Menag Klaim Indeks Kesalehan dan Kerukunan Umat Beragama Meningkat di 2021
Senin, 24 Januari 2022 - 13:20 WIB
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut sasaran strategis bidang agama Kementerian Agama (Kemenag) di 2021 mengalami peningkatan dibanding 2020. Di antaranya indeks kesalehan umat beragama dan indeks kerukunan umat beragama.
"Capaian sasaran strategis bidang agama 2021 dibanding capaian 2020 adalah sebagai berikut ini. Indeks kesalehan umat beragama capaian 2020 82,52 poin dan capaian 2021 sebesar 83,92. Poin yang kedua, indeks kerukunan umat beragama capaian 2020 sebesar 67,46 poin dan capaian 2021 yakni 72,329 poin," kata Yaqut dalam pemaparannya di Rapat Kerja (Raker) Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/1/2022).
Yaqut melanjutkan, indeks kepuasan layanan Kantor Urusan Agama (KUA) karena di 2020 tidak dilaksanakan penilaian karena pandemi, capaian pada 2021 sebesar 78,9 poin mengalami peningkatan jika dibandingkan capaian pada 2019 sebesar 77,28 poin.
Politikus PKB ini menjelaskan, Kemenag juga mendapatkan predikat opini laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 2021 sama dengan capaian 2020 yang juga WTP. Dan Indeks atau nilai reformasi birokrasi 2020 sebesar 75,32 poin. "Dan tahun 2021 masih menunggu indeks dari Kemenpan RB untuk penilaian. Reformasi Kemenag mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun ke tahun," ungkap Yaqut.
Menurut Yaqut, adanya wabah pandemi Covid-19 Indonesia berpengaruh terhadap capaian sasaran strategis 2021 bidang pendidikan keagamaan. Di antaranya, capaian angka partisipasi kasar dan angka partisipasi formil masih di bawah angka target dengan selisih antara 0,1-0,2% dan nanti akan dilakukan pengukuran kembali pada awal 2022 ini.
Sementara, untuk kualitas akreditasi mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi ada kenaikan yang sangat signifikan antara 1-30% dari target yang sudah ditetapkan. Selanjutnya, capaian persentase pendidikan keagamaan yang memiliki kelas internasional mengalami kenaikan 0,14% dari target kelulusan yang bekerja dalam selang waktu 1 tahun yabg turun 0,03% dari target.
"Publikasi jurnal ilmiah di Jurnal Internasional naik 1,3% dan rasio guru terhadap siswa yang seharusnya 1:20 menjadi 1:27. Hal ini dikarenakan peningkatan jumlah siswa di sekolah keagamaan di bawah Kementerian Agama," terang Yaqut.
"Capaian sasaran strategis bidang agama 2021 dibanding capaian 2020 adalah sebagai berikut ini. Indeks kesalehan umat beragama capaian 2020 82,52 poin dan capaian 2021 sebesar 83,92. Poin yang kedua, indeks kerukunan umat beragama capaian 2020 sebesar 67,46 poin dan capaian 2021 yakni 72,329 poin," kata Yaqut dalam pemaparannya di Rapat Kerja (Raker) Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/1/2022).
Yaqut melanjutkan, indeks kepuasan layanan Kantor Urusan Agama (KUA) karena di 2020 tidak dilaksanakan penilaian karena pandemi, capaian pada 2021 sebesar 78,9 poin mengalami peningkatan jika dibandingkan capaian pada 2019 sebesar 77,28 poin.
Politikus PKB ini menjelaskan, Kemenag juga mendapatkan predikat opini laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 2021 sama dengan capaian 2020 yang juga WTP. Dan Indeks atau nilai reformasi birokrasi 2020 sebesar 75,32 poin. "Dan tahun 2021 masih menunggu indeks dari Kemenpan RB untuk penilaian. Reformasi Kemenag mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun ke tahun," ungkap Yaqut.
Menurut Yaqut, adanya wabah pandemi Covid-19 Indonesia berpengaruh terhadap capaian sasaran strategis 2021 bidang pendidikan keagamaan. Di antaranya, capaian angka partisipasi kasar dan angka partisipasi formil masih di bawah angka target dengan selisih antara 0,1-0,2% dan nanti akan dilakukan pengukuran kembali pada awal 2022 ini.
Sementara, untuk kualitas akreditasi mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi ada kenaikan yang sangat signifikan antara 1-30% dari target yang sudah ditetapkan. Selanjutnya, capaian persentase pendidikan keagamaan yang memiliki kelas internasional mengalami kenaikan 0,14% dari target kelulusan yang bekerja dalam selang waktu 1 tahun yabg turun 0,03% dari target.
"Publikasi jurnal ilmiah di Jurnal Internasional naik 1,3% dan rasio guru terhadap siswa yang seharusnya 1:20 menjadi 1:27. Hal ini dikarenakan peningkatan jumlah siswa di sekolah keagamaan di bawah Kementerian Agama," terang Yaqut.
(cip)
tulis komentar anda