Omicron Masuk Indonesia, Anwar Abbas: Alarm untuk Pemerintah
Sabtu, 18 Desember 2021 - 14:39 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyebut ditemukannya kasus pertama pasien terkonfirmasi varian Omicron harus menjadi alarm bagi semua pihak khususnya pemerintah.
"Ditemukannya beberapa orang yang terkonfirmasi terkena kasus varian Covid-19 Omicron seperti yang disampaikan oleh menteri kesehatan RI, hal demikian tentu jelas harus menjadi alarm dan perhatian kita semua, apalagi seperti kita ketahui varian tersebut karakternya sangat cepat menyebarnya," ujar Anwar, Sabtu (18/12/2021).
Anwar Abbas meminta kepada semua pihak agar saling bahu-membahu untuk bisa menghambat penyebaran Omicron di Indonesia. "Oleh karena itu jika kita tidak bisa mencegah dan menghambat penyebarannya maka keadaan ekonomi masyarakat yang sekarang ini sudah mulai tampak menggeliat dan membaik tentu akan bisa terpukul kembali. Hal demikian tentu jelas sangat tidak kita inginkan," jelasnya.
Virus Covid-19 varian Omicron telah masuk ke Indonesia pada Rabu, 15 Desember 2021. Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers perihal perkembangan pandemi Covid-19 secara virtual, Kamis, 16 Desember 2021. "Kemenkes tadi malam mendeteksi ada seorang pasien N terkonfirmasi Omicron pada 15 Desember," ujar Budi.
Menurut Budi, data tersebut sudah dikonfirmasi ke GISAID. Kemudian GISAID juga sudah mengonfirmasi bahwa data sequencing tersebut benar adalah omicron. Untuk diketahui, Varian Covid-19 Omicron diyakini berkembang 70 kali lebih cepat dari versi asli Corona dan varian Delta dalam 24 jam. Varian Omicron terdeteksi akhir November di Afrika Selatan (Afsel). Adapun Omicron dicirikan sebagai penyakit bergejala ringan.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
"Ditemukannya beberapa orang yang terkonfirmasi terkena kasus varian Covid-19 Omicron seperti yang disampaikan oleh menteri kesehatan RI, hal demikian tentu jelas harus menjadi alarm dan perhatian kita semua, apalagi seperti kita ketahui varian tersebut karakternya sangat cepat menyebarnya," ujar Anwar, Sabtu (18/12/2021).
Anwar Abbas meminta kepada semua pihak agar saling bahu-membahu untuk bisa menghambat penyebaran Omicron di Indonesia. "Oleh karena itu jika kita tidak bisa mencegah dan menghambat penyebarannya maka keadaan ekonomi masyarakat yang sekarang ini sudah mulai tampak menggeliat dan membaik tentu akan bisa terpukul kembali. Hal demikian tentu jelas sangat tidak kita inginkan," jelasnya.
Virus Covid-19 varian Omicron telah masuk ke Indonesia pada Rabu, 15 Desember 2021. Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers perihal perkembangan pandemi Covid-19 secara virtual, Kamis, 16 Desember 2021. "Kemenkes tadi malam mendeteksi ada seorang pasien N terkonfirmasi Omicron pada 15 Desember," ujar Budi.
Menurut Budi, data tersebut sudah dikonfirmasi ke GISAID. Kemudian GISAID juga sudah mengonfirmasi bahwa data sequencing tersebut benar adalah omicron. Untuk diketahui, Varian Covid-19 Omicron diyakini berkembang 70 kali lebih cepat dari versi asli Corona dan varian Delta dalam 24 jam. Varian Omicron terdeteksi akhir November di Afrika Selatan (Afsel). Adapun Omicron dicirikan sebagai penyakit bergejala ringan.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
(cip)
tulis komentar anda