Konvensi Rakyat Perindo Kesempatan Emas Generasi Baru Terlibat Perpolitikan Indonesia
Jum'at, 17 Desember 2021 - 15:22 WIB
JAKARTA - Sekretaris Komite Eksekutif Konvensi Rakyat Partai Perindo Arief Budiman menuturkan bahwa ide yang digagas oleh partai berlambang buru garuda itu menjadi momentum penting bagi generasi baru Indonesia dalam berpolitik. Pasalnya, Konvensi Rakyat dirasa mampu menembus eksklusivitas dan keterbatasan.
"Bagi generasi baru yang hidup di era teknologi digital, ini adalah kesempatan emas. Karena apa? Pencalonan yang terbuka mampu menembus batas eksklusivitas dan keterbatasan," kata Arief dalam Webinar Partai Perindo, Jumat (17/12/2021).
Dia menerangkan, sudah menjadi rahasia umum bahwa proses pencalonan di beberapa partai politik Indonesia begitu padat dengan antrean. Tak hanya itu, mereka yang hendak bergabung ke dunia politik harus menembus 'orang dalam'. "Banyak parpol di Indonesia dalam proses pencalonannya itu begitu padat begitu sesak, begitu ramai mengantre. Mereka yang punya kapasitas, dukungan luas masyarakat, apabila dia tidak menjadi bagian 'lingkaran orang dalam' dari parpol maka dia tidak dapat kesempatan," katanya.
Baca juga: Konvensi Rakyat Partai Perindo Tunjukkan Partai Egaliter dan Akan Lahirkan Politikus Andal
Arief menuturkan, di Indonesia sendiri terdapat sekitar 197 juta lebih pemilih, dari 250 juta penduduk. Menurut dia, dari jumlah tersebut banyak yang merasa terpanggil, tapi kesempatan itu terbatas lantaran sedikitnya partai politik di Tanah Air.
"Selama kita percaya bahwa 4 pilar kebangsaan ini adalah sendi kehidupan berbangsa yang fundamental dan harus kita jaga dan tegakkan maka Partai Perindo terbuka untuk siapapun," katanya.
Sedikitnya terdapat dua tahapan prakonvensi. Tahap pertama dimulai pada 25 November hingga Mei 2022 dan tahap kedua 1 Juni sampai dengan 16 Agustus 2022.
Ketua Komite Eksekutif Konvensi Rakyat Partai Perindo Ferry Kurnia Rizkiyansyah menjelaskan, ketika kandidat bacaleg lolos pembobotan nilai oleh Dewan Panel, persetujuan DPP, DPW, DPD kemudian tahap E-Voting yang bersifat terbuka, maka wajib mengumpulkan syarat minimal, 2.500 suara untuk bacaleg DPR RI, 1.500 suara untuk bacaleg DPRD Provinsi, 500 suara bacaleg DPRD Kabupaten/Kota.
"Bagi generasi baru yang hidup di era teknologi digital, ini adalah kesempatan emas. Karena apa? Pencalonan yang terbuka mampu menembus batas eksklusivitas dan keterbatasan," kata Arief dalam Webinar Partai Perindo, Jumat (17/12/2021).
Dia menerangkan, sudah menjadi rahasia umum bahwa proses pencalonan di beberapa partai politik Indonesia begitu padat dengan antrean. Tak hanya itu, mereka yang hendak bergabung ke dunia politik harus menembus 'orang dalam'. "Banyak parpol di Indonesia dalam proses pencalonannya itu begitu padat begitu sesak, begitu ramai mengantre. Mereka yang punya kapasitas, dukungan luas masyarakat, apabila dia tidak menjadi bagian 'lingkaran orang dalam' dari parpol maka dia tidak dapat kesempatan," katanya.
Baca juga: Konvensi Rakyat Partai Perindo Tunjukkan Partai Egaliter dan Akan Lahirkan Politikus Andal
Arief menuturkan, di Indonesia sendiri terdapat sekitar 197 juta lebih pemilih, dari 250 juta penduduk. Menurut dia, dari jumlah tersebut banyak yang merasa terpanggil, tapi kesempatan itu terbatas lantaran sedikitnya partai politik di Tanah Air.
"Selama kita percaya bahwa 4 pilar kebangsaan ini adalah sendi kehidupan berbangsa yang fundamental dan harus kita jaga dan tegakkan maka Partai Perindo terbuka untuk siapapun," katanya.
Sedikitnya terdapat dua tahapan prakonvensi. Tahap pertama dimulai pada 25 November hingga Mei 2022 dan tahap kedua 1 Juni sampai dengan 16 Agustus 2022.
Ketua Komite Eksekutif Konvensi Rakyat Partai Perindo Ferry Kurnia Rizkiyansyah menjelaskan, ketika kandidat bacaleg lolos pembobotan nilai oleh Dewan Panel, persetujuan DPP, DPW, DPD kemudian tahap E-Voting yang bersifat terbuka, maka wajib mengumpulkan syarat minimal, 2.500 suara untuk bacaleg DPR RI, 1.500 suara untuk bacaleg DPRD Provinsi, 500 suara bacaleg DPRD Kabupaten/Kota.
Lihat Juga :
tulis komentar anda