Kasus Covid-19 Melonjak Sepekan Terakhir, Epidemiolog: Yang Penting Kematian Rendah
Rabu, 02 Februari 2022 - 06:28 WIB
JAKARTA - Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyebut bahwa tren lonjakan kasus Covid-19 sepekan terakhir akibat varian Omicron . Dia mengatakan kasus boleh naik asal tingkat kematian rendah.
"Saya masih bilang lonjakan kasus akibat varian Omicron," ujar Pandu saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (2/2/2022).
Pandu menegaskan bahwa jangan melihat kenaikan kasus. Melainkan harus melihat berapa yang dirawat dan kasus kematian.
"Jangan hanya lihat kasus tapi lihat berapa yang dirawat dan mati. Kasus boleh naik (sebagian besar ringan), yang penting hospitalisasi dan kematian rendah," jelasnya.
Lebih lanjut, Pandu pun meminta masyarakat tenang sebab varian Omicron ringan gejala yang muncul. Namun, dia menekankan agar masyarakat vaksinasi dan taat protokol kesehatan (prokes).
"Tenang aja sebagian besar kasus toh ringan, yang penting vaksinasi dan prokes agar enggak masuk ICU dan kematian rendah," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menyebut tren lonjakan kasus di Indonesia dapat dikatakan telah memasuki gelombang ketiga.
"Bagi yang mengira kita telah masuk gelombang tiga, ya kita telah 'berhasil' memasukinya. Kasus naik tiap hari, BOR dan positivity rate juga, plus klaster. Tapi jangan panik. Kita bisa atasi sebelum jadi lebih buruk. Pemutusan rantai penularan harus dilakukan cepat dan efisien," ujar Ketua Satgas IDI Zubairi Djoerban seperti dilihat di medsosnya, Selasa (1/2).
Sebagai informasi, angka kasus positif Covid-19 di Indonesia pada Selasa (1/2/2022), 16.021 kasus. Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 4.369.391 kasus. Baca juga: Nyalakan Tanda Bahaya! Kasus COVID-19 di Bali Naik Dua Kali Lipat
Sementara kasus pasien meninggal bertambah 28 kasus pada hari ini, dan kasus sembuh bertambah 3.240 kasus. Dari penambahan itu, DKI Jakarta menyumbang penambahan tertinggi sebanyak 6.391 kasus.
"Saya masih bilang lonjakan kasus akibat varian Omicron," ujar Pandu saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (2/2/2022).
Pandu menegaskan bahwa jangan melihat kenaikan kasus. Melainkan harus melihat berapa yang dirawat dan kasus kematian.
"Jangan hanya lihat kasus tapi lihat berapa yang dirawat dan mati. Kasus boleh naik (sebagian besar ringan), yang penting hospitalisasi dan kematian rendah," jelasnya.
Lebih lanjut, Pandu pun meminta masyarakat tenang sebab varian Omicron ringan gejala yang muncul. Namun, dia menekankan agar masyarakat vaksinasi dan taat protokol kesehatan (prokes).
"Tenang aja sebagian besar kasus toh ringan, yang penting vaksinasi dan prokes agar enggak masuk ICU dan kematian rendah," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menyebut tren lonjakan kasus di Indonesia dapat dikatakan telah memasuki gelombang ketiga.
"Bagi yang mengira kita telah masuk gelombang tiga, ya kita telah 'berhasil' memasukinya. Kasus naik tiap hari, BOR dan positivity rate juga, plus klaster. Tapi jangan panik. Kita bisa atasi sebelum jadi lebih buruk. Pemutusan rantai penularan harus dilakukan cepat dan efisien," ujar Ketua Satgas IDI Zubairi Djoerban seperti dilihat di medsosnya, Selasa (1/2).
Sebagai informasi, angka kasus positif Covid-19 di Indonesia pada Selasa (1/2/2022), 16.021 kasus. Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 4.369.391 kasus. Baca juga: Nyalakan Tanda Bahaya! Kasus COVID-19 di Bali Naik Dua Kali Lipat
Sementara kasus pasien meninggal bertambah 28 kasus pada hari ini, dan kasus sembuh bertambah 3.240 kasus. Dari penambahan itu, DKI Jakarta menyumbang penambahan tertinggi sebanyak 6.391 kasus.
(kri)
tulis komentar anda