Ungkap Sisi Lain Megawati, Guntur Soekarnoputra: Jago Main Bola dan Panjat Pohon
Minggu, 23 Januari 2022 - 19:21 WIB
JAKARTA - Mohammad Guntur Soekarnoputra mengungkapkan sisi lain dari sosok Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri . Mega disebut ciamik dalam mengolah si kulit bundar atau sepakbola.
Kakak kandung Presiden ke-5 Indonesia ini semasa kecil menganggap Megawati layaknya teman bermain. Tak hanya itu, Mega disebut oleh Guntur juga mahir memanjat pohon.
Hal itu diungkapkan Guntur saat acara bertajuk 'Sikap Hidup Merawat Pertiwi-Panjang Umur Ibu Megawati' dalam rangka HUT ke-75 Megawati Soekarnoputri melalui siaran YouTube PDIP, Minggu (23/1/2022).
"Saya kalau tahun 1949, Bu Mega jadi seperti teman main saja. Sebagai kakak ngajak dia main itu yang sudah saya tulis di artikel. Mega itu begitu-begitu jago main bola loh, main bola, manjat pohon jago, dan kan banyak yang enggak tahu itu," kenang Guntur.
Guntur juga menceritakan pengalamannya saat menjadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung tahun 1962. Di mana, saat itu Megawati merupakan adik kelas di kampus tersebut.
Guntur mengatakan bahwa dirinya bersama Megawati aktif sebagai aktivis mahasiswa di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Keaktifan Megawati sebagai aktivis kampus pun dibeberkan Guntur.
"Dia (Megawati) sering ikut pawai alegoris, pawai unjuk kekuatan. Dia juga sering ikut melakukan urban ke daerah-daerah. Kemudian saya juga begitu itu. Saya aktif di GMNI dan juga pemuda marhaenis di Bandung," kata Guntur.
Guntur menyampaikan saat sebagai pengurus GMNI cabang Bandung, dirinya menjadi pengurus dengan jabatan Ketua Tim Indoktrinasi Dasar. Di mana, materi sejarah perjuangan dan situasi kondisi Indonesia kelas marxisme harus diberikan kepada seluruh anggota.
"Dalam hal ini Mega ternyata lulus semacam fit and proper test tadi secara predikat sangat baik," ucapnya. Baca juga: Tjahjo Kumolo Sebut Sejarah PDIP Bukan dari Karpet Merah, tapi Kepercayaan Masyarakat
"Jadi saat ini kalau Mega ditanya tentang masalah-masalah sejarah, masalah-masalah situasi dan kondisi Indonesia bahkan kalau ditanya mengenai ilmu dari fasisme, ngelotok itu," imbuhnya.
Lihat Juga: Dukungan Prabowo untuk Luthfi-Taj Yasin, PDIP: Sebagai Presiden Diharapkan Jadi Pengayom Seluruh Kandidat
Kakak kandung Presiden ke-5 Indonesia ini semasa kecil menganggap Megawati layaknya teman bermain. Tak hanya itu, Mega disebut oleh Guntur juga mahir memanjat pohon.
Hal itu diungkapkan Guntur saat acara bertajuk 'Sikap Hidup Merawat Pertiwi-Panjang Umur Ibu Megawati' dalam rangka HUT ke-75 Megawati Soekarnoputri melalui siaran YouTube PDIP, Minggu (23/1/2022).
"Saya kalau tahun 1949, Bu Mega jadi seperti teman main saja. Sebagai kakak ngajak dia main itu yang sudah saya tulis di artikel. Mega itu begitu-begitu jago main bola loh, main bola, manjat pohon jago, dan kan banyak yang enggak tahu itu," kenang Guntur.
Guntur juga menceritakan pengalamannya saat menjadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung tahun 1962. Di mana, saat itu Megawati merupakan adik kelas di kampus tersebut.
Guntur mengatakan bahwa dirinya bersama Megawati aktif sebagai aktivis mahasiswa di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Keaktifan Megawati sebagai aktivis kampus pun dibeberkan Guntur.
"Dia (Megawati) sering ikut pawai alegoris, pawai unjuk kekuatan. Dia juga sering ikut melakukan urban ke daerah-daerah. Kemudian saya juga begitu itu. Saya aktif di GMNI dan juga pemuda marhaenis di Bandung," kata Guntur.
Guntur menyampaikan saat sebagai pengurus GMNI cabang Bandung, dirinya menjadi pengurus dengan jabatan Ketua Tim Indoktrinasi Dasar. Di mana, materi sejarah perjuangan dan situasi kondisi Indonesia kelas marxisme harus diberikan kepada seluruh anggota.
"Dalam hal ini Mega ternyata lulus semacam fit and proper test tadi secara predikat sangat baik," ucapnya. Baca juga: Tjahjo Kumolo Sebut Sejarah PDIP Bukan dari Karpet Merah, tapi Kepercayaan Masyarakat
"Jadi saat ini kalau Mega ditanya tentang masalah-masalah sejarah, masalah-masalah situasi dan kondisi Indonesia bahkan kalau ditanya mengenai ilmu dari fasisme, ngelotok itu," imbuhnya.
Lihat Juga: Dukungan Prabowo untuk Luthfi-Taj Yasin, PDIP: Sebagai Presiden Diharapkan Jadi Pengayom Seluruh Kandidat
(kri)
tulis komentar anda