Sambut Baik Kepemimpinan Baru NU, Partai Perindo: Bisa Bangun Sinergi Antarelemen Bangsa
Jum'at, 24 Desember 2021 - 12:00 WIB
JAKARTA - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menyambut gembira terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2022-2026 hasil Muktamar ke-34 NU di Lampung, 22-24 Desember 2021.
"Alhamdulillah proses pemilihan Rois Aam dan Ketua Umum PBNU pada Muktamar ke-34 NU di Lampung berlangsung lancar, damai, dan demokratis serta bermartabat," ujar Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan Abdul Khaliq yang hadir dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung, Jumat (24/12/2021).
Para muktamirin, lanjutnya, telah menunjukkan kematangan dan integritasnya sebagai panutan umat dalam menentukan pemimpin puncak PBNU masa khidmad 2021-2026. Dia memaparkan Rois Aam KH Miftachul Akhyar adalah sosok yang alim dan bersahaja.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf adalah tokoh muda yang mumpuni dan cerdas. Duet Rois Aam-Ketua Umum PBNU, katanya, mencerminkan proses regenerasi dan kaderisasi yang akan mampu membawa perubahan lebih baik bagi jam'iyah dan jamaah NU.
"Insya Allah mampu berkontribusi secara optimal dalam mewujudkan kehidupan keagamaan dan kebangsaan yang teduh, mencerahkan dan mengokohkan integrasi nasional," tuturnya. Baca juga: Momen Pergulatan Gus Yahya Menjadi Kader hingga Menjadi Ketum PBNU
Kita harapkan, lanjutnya, kepemimpinan baru PBNU dapat membangun kerja sama yang sinergis antarelemen masyarakat, baik dalam skala nasional maupun global untuk dunia yang damai, adil dan toleran, serta untuk kemaslahatan, dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
"Alhamdulillah proses pemilihan Rois Aam dan Ketua Umum PBNU pada Muktamar ke-34 NU di Lampung berlangsung lancar, damai, dan demokratis serta bermartabat," ujar Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan Abdul Khaliq yang hadir dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung, Jumat (24/12/2021).
Para muktamirin, lanjutnya, telah menunjukkan kematangan dan integritasnya sebagai panutan umat dalam menentukan pemimpin puncak PBNU masa khidmad 2021-2026. Dia memaparkan Rois Aam KH Miftachul Akhyar adalah sosok yang alim dan bersahaja.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf adalah tokoh muda yang mumpuni dan cerdas. Duet Rois Aam-Ketua Umum PBNU, katanya, mencerminkan proses regenerasi dan kaderisasi yang akan mampu membawa perubahan lebih baik bagi jam'iyah dan jamaah NU.
"Insya Allah mampu berkontribusi secara optimal dalam mewujudkan kehidupan keagamaan dan kebangsaan yang teduh, mencerahkan dan mengokohkan integrasi nasional," tuturnya. Baca juga: Momen Pergulatan Gus Yahya Menjadi Kader hingga Menjadi Ketum PBNU
Kita harapkan, lanjutnya, kepemimpinan baru PBNU dapat membangun kerja sama yang sinergis antarelemen masyarakat, baik dalam skala nasional maupun global untuk dunia yang damai, adil dan toleran, serta untuk kemaslahatan, dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
(kri)
tulis komentar anda