Cerita Sebuah Gerai Pizza di Pittsburgh
Sabtu, 18 Desember 2021 - 09:21 WIB
Namun, kesuksesan itu tidak diraih dalam satu malam. Harry sudah merasakan jatuh bangun dalam menjalankan bisnisnya. Di awal 3 tahun berjalan bukannya untung justru merugi bahkan terlilit hutang. Faktornya bukan karena minim pelanggan, namun karena persoalan kemitraan yang akhirnya berujung pada bubar. Hebatnya, situasi itu tidak membuatnya patah arang. Justru ia jadi lebih bersemangat untuk membangun lagi dari awal. Tentu saja dengan lebih selektif dalam memilih mitra bisnis. Pengalaman terdahulu dijadikan pembelajaran. Perlahan namun pasti, Uptown Kitchen bangkit dan berkembang dengan sukses.
Yang menarik dari perbincangan kami mengenai perjalanannya membangun bisnis adalah iklim bisnis yang kondusif di Pittsburgh. Kebijakan pemeritah setempat sangat mendukung bisnis bisa bertumbuh dengan baik. Misalnya, kemudahan aspek perijinan. Selain mudah, juga tidak ada biaya “di bawah meja” dan pungutan liar lainnya. Fasilitas publik terawat dengan baik, pelayanan publik baik pun terselenggara dengan baik sebagai bentuk kompensasi dari pajak yang dibayar rakyat.
Pemerintah menerapkan standar kualitas yang ketat. Misalnya dalam penerapan standar kualitas makanan, pengelolaan limbah, dan sebagainya. Petugas terkait akan melakukan pemeriksaan dokumen dan cek di lapangan. Jika tidak ada masalah dalam hal dokumen dan faktualnya, prosesnya dipastikan lancar. Namun jika ada kekurangan, petugas akan memberi kesempatan untuk melakukan perbaikan.
Kemudahan lainnya adalah sebagian besar supplier memberikan “gross period” dalam pembayaran. Menurut Harry, pada saat usahanya merugi, beragam vendor tetap menawarkan “supply” barang dengan model pembayaran tunda, alias bisa dilakukan dalam beberapa bulan ke belakang sehingga memberi kesempatan pengusaha untuk memutarkan roda bisnisnya meski modal minim.
Sisi lain yang menumbuhkan iklim bisnis bagus adalah soal keamanan. Meski kedainya beroperasi hingga tengah malam, situasi tetap aman. Tidak ada preman yang memalak, atau tarikan iuran atas nama ragam organisasi. Jikalau ada gangguan keamanan, telepon 911, dalam waktu singkat polisi datang ke lokasi.
Tentu mengawali bisnis bukanlah hal yang mudah, apalagi dilakukan di negeri orang. Kata kuncinya adalah keuletan, daya lenting balik saat jatuh, visi, dan konsistensi dalam tindakan. Mungkin terasa klise, namun itulah “key success” yang paling nyata, Jika suatu saat pembaca “terdampar” di Pittsburgh, datang dan cicipi menu di Uptown Kitchen dan nikmati keramahan kepada pelanggan.
Bisnis dalam skala apapun hanya akan berjalan dengan baik manakala didukung situasi kondusif. Utamanya karena adanya kebijakan publik yang “ramah usaha”, seperti; kemudahan perijinan, stabilitas dan keamanan. Di aspek pendanaan, diperlukan skema pembiayaan berbunga rendah. Faktor yang tidak kalah penting, daya beli masyarakat yang terjaga.
Karena itu, jika pemerintah ingin mendorong tumbuhnya “entrepreneurship” sebagai bagian dari upaya mengurangi pengangguran, memberantas kemiskinan serta menjaga pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor usaha kecil menengah, maka kebijakan publik yang mendukung iklim usaha tersebut perlu dilakukan.
Yang menarik dari perbincangan kami mengenai perjalanannya membangun bisnis adalah iklim bisnis yang kondusif di Pittsburgh. Kebijakan pemeritah setempat sangat mendukung bisnis bisa bertumbuh dengan baik. Misalnya, kemudahan aspek perijinan. Selain mudah, juga tidak ada biaya “di bawah meja” dan pungutan liar lainnya. Fasilitas publik terawat dengan baik, pelayanan publik baik pun terselenggara dengan baik sebagai bentuk kompensasi dari pajak yang dibayar rakyat.
Pemerintah menerapkan standar kualitas yang ketat. Misalnya dalam penerapan standar kualitas makanan, pengelolaan limbah, dan sebagainya. Petugas terkait akan melakukan pemeriksaan dokumen dan cek di lapangan. Jika tidak ada masalah dalam hal dokumen dan faktualnya, prosesnya dipastikan lancar. Namun jika ada kekurangan, petugas akan memberi kesempatan untuk melakukan perbaikan.
Kemudahan lainnya adalah sebagian besar supplier memberikan “gross period” dalam pembayaran. Menurut Harry, pada saat usahanya merugi, beragam vendor tetap menawarkan “supply” barang dengan model pembayaran tunda, alias bisa dilakukan dalam beberapa bulan ke belakang sehingga memberi kesempatan pengusaha untuk memutarkan roda bisnisnya meski modal minim.
Sisi lain yang menumbuhkan iklim bisnis bagus adalah soal keamanan. Meski kedainya beroperasi hingga tengah malam, situasi tetap aman. Tidak ada preman yang memalak, atau tarikan iuran atas nama ragam organisasi. Jikalau ada gangguan keamanan, telepon 911, dalam waktu singkat polisi datang ke lokasi.
Tentu mengawali bisnis bukanlah hal yang mudah, apalagi dilakukan di negeri orang. Kata kuncinya adalah keuletan, daya lenting balik saat jatuh, visi, dan konsistensi dalam tindakan. Mungkin terasa klise, namun itulah “key success” yang paling nyata, Jika suatu saat pembaca “terdampar” di Pittsburgh, datang dan cicipi menu di Uptown Kitchen dan nikmati keramahan kepada pelanggan.
Bisnis dalam skala apapun hanya akan berjalan dengan baik manakala didukung situasi kondusif. Utamanya karena adanya kebijakan publik yang “ramah usaha”, seperti; kemudahan perijinan, stabilitas dan keamanan. Di aspek pendanaan, diperlukan skema pembiayaan berbunga rendah. Faktor yang tidak kalah penting, daya beli masyarakat yang terjaga.
Karena itu, jika pemerintah ingin mendorong tumbuhnya “entrepreneurship” sebagai bagian dari upaya mengurangi pengangguran, memberantas kemiskinan serta menjaga pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor usaha kecil menengah, maka kebijakan publik yang mendukung iklim usaha tersebut perlu dilakukan.
(cip)
tulis komentar anda