Epidemiolog: Omicron Melonjak, Gelombang Ketiga Sulit Dicegah
Selasa, 11 Januari 2022 - 04:09 WIB
JAKARTA - Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman menegaskan gelombang ketiga Covid-19 sulit dicegah di tengah lonjakan kasus Omicron.
“Dalam kondisi Omicron ini, sulit kita mencegah gelombang ketiga,” tegas Dicky dalam keterangannya, Selasa (11/1/2022).
Dicky mengatakan Omicron diprediksi akan terus bertambah bahkan dua atau tiga kali lipat dari varian Delta. “Bahwa prediksi kasus (Omicron) ini akan banyak sekali, bahkan dua atau tiga kali lipat dari Delta.”
Oleh karena itu, Dicky pun meminta agar menyiapkan karantina dan isolasi sebagai upaya memutus transmisi virus ini. “Karantina dan isolasi sudah sangat jelas merupakan intervensi yang sangat penting, karena setengah upaya untuk memutus transmisi baik yang di pintu masuk ataupun masyarakat,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga telah mengingatkan potensi terjadi gelombang ketiga akibat varian Omicron. “Kita akan menghadapi dari gelombang Omicron ini,” katanya.
Berdasarkan analisis para ahli, transmisi atau penularan varian Omicron akan jauh lebih cepat daripada varian Delta dan jumlah orang yang terpapar varian Omicron lebih banyak daripada yang terpapar varian delta.
Sementara itu, saat ini total ada 414 kasus terkonfirmasi Omicron, di mana 99% gejalanya ringan dan tanpa gejala. Sedangkan yang masuk kategori sedang atau butuh perawatan oksigen hanya dua orang, yakni lelaki berusia 58 tahun dan 47 tahun. Keduanya dilaporkan memiliki penyakit penyerta (komorbid) dan kini telah dinyatakan sembuh.
“Dalam kondisi Omicron ini, sulit kita mencegah gelombang ketiga,” tegas Dicky dalam keterangannya, Selasa (11/1/2022).
Dicky mengatakan Omicron diprediksi akan terus bertambah bahkan dua atau tiga kali lipat dari varian Delta. “Bahwa prediksi kasus (Omicron) ini akan banyak sekali, bahkan dua atau tiga kali lipat dari Delta.”
Baca Juga
Oleh karena itu, Dicky pun meminta agar menyiapkan karantina dan isolasi sebagai upaya memutus transmisi virus ini. “Karantina dan isolasi sudah sangat jelas merupakan intervensi yang sangat penting, karena setengah upaya untuk memutus transmisi baik yang di pintu masuk ataupun masyarakat,” ucapnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga telah mengingatkan potensi terjadi gelombang ketiga akibat varian Omicron. “Kita akan menghadapi dari gelombang Omicron ini,” katanya.
Berdasarkan analisis para ahli, transmisi atau penularan varian Omicron akan jauh lebih cepat daripada varian Delta dan jumlah orang yang terpapar varian Omicron lebih banyak daripada yang terpapar varian delta.
Sementara itu, saat ini total ada 414 kasus terkonfirmasi Omicron, di mana 99% gejalanya ringan dan tanpa gejala. Sedangkan yang masuk kategori sedang atau butuh perawatan oksigen hanya dua orang, yakni lelaki berusia 58 tahun dan 47 tahun. Keduanya dilaporkan memiliki penyakit penyerta (komorbid) dan kini telah dinyatakan sembuh.
(cip)
tulis komentar anda