Jokowi Ingatkan Rakyat Desa Jangan Hanya Jadi Penonton Hasil Tambangnya Diambil
Senin, 20 Desember 2021 - 12:43 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengirimkan pesan kepada pihak swasta maupun BUMN untuk melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dalam kegiatan mereka. Dengan begitu, rakyat di desa tidak boleh lagi hanya menjadi penonton saat hasil buminya diambil oleh industri.
"Jangan yang di desa hanya jadi penonton, lalu lalang truk, hasil-hasil perkebunan yang gede-gede rakyat hanya menonton, melihat, melihat tambang diambil keluar dari desa, rakyat hanya melihat saja. Libatkan, nanti saya sampaikan dengan tegas melibatkan BUM Desa dalam kegiatan mereka," ujar Jokowi saat meluncurkan Sertifikat Badan Hukum BUM Desa dan Peresmian Pembukaan Rakornas BUM Desa di Jakarta, Senin (20/12/2021). Baca juga: Survei Populi Center: 74,9% Masyarakat Puas Kinerja Pemerintahan Jokowi
Jokowi memberikan contoh ada desa di Kalimantan Timur yang bisa mengekspor lidi. Desa tersebut tepatnya ada di Kutai Kartanegara. Lidi tersebut berasal dari kelapa sawit dan nipah. Selain itu ada juga produk arang kayu halaban.
"Bagu sekali, bisa melompat, ini namanya melompat karena bukan hanya berjualan domestik (tapi) bisa masuk ke pasar ekspor," tukasnya.
Jokowi menuturkan saat ini peluang masuk ke pasar ekspor dari sektor pertanian sangat gampang sekali. Ia mencontohkan setiap daerah memiliki kopi asal daerahnya masing-masing.
Kemudian juga punya buah-buahan. Dengan beragam potensi itu seharusnya bisa masuk ke pasar ekspor. Hanya saja kualitas produknya harus ditingkatkan lebih baik lagi.
"Saya kemarin kaget ke Kabupaten Ngawi ada satu orang petani muda menghasilkan alpukat gede-gede sekali dengan kultur jaringan dengan tissue kultur, pisang juga gede-gede sekali seeperti ini yang harus dikejar BUM Desa dan BUM Desa bersama kalau kualitasnya seperti itu sangat gampang sangat mudah untuk menekspor," tuturnya.
Menurut Jokowi, di masa pandemi seperti sekarang ini ekonomi perkotaan sedang sangat terganggu. Namun di sisi lain ia melihat perekonomian di desa justru menjadi salah satu penyelamat.
"Situasi ini harus dimanfaatkan untuk melakukan transformasi ekonomi di desa. Saudara semua harus berani transformasi di desa sangat penting sekali. BUM Desa bersama harus bertransformasi tidak rutinitas tidak hanya menggarap untuk desa tapi punya visi besar bisa lari ke pasar yang lebih besar, apalagi ekspor dan mengajak masyarakat berlomba-lomba menjadikan desa sebagai basis kegiatan ekonomi yang produktif," tutupnya.
"Jangan yang di desa hanya jadi penonton, lalu lalang truk, hasil-hasil perkebunan yang gede-gede rakyat hanya menonton, melihat, melihat tambang diambil keluar dari desa, rakyat hanya melihat saja. Libatkan, nanti saya sampaikan dengan tegas melibatkan BUM Desa dalam kegiatan mereka," ujar Jokowi saat meluncurkan Sertifikat Badan Hukum BUM Desa dan Peresmian Pembukaan Rakornas BUM Desa di Jakarta, Senin (20/12/2021). Baca juga: Survei Populi Center: 74,9% Masyarakat Puas Kinerja Pemerintahan Jokowi
Jokowi memberikan contoh ada desa di Kalimantan Timur yang bisa mengekspor lidi. Desa tersebut tepatnya ada di Kutai Kartanegara. Lidi tersebut berasal dari kelapa sawit dan nipah. Selain itu ada juga produk arang kayu halaban.
"Bagu sekali, bisa melompat, ini namanya melompat karena bukan hanya berjualan domestik (tapi) bisa masuk ke pasar ekspor," tukasnya.
Jokowi menuturkan saat ini peluang masuk ke pasar ekspor dari sektor pertanian sangat gampang sekali. Ia mencontohkan setiap daerah memiliki kopi asal daerahnya masing-masing.
Kemudian juga punya buah-buahan. Dengan beragam potensi itu seharusnya bisa masuk ke pasar ekspor. Hanya saja kualitas produknya harus ditingkatkan lebih baik lagi.
"Saya kemarin kaget ke Kabupaten Ngawi ada satu orang petani muda menghasilkan alpukat gede-gede sekali dengan kultur jaringan dengan tissue kultur, pisang juga gede-gede sekali seeperti ini yang harus dikejar BUM Desa dan BUM Desa bersama kalau kualitasnya seperti itu sangat gampang sangat mudah untuk menekspor," tuturnya.
Menurut Jokowi, di masa pandemi seperti sekarang ini ekonomi perkotaan sedang sangat terganggu. Namun di sisi lain ia melihat perekonomian di desa justru menjadi salah satu penyelamat.
"Situasi ini harus dimanfaatkan untuk melakukan transformasi ekonomi di desa. Saudara semua harus berani transformasi di desa sangat penting sekali. BUM Desa bersama harus bertransformasi tidak rutinitas tidak hanya menggarap untuk desa tapi punya visi besar bisa lari ke pasar yang lebih besar, apalagi ekspor dan mengajak masyarakat berlomba-lomba menjadikan desa sebagai basis kegiatan ekonomi yang produktif," tutupnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda