AHY dan LaNyalla Bertemu Bahas Sejumlah Hal Termasuk Presidential Threshold
Rabu, 19 Januari 2022 - 09:33 WIB
Menurut AHY, Demokrat dengan DPD RI memiliki kesamaan juang berkaitan dengan Presidential Threshold 0%. Meskipun tetus memperjuangkan itu namun sayagnya Fraksi Demokrat tidak cukup kuat di parlemen.
"Kami ingin menguatkan bahwa wacana Presidential Threshold 0% itu terus kami perjuangkan. Sayangnya, Partai Demokrat kalah suara. Suara kami tak cukup memperjuangkan hal itu saat itu," terangnya.
Bagi AHY, Presidential Threshold 0% merupakan persoalan kebangsaan, bukan pemilu semata. Jangan sampai karena itu menabrak semangat demokrasi dan demokrasi menjadi cacat.
"Nafas perjuangan kita sama terkait masa depan demokrasi kita ini. Banyak hal yang bisa kita perjuangkan bersama," ucapnya.
Sementara, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengaku tak asing dengan Partai Demokrat. Semasa menjabat Ketua Umum PSSI, LaNyalla menjadi bagian penting dari Partai Demokrat. Ia pun memberikan saran kepada AHY agar ia bersabar menerima ujian dari Allah SWT.
"Saya ini tak asing dengan Partai Demokrat. Saya menjadi bagian penting saat masih menjabat Ketua PSSI dan saat itu dizalimi. Sekarang Mas AHY dizalimi. Apabila ujian kita terima dengan ikhlas, Allah SWT angkat derajat kita," ungkap LaNyalla.
Sementara Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memaparkan perannya selama ini dalam memperjuangkan Presidential Threshold 0%. Ia pun mengaku tak alergi dengan DPR RI.
"Tapi saya tidak suka jika kekuasaan itu dimonopoli. Salah satu contohnya adalah hak kami, sebagai utusan daerah dan golongan dalam mengusung calon presiden sebagaimana dulu diatur sebelum akhirnya dilakukan amandemen konstitusi ternyata kan dikebiri," papar LaNyalla.
Untuk itu, LaNyalla melihat untuk mengurai problematika kebangsaan harus dimulai dari hulu, bukan hilirnya. Amandemen yang dilakukan empat tahap pada 1999-2002 telah membuat masalah selalu ada di negara ini.
"Kita harus kembalikan konstitusi kita kepada UUD 1945 yang asli. Kita ngomongnya Pancasila, pancasila apa. Sila keempat itu sudah tak ada. Voting sekarang, tidak ada musyawarah," ujarnya.
"Kami ingin menguatkan bahwa wacana Presidential Threshold 0% itu terus kami perjuangkan. Sayangnya, Partai Demokrat kalah suara. Suara kami tak cukup memperjuangkan hal itu saat itu," terangnya.
Bagi AHY, Presidential Threshold 0% merupakan persoalan kebangsaan, bukan pemilu semata. Jangan sampai karena itu menabrak semangat demokrasi dan demokrasi menjadi cacat.
"Nafas perjuangan kita sama terkait masa depan demokrasi kita ini. Banyak hal yang bisa kita perjuangkan bersama," ucapnya.
Sementara, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengaku tak asing dengan Partai Demokrat. Semasa menjabat Ketua Umum PSSI, LaNyalla menjadi bagian penting dari Partai Demokrat. Ia pun memberikan saran kepada AHY agar ia bersabar menerima ujian dari Allah SWT.
"Saya ini tak asing dengan Partai Demokrat. Saya menjadi bagian penting saat masih menjabat Ketua PSSI dan saat itu dizalimi. Sekarang Mas AHY dizalimi. Apabila ujian kita terima dengan ikhlas, Allah SWT angkat derajat kita," ungkap LaNyalla.
Sementara Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memaparkan perannya selama ini dalam memperjuangkan Presidential Threshold 0%. Ia pun mengaku tak alergi dengan DPR RI.
"Tapi saya tidak suka jika kekuasaan itu dimonopoli. Salah satu contohnya adalah hak kami, sebagai utusan daerah dan golongan dalam mengusung calon presiden sebagaimana dulu diatur sebelum akhirnya dilakukan amandemen konstitusi ternyata kan dikebiri," papar LaNyalla.
Untuk itu, LaNyalla melihat untuk mengurai problematika kebangsaan harus dimulai dari hulu, bukan hilirnya. Amandemen yang dilakukan empat tahap pada 1999-2002 telah membuat masalah selalu ada di negara ini.
"Kita harus kembalikan konstitusi kita kepada UUD 1945 yang asli. Kita ngomongnya Pancasila, pancasila apa. Sila keempat itu sudah tak ada. Voting sekarang, tidak ada musyawarah," ujarnya.
tulis komentar anda