Bahaya Masih Mengancam, Status Gunung Semeru Naik ke Level Siaga
Jum'at, 17 Desember 2021 - 09:26 WIB
JAKARTA - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menaikkan status Gunung Semeru dari level 2 (waspada) menjadi level 3 (siaga) sejak Kamis (16/12/2021) pukul 23.00 WIB. Naiknya status Semeru seiring potensi bahaya yang masih mengancam.
Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono mengatakan, aktivitas awan panas guguran masih berpotensi terjadi dikarenakan adanya endapan aliran lava (lidah lava) dengan panjang aliran ± 2 km dari pusat erupsi.
Aliran lava tersebut masih belum stabil dan berpotensi longsor terutama di bagian ujung alirannya, sehingga bisa mengakibatkan awan panas guguran. "Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Api Semeru," kata Eko dalam keterangan resminya, Jumat (17/12/2021).
Hal itu didukung data dari BMKG bahwa musim hujan diperkirakan masih akan berlangsung selama tiga bulan ke depan. Secondary explosion juga berpotensi terjadi di sepanjang aliran sungai apabila luncuran awan panas yang terjadi masuk/kontak dengan air sungai.
"Mengingat kegiatan Gunung Api Semeru masih tinggi dan telah terjadi peningkatan jarak luncur awan panas guguran serta aliran lava maka Badan Geologi menyatakan tingkat aktivitas Gunung Api Semeru dinaikan dari level waspada menjadi siaga (Level III) terhitung mulai pukul 23:00 WIB," jelas dia. Arif budianto
Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono mengatakan, aktivitas awan panas guguran masih berpotensi terjadi dikarenakan adanya endapan aliran lava (lidah lava) dengan panjang aliran ± 2 km dari pusat erupsi.
Aliran lava tersebut masih belum stabil dan berpotensi longsor terutama di bagian ujung alirannya, sehingga bisa mengakibatkan awan panas guguran. "Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Api Semeru," kata Eko dalam keterangan resminya, Jumat (17/12/2021).
Hal itu didukung data dari BMKG bahwa musim hujan diperkirakan masih akan berlangsung selama tiga bulan ke depan. Secondary explosion juga berpotensi terjadi di sepanjang aliran sungai apabila luncuran awan panas yang terjadi masuk/kontak dengan air sungai.
"Mengingat kegiatan Gunung Api Semeru masih tinggi dan telah terjadi peningkatan jarak luncur awan panas guguran serta aliran lava maka Badan Geologi menyatakan tingkat aktivitas Gunung Api Semeru dinaikan dari level waspada menjadi siaga (Level III) terhitung mulai pukul 23:00 WIB," jelas dia. Arif budianto
(muh)
tulis komentar anda