Khofifah Dinilai Jago Moneter, Bisa Jadi Capres Alternatif
Rabu, 26 Januari 2022 - 20:28 WIB
JAKARTA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dinilai bisa menjadi calon presiden (capres) alternatif di 2024. Kepemimpinan Khofifah berhasil menjaga stabilitas inflasi di Jawa Timur (Jatim), terkendali di tengah pandemi Covid-19.
Kinerja Jatim bisa menjadi miniatur Indonesia lebih maju dan hebat. President Director Center for Banking Crisis (CBC) Achmad Deni Daruri mengungkapkan kemampuan moneter Khofifah cukup oke alias tidak ada gejolak harga di Jatim.
Kata Deni, tingkat kepuasan warga Jatim terhadap kinerja Gubernur Khofifah sangat tinggi, mencapai 82,8 persen. Deni menambahkan, Khofifah sejak menjadi Gubernur Jatim sudah memperlihatkan kepiawaian sebagai sosok yang memahami moneter.
Inflasi mampu ditekan turun dan sangat terkendali. "Hal ini tidak mudah karena dibandingkan dengan DKI Jakarta, Jatim adalah bagaikan A 380, sedangkan DKI Jakarta dapat disamakan dengan Cesna, mengingat penduduk Jatim adalah nomor dua terbesar di Indonesia, Jateng sinonim dengan A 300," kata Deni, Rabu (26/1/2022).
Lebih lanjut dia mengatakan, inflasi pada 2019 sebesar 2,12 persen turun ketimbang inflasi pada 2018 sebesar 2,86 persen. Setahun menjabat, inflasi tetap bisa diturunkan menjadi 1,44 persen.
Capaian ini menjadi sejarah baru di tataran kepala daerah di Jatim. “Tidak berlebihan jika Khofifah sudah membuktikan diri memahami ilmu moneter," katanya.
Tahun lalu, inflasi di Jatim semakin terkendali. Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, mencatat pada Oktober 2021, Jatim mengalami inflasi 0,18 persen setelah bulan sebelumnya mengalami deflasi 0,11 persen. Di era pandemi Covid-19, indikator Kesehatan perekonomian dilihat dari besarnya produksi listrik.
Kinerja Jatim bisa menjadi miniatur Indonesia lebih maju dan hebat. President Director Center for Banking Crisis (CBC) Achmad Deni Daruri mengungkapkan kemampuan moneter Khofifah cukup oke alias tidak ada gejolak harga di Jatim.
Kata Deni, tingkat kepuasan warga Jatim terhadap kinerja Gubernur Khofifah sangat tinggi, mencapai 82,8 persen. Deni menambahkan, Khofifah sejak menjadi Gubernur Jatim sudah memperlihatkan kepiawaian sebagai sosok yang memahami moneter.
Inflasi mampu ditekan turun dan sangat terkendali. "Hal ini tidak mudah karena dibandingkan dengan DKI Jakarta, Jatim adalah bagaikan A 380, sedangkan DKI Jakarta dapat disamakan dengan Cesna, mengingat penduduk Jatim adalah nomor dua terbesar di Indonesia, Jateng sinonim dengan A 300," kata Deni, Rabu (26/1/2022).
Lebih lanjut dia mengatakan, inflasi pada 2019 sebesar 2,12 persen turun ketimbang inflasi pada 2018 sebesar 2,86 persen. Setahun menjabat, inflasi tetap bisa diturunkan menjadi 1,44 persen.
Capaian ini menjadi sejarah baru di tataran kepala daerah di Jatim. “Tidak berlebihan jika Khofifah sudah membuktikan diri memahami ilmu moneter," katanya.
Tahun lalu, inflasi di Jatim semakin terkendali. Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, mencatat pada Oktober 2021, Jatim mengalami inflasi 0,18 persen setelah bulan sebelumnya mengalami deflasi 0,11 persen. Di era pandemi Covid-19, indikator Kesehatan perekonomian dilihat dari besarnya produksi listrik.
Lihat Juga :
tulis komentar anda