Hadapi Varian Omicron, Mendagri Minta Masyarakat Tak Panik dan Disiplin Prokes
Jum'at, 17 Desember 2021 - 14:49 WIB
Mendagri Tito Karnavian meminta masyarakat tak panik dan jalani prokes sehubungan dengan adanya kasus varian Omicron di Indonesia. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta masyarakat tak panik sehubungan dengan adanya kasus temuan Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Tito meminta masyarakat tetap waspada dengan menjalankan protokol kesehatan (prokes) secara disiplin.
"Jangan gambling, kita tidak perlu panik, tapi yang kita lakukan adalah penguatan protokol kesehatan, terutama pakai masker," katanya dikutip dari pers rilis Puspen Kemendagri, Jumat (17/12/2021).
Selain memperketat protokol kesehatan, Tito juga meminta kepala daerah mempercepat vaksinasi. Menurutnya, upaya ini perlu kolaborasi dan sinergitas semua pihak agar dapat memenuhi target vaksinasi dosis pertama sebesar 70%, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tak hanya itu, masyarakat juga diharapkan mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity untuk menghadapi pandemi covid-19 apa pun variannya. "Target Bapak Presiden, sampai akhir tahun 2021 ini, 70% dosis pertama harus terlewati. Oleh karena itu, semua harus bergerak percepat vaksinasi," pungkasnya.
"Jangan gambling, kita tidak perlu panik, tapi yang kita lakukan adalah penguatan protokol kesehatan, terutama pakai masker," katanya dikutip dari pers rilis Puspen Kemendagri, Jumat (17/12/2021).
Selain memperketat protokol kesehatan, Tito juga meminta kepala daerah mempercepat vaksinasi. Menurutnya, upaya ini perlu kolaborasi dan sinergitas semua pihak agar dapat memenuhi target vaksinasi dosis pertama sebesar 70%, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tak hanya itu, masyarakat juga diharapkan mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity untuk menghadapi pandemi covid-19 apa pun variannya. "Target Bapak Presiden, sampai akhir tahun 2021 ini, 70% dosis pertama harus terlewati. Oleh karena itu, semua harus bergerak percepat vaksinasi," pungkasnya.
(cip)
tulis komentar anda