Kronologi Baku Tembak Satgas Madago Raya yang Tewaskan 1 DPO Teroris Poso
Rabu, 05 Januari 2022 - 14:07 WIB
JAKARTA - Satgas Madago Raya terlibat baku tembak dengan anggota teroris Poso pimpinan Ali Kalora, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang alias Basir. DPO tersebut tewas setelah tertembak timah panas dari aparat.
Kasatgas Humas Operasi Madago Raya Kombes Didik Supranoto mengungkapkan, kontak tembak terjadi pada 4 Januari 2022 sekitar pukul 10.30 WITA di Dolago Parigi.
"Kontak senjata tim dengan kelompok MIT yang mengakibatkan 1 DPO tewas," kata Didik dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (5/1/2022).
Baca juga: Kontak Tembak di Bendungan, 1 Teroris Poso Tewas Ditembak Satgas Mandago Raya
Didik menyebut, tim Satgas Madago Raya awalnya melakukan penyergapan ketika mendengar suara gesekan di semak-semak atau ranting pepohonan. Setelah ditelusuri, terlihat DPO kelompok itu. Setelah mendapatkan kepastian, akhirnya petugas memutuskan melakukan operasi penindakan.
"Personel operasi Madago Raya melaksanakan Ambush dan mendengat ada suara gesekan semak," ujar Didik.
Untuk diketahui, Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya sempat kontak tembak dengan kelompok teroris Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Selasa, 5 Januari 2022 di Pegunungan Kabupaten Parigi Moutong. Dari kontak tembak itu, satu DPO kelompok tersebut Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang alias Basir tertembak dan meninggal dunia.
Dengan tewasnya Basir, saat ini sisa tiga anggota kelompok Ali Kalora yang masih melarikan diri. Mereka adalah Suardin alias Farhan alias Abu Farhan dari Poso. Serta dua dari Bima NTB yaitu Jafar alias pak Guru alias Askar dan Imam alias Galuh alias Nae.
Baca juga: Satgas Madago Raya Tembak Mati DPO Teroris Poso Ahmad Panjang alias Basir
Lihat Juga: Perilaku Pelajar Teroris Malang Terendus Sejak Mei 2024, Buat Ledakan di Kamar Ngaku Main Petasan
Kasatgas Humas Operasi Madago Raya Kombes Didik Supranoto mengungkapkan, kontak tembak terjadi pada 4 Januari 2022 sekitar pukul 10.30 WITA di Dolago Parigi.
"Kontak senjata tim dengan kelompok MIT yang mengakibatkan 1 DPO tewas," kata Didik dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (5/1/2022).
Baca juga: Kontak Tembak di Bendungan, 1 Teroris Poso Tewas Ditembak Satgas Mandago Raya
Didik menyebut, tim Satgas Madago Raya awalnya melakukan penyergapan ketika mendengar suara gesekan di semak-semak atau ranting pepohonan. Setelah ditelusuri, terlihat DPO kelompok itu. Setelah mendapatkan kepastian, akhirnya petugas memutuskan melakukan operasi penindakan.
"Personel operasi Madago Raya melaksanakan Ambush dan mendengat ada suara gesekan semak," ujar Didik.
Untuk diketahui, Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya sempat kontak tembak dengan kelompok teroris Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Selasa, 5 Januari 2022 di Pegunungan Kabupaten Parigi Moutong. Dari kontak tembak itu, satu DPO kelompok tersebut Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang alias Basir tertembak dan meninggal dunia.
Dengan tewasnya Basir, saat ini sisa tiga anggota kelompok Ali Kalora yang masih melarikan diri. Mereka adalah Suardin alias Farhan alias Abu Farhan dari Poso. Serta dua dari Bima NTB yaitu Jafar alias pak Guru alias Askar dan Imam alias Galuh alias Nae.
Baca juga: Satgas Madago Raya Tembak Mati DPO Teroris Poso Ahmad Panjang alias Basir
Lihat Juga: Perilaku Pelajar Teroris Malang Terendus Sejak Mei 2024, Buat Ledakan di Kamar Ngaku Main Petasan
(abd)
tulis komentar anda