Jaga Keselamatan Masyarakat, BMKG Lakukan Sejumlah Inovasi
Jum'at, 31 Desember 2021 - 18:19 WIB
"Inarason Versi 2 ini merupakan pengembangan aplikasi tahun sebelumnya dengan menambahkan fitur monitoring cold surge berdasarkan output parameter model dan observasi menggunakan radiosonde," ucapnya.
Selanjutnya kata Dwikorita, pada Bidang Klimatologi yaitu 'Api Khatulistiwa' (Aplikasi Peringatan Dini Kebakaran Hutan dan Tutupan Lahan Berbasis Hotspot dan Iklim Wilayah ASEAN) Versi 2.
Kata dia, produk ini merupakan informasi peringatan dini yang berisi informasi prakiraan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan jangka panjang dengan skala waktu prediksi 7 bulan ke depan.
"Api Khatulistiwa Versi 2 ini merupakan pengembangan produk sebelumnya dengan menambahkan input parameter baru yaitu hari tanpa hujan (HTH)," ujarnya.
Berikutnya Dwikorita mengatakan, di Bidang Geofisika telah menghasilkan 3 produk yaitu SSQES, Getsafe, dan B-Value. Seismic Station Quality Evaluation System (SSQES) merupakan sistem pemantauan otomatis kualitas data secara semi real-time, harian, dan bulanan, serta sistem evaluasi kualitas data bersifat objektif yang menggunakan beberapa parameter.
Menurutnya, informasi kualitas stasiun seismik yang dihasilkan dari sistem ini dapat digunakan untuk peningkatan akurasi informasi gempa bumi dan tsunami dan optimalisasi pemeliharaan stasiun seismik.
Getsafe merupakan prototype aplikasi yang dikembangkan untuk membantu masyarakat dalam memahami wilayahnya terhadap bencana gempabumi dan tsunami.
"Dengan adanya aplikasi ini diharapkan menjadi sarana edukasi masyarakat untuk memahami ancaman bahaya gempabumi dan tsunami di sekitar wilayah mereka," jelasnya.
"Sistem monitoring B-value merupakan sistem monitoring dengan melakukan analisa B- value secara spasial dan temporal. Pengembangan sistem monitoring b value ini untuk memudahkan dalam memonitor prekursor gempabumi," sambungnya.
Selanjutnya kata Dwikorita, pada Bidang Klimatologi yaitu 'Api Khatulistiwa' (Aplikasi Peringatan Dini Kebakaran Hutan dan Tutupan Lahan Berbasis Hotspot dan Iklim Wilayah ASEAN) Versi 2.
Kata dia, produk ini merupakan informasi peringatan dini yang berisi informasi prakiraan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan jangka panjang dengan skala waktu prediksi 7 bulan ke depan.
"Api Khatulistiwa Versi 2 ini merupakan pengembangan produk sebelumnya dengan menambahkan input parameter baru yaitu hari tanpa hujan (HTH)," ujarnya.
Berikutnya Dwikorita mengatakan, di Bidang Geofisika telah menghasilkan 3 produk yaitu SSQES, Getsafe, dan B-Value. Seismic Station Quality Evaluation System (SSQES) merupakan sistem pemantauan otomatis kualitas data secara semi real-time, harian, dan bulanan, serta sistem evaluasi kualitas data bersifat objektif yang menggunakan beberapa parameter.
Menurutnya, informasi kualitas stasiun seismik yang dihasilkan dari sistem ini dapat digunakan untuk peningkatan akurasi informasi gempa bumi dan tsunami dan optimalisasi pemeliharaan stasiun seismik.
Getsafe merupakan prototype aplikasi yang dikembangkan untuk membantu masyarakat dalam memahami wilayahnya terhadap bencana gempabumi dan tsunami.
"Dengan adanya aplikasi ini diharapkan menjadi sarana edukasi masyarakat untuk memahami ancaman bahaya gempabumi dan tsunami di sekitar wilayah mereka," jelasnya.
"Sistem monitoring B-value merupakan sistem monitoring dengan melakukan analisa B- value secara spasial dan temporal. Pengembangan sistem monitoring b value ini untuk memudahkan dalam memonitor prekursor gempabumi," sambungnya.
(maf)
tulis komentar anda