TGB: Ini Andil Partai Perindo dalam Perjuangan Politik yang Inklusif
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda