P-TALI Gelar Munas ke-2 Bahas Isu Lingkungan Terkini
Minggu, 23 Januari 2022 - 14:26 WIB
Perkumpulan Forum Tenaga Ahli Lingkungan (P-TALI) menggelar Musyawarah Nasional ke-2 di Jakarta pada 21-22 Januari 2022. FOTO/IST
JAKARTA - Perkumpulan Forum Tenaga Ahli Lingkungan (P-TALI) menggelar Musyawarah Nasional ke-2 di Jakarta pada 21-22 Januari 2022. Selain menggelar seminar nasional yang mengangkat isu lingkungan , Munas juga mengesahkan Budiyono untuk menjabat kembali sebagai Ketua Umum P-TALI periode 2022-2027.
Munas ke-2 P-TALI dibuka oleh Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Tasdianto Rohadi. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pembicara dari para ahli dari berbagai lembaga atau instansi. Di antaranya pakar Konservasi P-TALI Prof Hadi S Alikodra yang memaparkan tentang Perubahan Iklim dan Bioprospeksi, Ketua LPJK Taufik Wijoyono berbicara tentang Kesempatan partisipasi organisasi profesi dalam peningkatan kapasitas tenaga ahli lingkungan melalui pelatihan dan sertifikasi.
Kemudian Pakar Sanitasi PTALI Eddy S Soedjono yang membahas tentang Promosi Kesehatan dan Sanitasi Lingkungan, Peluang, dan Tantangan, Direktur Irigasi Kementerian Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana, Kementerian Pertanian, Rahmanto berbicara tentang Pertanian Berkelanjutan, Dewan Penasehat P-TALI Nunus Nugroho yang menyampaikan tentang Program Pemberdayaan Perkotaan Melalui Sarana Air Bersih dan Pengendalian Pencemaran air Limbah Industri.
Selain itu, juga hadir Eskapindo Matra, Gunawan Wibisana berbicara tentang Pengembangan Sarana Prasarana Destinasi Wisata Alam (ecotourist) dan Eksekutif Direktur CropLife Indonesia berbicara tentang Upaya Mewujudkan Corporate Responsibility di Bidang Lingkungan Agung Kurniawan.
Agung Kurniawan menyampaikan ucapan selamat atas pelaksanaan kegiatan Munas dan Seminar Nasional. Ia berharap kerja sama yang telah terbangun dapat semakin solid mengingat pentingnya membangun pertanian yang sejalan dengan pengelolaan lingkungan di masa mendatang.
"Tema Munas P-Tali 2022 Kebijakan Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan dalam Mendukung Pembangunan Nasional yang Berkelanjutan sejalan dengan komitmen CropLife Indonesia dalam pengembangan dan pembangunan berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan dalam perspektif pertanian, di mana sektor pertanian berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan sektor ril lainnya di Indonesia," katanya.
Baca juga: LPSK Terima 107 Permohonan Perlindungan Terkait Kasus Kekerasan di Lingkungan Pendidikan
Berkontribusi pada pencapaian sektor pertanian (swasembada dan ketahanan pangan) serta menciptakan dan memperkenalkan adopsi teknologi pertanian yang effektif, efisian dan aman bagi pengguna dan lingkungan.
P-TALI sebagai salah satu agen lingkungan yang peduli untuk turut serta menggerakkan konservasi dan peduli lingkungan dapat memberikan kontribusi dalam menghadapi perubahan iklim, khususnya dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT), mengembangkan keanekaragaman hayati, mempelopori pencegahan polusi maupun pemberdayaan perkotaan, menuju masa depan Indonesia yang rendah emisi dan berketahanan iklim.
Pengendalian perubahan iklim bagi biodiversity merupakan bahan baku industri (farmasi, kesehatan, pertanian). Negara Indonesia yang kaya biodiversity menjadi modal penting kemajuan ekonominya dengan cara komersialisasi bioprospeksi dan juga memantapkan program pertanian berkelanjutan. Peran PTALI yang tersebar hampir di seluruh propinsi NKRI (22 DPD) sangat strategis untuk ambil bagian bagi pembangunan (terutama bidang lingkungan) NKRI.
Munas ke-2 P-TALI dibuka oleh Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Tasdianto Rohadi. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pembicara dari para ahli dari berbagai lembaga atau instansi. Di antaranya pakar Konservasi P-TALI Prof Hadi S Alikodra yang memaparkan tentang Perubahan Iklim dan Bioprospeksi, Ketua LPJK Taufik Wijoyono berbicara tentang Kesempatan partisipasi organisasi profesi dalam peningkatan kapasitas tenaga ahli lingkungan melalui pelatihan dan sertifikasi.
Kemudian Pakar Sanitasi PTALI Eddy S Soedjono yang membahas tentang Promosi Kesehatan dan Sanitasi Lingkungan, Peluang, dan Tantangan, Direktur Irigasi Kementerian Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana, Kementerian Pertanian, Rahmanto berbicara tentang Pertanian Berkelanjutan, Dewan Penasehat P-TALI Nunus Nugroho yang menyampaikan tentang Program Pemberdayaan Perkotaan Melalui Sarana Air Bersih dan Pengendalian Pencemaran air Limbah Industri.
Selain itu, juga hadir Eskapindo Matra, Gunawan Wibisana berbicara tentang Pengembangan Sarana Prasarana Destinasi Wisata Alam (ecotourist) dan Eksekutif Direktur CropLife Indonesia berbicara tentang Upaya Mewujudkan Corporate Responsibility di Bidang Lingkungan Agung Kurniawan.
Agung Kurniawan menyampaikan ucapan selamat atas pelaksanaan kegiatan Munas dan Seminar Nasional. Ia berharap kerja sama yang telah terbangun dapat semakin solid mengingat pentingnya membangun pertanian yang sejalan dengan pengelolaan lingkungan di masa mendatang.
"Tema Munas P-Tali 2022 Kebijakan Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan dalam Mendukung Pembangunan Nasional yang Berkelanjutan sejalan dengan komitmen CropLife Indonesia dalam pengembangan dan pembangunan berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan dalam perspektif pertanian, di mana sektor pertanian berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan sektor ril lainnya di Indonesia," katanya.
Baca juga: LPSK Terima 107 Permohonan Perlindungan Terkait Kasus Kekerasan di Lingkungan Pendidikan
Berkontribusi pada pencapaian sektor pertanian (swasembada dan ketahanan pangan) serta menciptakan dan memperkenalkan adopsi teknologi pertanian yang effektif, efisian dan aman bagi pengguna dan lingkungan.
P-TALI sebagai salah satu agen lingkungan yang peduli untuk turut serta menggerakkan konservasi dan peduli lingkungan dapat memberikan kontribusi dalam menghadapi perubahan iklim, khususnya dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT), mengembangkan keanekaragaman hayati, mempelopori pencegahan polusi maupun pemberdayaan perkotaan, menuju masa depan Indonesia yang rendah emisi dan berketahanan iklim.
Pengendalian perubahan iklim bagi biodiversity merupakan bahan baku industri (farmasi, kesehatan, pertanian). Negara Indonesia yang kaya biodiversity menjadi modal penting kemajuan ekonominya dengan cara komersialisasi bioprospeksi dan juga memantapkan program pertanian berkelanjutan. Peran PTALI yang tersebar hampir di seluruh propinsi NKRI (22 DPD) sangat strategis untuk ambil bagian bagi pembangunan (terutama bidang lingkungan) NKRI.
(abd)
tulis komentar anda