Di Tengah Pandemi Covid-19, Kementan Perkuat Ketersediaan Pangan
Rabu, 10 Juni 2020 - 08:29 WIB
JAKARTA - Sinergi lintas sektoral perlu diperkuat untuk menyediakan pangan rakyat Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan masyarakat dunia, termasuk di antaranya di bidang pangan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) fokus meningkatkan produksi pangan pokok, memperlancar distribusi pangan, mempermudah akses transportasi, menjaga stabilisasi harga, mengembangkan buffer stock dan intervensi pasar melalui operasi pasar. (Baca: Pemulihan Industri Penerbangan dan Hotel Butuh Waktu Lama)
“Pandemi ini mengganggu produksi pertanian yang juga membatasi pergerakan orang sehingga saat ini ada isolasi mandiri, pembatasan wilayah, distribusi yang bersoal sehingga harus segera kita tangani bersama,” kata Mentan saat memberikan materi pada acara Webinar “Strategi Ketahanan Pangan di Era New Normal Pandemi Covid-19” bersama Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria kemarin.
Karena itu, untuk menjawab tantangan saat ini, perlu ada strategi yang saling membangun dari sisi pelaksana, pembiayaan, dan pengawasan. “Sehingga kebijakan yang dijalankan lebih efektif dan efisien,” ujar Syahrul.
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mendorong Kementan untuk terus melakukan pengembangan program ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19 ini. Meskipun kondisi saat ini bisa dibilang sulit karena Kementan mengalami pemotongan anggaran yang cukup besar, namun pengembangan inovasi harus dilakukan dengan mengandalkan efisiensi anggaran yang terbatas. (Baca juga: Pengamat Indef: Kebijakan Kementan Bantu Petani Tepat)
Menurutnya, saat ini refocusing kegiatan dan realokasi anggaran menjadi penting dalam rangka menghadapi musim tanam dan antisipasi krisis pangan. Namun, anggaran Kementan mengalami efisiensi sehingga perlu dirumuskan kebijakan yang tepat.
Sudin mengatakan, tantangan yang sedang dihadapi Indonesia adalah bagaimana memenuhi kebutuhan pangan masyarakat guna menjamin ketahanan pangan dan di sisi lain juga berperan terhadap pemulihan ekonomi. (Nanang Wijayanto)
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) fokus meningkatkan produksi pangan pokok, memperlancar distribusi pangan, mempermudah akses transportasi, menjaga stabilisasi harga, mengembangkan buffer stock dan intervensi pasar melalui operasi pasar. (Baca: Pemulihan Industri Penerbangan dan Hotel Butuh Waktu Lama)
“Pandemi ini mengganggu produksi pertanian yang juga membatasi pergerakan orang sehingga saat ini ada isolasi mandiri, pembatasan wilayah, distribusi yang bersoal sehingga harus segera kita tangani bersama,” kata Mentan saat memberikan materi pada acara Webinar “Strategi Ketahanan Pangan di Era New Normal Pandemi Covid-19” bersama Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria kemarin.
Karena itu, untuk menjawab tantangan saat ini, perlu ada strategi yang saling membangun dari sisi pelaksana, pembiayaan, dan pengawasan. “Sehingga kebijakan yang dijalankan lebih efektif dan efisien,” ujar Syahrul.
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mendorong Kementan untuk terus melakukan pengembangan program ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19 ini. Meskipun kondisi saat ini bisa dibilang sulit karena Kementan mengalami pemotongan anggaran yang cukup besar, namun pengembangan inovasi harus dilakukan dengan mengandalkan efisiensi anggaran yang terbatas. (Baca juga: Pengamat Indef: Kebijakan Kementan Bantu Petani Tepat)
Menurutnya, saat ini refocusing kegiatan dan realokasi anggaran menjadi penting dalam rangka menghadapi musim tanam dan antisipasi krisis pangan. Namun, anggaran Kementan mengalami efisiensi sehingga perlu dirumuskan kebijakan yang tepat.
Sudin mengatakan, tantangan yang sedang dihadapi Indonesia adalah bagaimana memenuhi kebutuhan pangan masyarakat guna menjamin ketahanan pangan dan di sisi lain juga berperan terhadap pemulihan ekonomi. (Nanang Wijayanto)
(ysw)
tulis komentar anda