Rekrutmen Polri: 56 Hafidz Quran, 410 Suku Pedalaman, dan 3.500 Orang Asli Papua
Sabtu, 01 Januari 2022 - 05:02 WIB
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebutkan, pada tahun 2021 Polri telah merekrut 83 lulusan santri. Foto: MPI/Ist
JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebutkan, pada tahun 2021 Polri telah merekrut 83 lulusan santri. Dari jumlah itu 56 orang merupakan hafidz atau penghapal Al-Quran.
"Kami berusaha rekrut bibit-bibit SDM melalui jalur Rekrutmen Pro-Aktif. Di tahun 2021, Polri rekrut 83 lulusan santri, dimana 56 di antaranya merupakan calon bintara yang memiliki kemampuan hafidz Al-Quran," ujar Sigit dalam pemaparan rilis akhir tahun Polri di Gedung Rupatama, Jakarta Selatan, Jumat (31/12/2021).
Kapolri memastikan Polri terus melakukan perekrutan terhadap bibit-bibit Sumber Daya Manusia (SDM) unggul melalui jalur Rekrutmen Pro-Aktif (Rekpro). Salah satunya adalah menyaring lulusan pesantren atau santri untuk dijadikan anggota kepolisian.
Selain santri, Sigit mengatakan Polri telah melakukan perekrutan terhadap 410 personel kepolisian dari suku pedalaman di Indonesia. Kemudian, sebanyak 3.500 personel dari Orang Asli Papua (OAP).
Dengan perekrutan OAP, Sigit menekankan hal itu juga merupakan kebutuhan Polri dalam menjalin komunikasi yang baik guna melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarkaat (harkamtibmas).
"Ini juga memperkuat kebutuhan Polri yang ada di Papua, sehingga kemudian komunikasi yang terjalin dalam hal Harkamtibmas juga akan jadi lebih baik," tegas Sigit.
"Kami berusaha rekrut bibit-bibit SDM melalui jalur Rekrutmen Pro-Aktif. Di tahun 2021, Polri rekrut 83 lulusan santri, dimana 56 di antaranya merupakan calon bintara yang memiliki kemampuan hafidz Al-Quran," ujar Sigit dalam pemaparan rilis akhir tahun Polri di Gedung Rupatama, Jakarta Selatan, Jumat (31/12/2021).
Kapolri memastikan Polri terus melakukan perekrutan terhadap bibit-bibit Sumber Daya Manusia (SDM) unggul melalui jalur Rekrutmen Pro-Aktif (Rekpro). Salah satunya adalah menyaring lulusan pesantren atau santri untuk dijadikan anggota kepolisian.
Selain santri, Sigit mengatakan Polri telah melakukan perekrutan terhadap 410 personel kepolisian dari suku pedalaman di Indonesia. Kemudian, sebanyak 3.500 personel dari Orang Asli Papua (OAP).
Dengan perekrutan OAP, Sigit menekankan hal itu juga merupakan kebutuhan Polri dalam menjalin komunikasi yang baik guna melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarkaat (harkamtibmas).
"Ini juga memperkuat kebutuhan Polri yang ada di Papua, sehingga kemudian komunikasi yang terjalin dalam hal Harkamtibmas juga akan jadi lebih baik," tegas Sigit.
(thm)
tulis komentar anda