Kasus Covid Kembali Tembus 1.000
Senin, 17 Januari 2022 - 09:48 WIB
Sejak mencapai puncaknya pada Juli 2021 silam, kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia terus melandai. Bahkan pada pekan terakhir Desember tahun lalu jumlah konfirmasi positif virus korona konstan di bawah 200 kasus per hari.
Melihat tren yang terus melandai, sudah barang tentu muncul optimisme yang kuat bahwa pandemi virus yang berasal dari Wuhan , China, itu kini mulai menghilang. Secara kasat mata optimisme masyarakat terlihat dari bergeraknya aktivitas ekonomi di pusat-pusat perbelanjaan, pasar dan tempat-tempat keramaian lainnya.
Bahkan, kendati banyak restoran atau kafe yang tutup, tidak sedikit justru muncul kafe-kafe dan restoran baru. Ini menandakan sudah ada gairah kembali perekomian di sekitar lingkungan sekitar kita.
Meski demikian, hendaknya kewaspadaan terhadap Covid-19 jangan sampai hilang. Varian baru Covid-19 yakni Omicron tidak bisa dianggap enteng. Buktinya, setelah melandai sekian lama, grafik penambahan kasus positif baru mulai bergerak naik sepanjang pekan lalu.
Pada Sabtu (15/1) lalu, kasus baru yang terkonfirmasi positif tembus angka 1.053 orang. Ini adalah kali pertama kasus positif Covid kembali menembus angka 1.000 sejak Oktober tahun lalu. Fakta ini semestinya menjadi peringatan kepada masyarakat dan para pemangku kepentingan bahwa Covid-19 masih ada.
Tanda-tanda bakal melonjaknya kasus baru Covid-19 sebenarnya sudah banyak diperkirakan oleh sejumlah ahli. Musababnya adalah meningkatnya aktivitas perjalanan pada musim liburan Natal dan Tahun Baru yang baru berlalu. Penambahan kasus di atas 500 kasus terjadi sejak mulai 6 Januari 2022 di mana saat itu angka terkonfirmasi positif sebanyak 533 kasus baru. Sejak itu, hingga memasuki pekan ketiga angka pertambahan pun cenderung meningkat hingga akhirnya tembus 1.000 kasus pada Sabtu lalu. Sementara pada Minggu (16/1), angka penambahan kasus baru sebanyak 855 orang.
Melihat fakta di atas, kita tentu saja berharap tidak ada lagi penambahan penularan baru di hari-hari berikutnya. Apalagi upaya vaksinasi terus gencar dilakukan. Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, per Minggu (16/1) jumlah masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 176,3 juta orang dan dosis kedua 119,7 juta orang. Adapun target keseluruhan vaksinasi nasional sebanyaj 208,26 juta orang.
Upaya mempercepat terjadinya kekebalan kelompok (herd immunity) yang dilakukan pemerintah juga dilakukan dengan memberikan vaksinasi dosis ketiga (booster) bagi mereka yang sudah disuntik vaksin 1 dan 2. Langkah ini tentu saja patut diapresiasi sebagai upaya menambah kekebalan tubuh dari serangan varian baru Omicron.
Ikhwal pemberian vaksinasi booster ini pun diperkuat dengan keluarnya Surat Edaran (SE) dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit bernomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster).
Melihat tren yang terus melandai, sudah barang tentu muncul optimisme yang kuat bahwa pandemi virus yang berasal dari Wuhan , China, itu kini mulai menghilang. Secara kasat mata optimisme masyarakat terlihat dari bergeraknya aktivitas ekonomi di pusat-pusat perbelanjaan, pasar dan tempat-tempat keramaian lainnya.
Bahkan, kendati banyak restoran atau kafe yang tutup, tidak sedikit justru muncul kafe-kafe dan restoran baru. Ini menandakan sudah ada gairah kembali perekomian di sekitar lingkungan sekitar kita.
Meski demikian, hendaknya kewaspadaan terhadap Covid-19 jangan sampai hilang. Varian baru Covid-19 yakni Omicron tidak bisa dianggap enteng. Buktinya, setelah melandai sekian lama, grafik penambahan kasus positif baru mulai bergerak naik sepanjang pekan lalu.
Pada Sabtu (15/1) lalu, kasus baru yang terkonfirmasi positif tembus angka 1.053 orang. Ini adalah kali pertama kasus positif Covid kembali menembus angka 1.000 sejak Oktober tahun lalu. Fakta ini semestinya menjadi peringatan kepada masyarakat dan para pemangku kepentingan bahwa Covid-19 masih ada.
Tanda-tanda bakal melonjaknya kasus baru Covid-19 sebenarnya sudah banyak diperkirakan oleh sejumlah ahli. Musababnya adalah meningkatnya aktivitas perjalanan pada musim liburan Natal dan Tahun Baru yang baru berlalu. Penambahan kasus di atas 500 kasus terjadi sejak mulai 6 Januari 2022 di mana saat itu angka terkonfirmasi positif sebanyak 533 kasus baru. Sejak itu, hingga memasuki pekan ketiga angka pertambahan pun cenderung meningkat hingga akhirnya tembus 1.000 kasus pada Sabtu lalu. Sementara pada Minggu (16/1), angka penambahan kasus baru sebanyak 855 orang.
Melihat fakta di atas, kita tentu saja berharap tidak ada lagi penambahan penularan baru di hari-hari berikutnya. Apalagi upaya vaksinasi terus gencar dilakukan. Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, per Minggu (16/1) jumlah masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 176,3 juta orang dan dosis kedua 119,7 juta orang. Adapun target keseluruhan vaksinasi nasional sebanyaj 208,26 juta orang.
Upaya mempercepat terjadinya kekebalan kelompok (herd immunity) yang dilakukan pemerintah juga dilakukan dengan memberikan vaksinasi dosis ketiga (booster) bagi mereka yang sudah disuntik vaksin 1 dan 2. Langkah ini tentu saja patut diapresiasi sebagai upaya menambah kekebalan tubuh dari serangan varian baru Omicron.
Ikhwal pemberian vaksinasi booster ini pun diperkuat dengan keluarnya Surat Edaran (SE) dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit bernomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster).
tulis komentar anda