Hanya Mimpi Jadi Kapten, Putera Blora Ini Melambung Jadi Jenderal Kepercayaan Soeharto

Jum'at, 28 Januari 2022 - 06:06 WIB
Letjen TNI Ali Moertopo (kanan) adalah pemikir, tokoh intelijen, dan politikus yang berperan penting pada masa Orde Baru. Dia bahkan disebut arsitek terbesar Orde Baru sesudah Soeharto. Foto/CSIS
JAKARTA - Letjen TNI Ali Moertopo adalah pemikir, tokoh intelijen, dan politikus yang berperan penting pada masa Orde Baru . Dia bahkan disebut arsitek terbesar Orde Baru sesudah Soeharto.

Pria kelahiran Kebumen 23 September 1924 ini, lahir dari keluarga sederhana di Blora, Jawa Tengah. Kelahirannya disambut dengan penuh gembira seluruh anggota Keluarga Soetikno Kartoprawiro dan Soekati. Ayah dan ibunya tidak pernah mengira putera laki-laki pertamanya akan menjadi salah seorang yang sangat berpengaruh dalam sejarah Indonesia.

Ali Moertopo merupakan nama pemberian ibunya. Nama Ali dalam keluarga itu bukan nama yang asing, sebab berasal dari keluarga ibunya. Seluruh keluarga lelaki ibunya memang memakai nama Ali.

Ali Moertopo mendapat panggilan Mang kyo di keluarganya. Ia adalah putra ketiga. Meski demikian, ia termasuk anak sulung dari sembilan saudara, tidak lain karena Ali adalah anak lelaki pertama.



Kedua kakak perempuannya bernama Sumiati dan Supraptimi. Seorang adik lelaki sesudahnya bernama Ali Moerjidat, dan dua orang adik perempuan Pratiwi Sayekti dan Estri Utami. Tiga orang adik laki-kali Ali Moertopo adalah Ali Moersalam, Ali Wahono, dan Ali Slamet.

Semenjak kecil Ali Moertopo bersama delapan saudaranya tidak tinggal satu rumah. Melainkan berpisah lantaran ia dan beberapa saudaranya dititipkan ke saudara orang tuanya. Karena itu, masa kecil Ali Moertopo dihabiskan bersama pamannya yang bernama Ali Rahman Sastro Koesoemo atau biasa disapa pakdhe Sastro.

Meski Ali, kelahiran Blora tapi ia tumbuh di Pampung Krapyak Kidul, Pekalongan. Selain ia sendiri, turut tinggal bersama Pakdhe Sastro, kakak perempuannya Estri Utami. Saudara-saudaranya yang lain seperti Ali Moerjiat, Pranti Sayekti, dan Ali Moersalam tinggal bersama pamannya yang lain bernama Ali Moerni Parto Koesoemo di desa Kraton Pekalongan.

Diasuh oleh pamannya yang berprofesi sebagai guru, Ali Moertopo tumbuh dalam nuansa religius. Sewaktu remaja ia biasa menghabiskan kesehariannya di masjid. Pukul empat Subuh ia sudah biasa bangun dan pergi ke masjid, selain mengaji ia juga kerap berdiskusi dengan teman-temannya. Ia dikenal supel.

"Sejak remaja ia pandai bergaul, ramah, dan memiliki banyak teman," ujar salah satu adiknya, Ali Moersalam dikutip dari buku Ali Moertopo dan Dunia Intelijen Indonesia yang ditulis M Aref Rahmat, Jumat (28/1/2022).
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More