KH Said Aqil Jamin Tidak Ada Pesantren NU Disusupi Paham Radikal
Kamis, 23 Desember 2021 - 14:43 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menjamin tidak ada pesantren NU yang disusupi paham radikal. Hal ini ditegaskan Kiai Said saat membacakan Laporan Pertanggungjawaban (LPj) PBNU Masa Khidmat 2016-2021 di GSG UIN Lampung, Kamis (23/12/2021).
"PBNU menjamin tidak ada satu pun dai-dai yang berpaham radikal. Pesantren pesantren NU tidak ada yang tersusupi dan terkontaminasi dengan radikalisme," kata Kiai Said.
Ia menjelaskan, PBNU memahami radikalisme sebagai akibat pemahaman keagamaan yang sempit dan kaku. Pendidikan yang dibangun belum dapat memilah secara jelas nilai keagamaan yang benar dan malah disalahgunakan.
Baca juga: Soal Kans Menang, Said Aqil: Hidup Saya Optimistis, Tak Pernah Pesimistis
Selain itu, PBNU juga mendukung lahirnya Undang-Undang Antiterorisme yang lebih tajam dan mampu mengantisipasi potensi terjadinya aksi terorisme.
Kiai Said mengampanyekan lembaga-lembaga pendidikan di lingkungan NU untuk membangun daya kritis generasi muda dalam mencerna informasi di dunia maya. "Sebab paham radikalisme banyak menyusup melalui dunia pendidikan," katanya.
PBNU juga meminta agar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tegas menutup situs penyebar radikalisme. Sebab, dari situlah akar paham yang menyuburkan aksi terorisme.
Baca juga: KH As’ad Said Ali, Kuda Hitam atau Pemecah Suara di Muktamar ke-34 NU?
"PBNU menjamin tidak ada satu pun dai-dai yang berpaham radikal. Pesantren pesantren NU tidak ada yang tersusupi dan terkontaminasi dengan radikalisme," kata Kiai Said.
Ia menjelaskan, PBNU memahami radikalisme sebagai akibat pemahaman keagamaan yang sempit dan kaku. Pendidikan yang dibangun belum dapat memilah secara jelas nilai keagamaan yang benar dan malah disalahgunakan.
Baca juga: Soal Kans Menang, Said Aqil: Hidup Saya Optimistis, Tak Pernah Pesimistis
Selain itu, PBNU juga mendukung lahirnya Undang-Undang Antiterorisme yang lebih tajam dan mampu mengantisipasi potensi terjadinya aksi terorisme.
Kiai Said mengampanyekan lembaga-lembaga pendidikan di lingkungan NU untuk membangun daya kritis generasi muda dalam mencerna informasi di dunia maya. "Sebab paham radikalisme banyak menyusup melalui dunia pendidikan," katanya.
PBNU juga meminta agar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tegas menutup situs penyebar radikalisme. Sebab, dari situlah akar paham yang menyuburkan aksi terorisme.
Baca juga: KH As’ad Said Ali, Kuda Hitam atau Pemecah Suara di Muktamar ke-34 NU?
(abd)
tulis komentar anda