Seperti Pemilu 1999 dan 2004, PDIP Dukung Masa Kampanye Dipersingkat
Jum'at, 28 Januari 2022 - 07:51 WIB
JAKARTA - Jadwal Pemilu dan Pilkada serentak di tahun 2024 sudah ditetapkan oleh pemerintah bersama DPR. Saat ini salah satu poin yang menjadi perhatian adalah perihal durasi masa kampanye.
Baca juga: Riset, Demokrat Parpol Terpopuler di Medsos Diikuti PDIP dan PKS
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebutkan, pihaknya menyetujui apabila masa kampanye dibuat tidak terlalu panjang seperti layaknya di masa Pemilu 1999 dan 2004.
"Ini kan masih di masa pandemi. Masa kampanye yang panjang hanya membuang-buang biaya, menciptakan risiko-risiko politik, yang tidak perlu," ujar Hasto Kristiyanto, Kamis (27/1/2022).
Ia menyebutkan, untuk pemilu dipersiapkan dalam periode lima tahunan. Dan sehari pasca pemilu sudah kembali menyiapkan pemilu untuk lima tahun yang akan datang.
"Sehingga masa kampanye tidak menentukan kualitas dari calon. Jadi kampanye itu untuk menyampaikan gagasan-gagasan besar dari partai politik dan juga calon presiden dan calon wakil presiden," kata Hasto Kristiyanto.
Lebih lanjut, PDIP disebutkan Hasto, tidak masalah dengan gagasan yang disampaikan untuk mengikuti masa kampanye seperti 1999 dan 2004 itu kami berikan dukungan.
"Jadi kalau ada hal yang baik di Pemilu 1999 dan 2004 kenapa itu tidak kita terapkan untuk 2024 yang akan datang. Karena dengan waktu Kampanye yang dipersingkat akan menghemat biaya juga, dan kita akan fokus membantu rakyat menghadapi pandemi," ungkap Hasto Kristiyanto.
Terkait konsolidasi pemenangan apabila masa kampanye dipersingkat, Hasto menyebutkan, persiapan pemilu bukan baru dilaksanakan hanya saat mendekati masa kampanye melainkan sudah jauh-jauh hari sebelumnya.
"Konsolidasi tidak hanya menjelang pemilu. Kita kemarin misalnya melakukan penghijauan itu bagian dari konsolidasi. Jadi salah besar kalau mengatakan PDI Perjuangan hadir pada saat masa-masa kampanye. Kami hadir itu dalam keseharian partai itu turun bersama dengan rakyat," tutup Hasto Kristiyanto.
Baca juga: Riset, Demokrat Parpol Terpopuler di Medsos Diikuti PDIP dan PKS
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebutkan, pihaknya menyetujui apabila masa kampanye dibuat tidak terlalu panjang seperti layaknya di masa Pemilu 1999 dan 2004.
"Ini kan masih di masa pandemi. Masa kampanye yang panjang hanya membuang-buang biaya, menciptakan risiko-risiko politik, yang tidak perlu," ujar Hasto Kristiyanto, Kamis (27/1/2022).
Ia menyebutkan, untuk pemilu dipersiapkan dalam periode lima tahunan. Dan sehari pasca pemilu sudah kembali menyiapkan pemilu untuk lima tahun yang akan datang.
"Sehingga masa kampanye tidak menentukan kualitas dari calon. Jadi kampanye itu untuk menyampaikan gagasan-gagasan besar dari partai politik dan juga calon presiden dan calon wakil presiden," kata Hasto Kristiyanto.
Lebih lanjut, PDIP disebutkan Hasto, tidak masalah dengan gagasan yang disampaikan untuk mengikuti masa kampanye seperti 1999 dan 2004 itu kami berikan dukungan.
"Jadi kalau ada hal yang baik di Pemilu 1999 dan 2004 kenapa itu tidak kita terapkan untuk 2024 yang akan datang. Karena dengan waktu Kampanye yang dipersingkat akan menghemat biaya juga, dan kita akan fokus membantu rakyat menghadapi pandemi," ungkap Hasto Kristiyanto.
Terkait konsolidasi pemenangan apabila masa kampanye dipersingkat, Hasto menyebutkan, persiapan pemilu bukan baru dilaksanakan hanya saat mendekati masa kampanye melainkan sudah jauh-jauh hari sebelumnya.
"Konsolidasi tidak hanya menjelang pemilu. Kita kemarin misalnya melakukan penghijauan itu bagian dari konsolidasi. Jadi salah besar kalau mengatakan PDI Perjuangan hadir pada saat masa-masa kampanye. Kami hadir itu dalam keseharian partai itu turun bersama dengan rakyat," tutup Hasto Kristiyanto.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda