Loyalis Amien Rais Prediksi PAN Tidak Lolos ke Senayan
Senin, 08 Juni 2020 - 13:23 WIB
JAKARTA - Loyalis Amien Rais mulai melemparkan psywar ke bekas partainya. Partai Amanat Nasional (PAN) disebut sulit untuk lolos ke Senayan pada Pemilu 2024.
Eks Ketua DPP PAN Agung Mozin menyebut PAN saat ini bukanlah partai menengah. Partai yang dikomandani Zulkifli Hasan itu disebutnya sebagai partai kecil.
Pada Pemilu 2019, PAN memperoleh suara 9.572.623 atau 6,84 persen. Dengan jumlah itu, PAN menempati urusan kedelapan. PAN bahkan kalah suaranya oleh Partai Nasdem yang baru dua kali ikut pemilu. "Saya yakin PAN itu enggak akan lolos (2024)," ujar Agung saat dihubungi SINDOnews, Senin (8/6/2020).
Dia mengungkapkan alasan di balik prediksinya tentang masa depan PAN itu. Pertama, suara pemilih PAN akan beralih ke partai baru yang akan dibuat loyalis Amien Rais. Kedua, pemilih tidak puas dengan sikap pragmatisme politik yang dipertontonkan PAN selama ini.
Menurutnya, warga Muhammadiyah akan lari dan tidak memilih PAN lagi. Padahal, sejak kelahirannya di awal reformasi, PAN ini identik dan menjadi saluran politik warga Muhammadiyah. ( ).
Jika dipotret lebih dekat, karakter pemilih PAN merupakan masyarakat perkotaan, agamais, dan rasional. Ceruk ini semakin terimpit dengan semakin menguatnya partai pesaing, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasdem, dan Gerindra.
"Setelah terjadi pergeseran atas praktik-praktik politik yang ada di PAN hari ini, saya hakulyakin (warga) Muhammadiyah tidak akan menyuarakan politiknya di PAN," ucapnya. ( ).
Di saat bersamaan, partai-partai besar, seperti Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mewacanakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) dari 4 ke 7 persen. Ini akan mengancam eksistensi partai bawah, seperti PAN, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan sejumlah partai baru, termasuk partai yang akan didirikan loyalis Amien Rais.
"Semua partai berkepentingan dengan itu. Kalau orang bilang bagaimana dengan partai baru, kami tidak ada rasa khawatir. Insya Allah optimis selama membawa gagasan kepada pemilih. Kami enggak galau atau resah dengan itu," pungkasnya.
Eks Ketua DPP PAN Agung Mozin menyebut PAN saat ini bukanlah partai menengah. Partai yang dikomandani Zulkifli Hasan itu disebutnya sebagai partai kecil.
Pada Pemilu 2019, PAN memperoleh suara 9.572.623 atau 6,84 persen. Dengan jumlah itu, PAN menempati urusan kedelapan. PAN bahkan kalah suaranya oleh Partai Nasdem yang baru dua kali ikut pemilu. "Saya yakin PAN itu enggak akan lolos (2024)," ujar Agung saat dihubungi SINDOnews, Senin (8/6/2020).
Dia mengungkapkan alasan di balik prediksinya tentang masa depan PAN itu. Pertama, suara pemilih PAN akan beralih ke partai baru yang akan dibuat loyalis Amien Rais. Kedua, pemilih tidak puas dengan sikap pragmatisme politik yang dipertontonkan PAN selama ini.
Menurutnya, warga Muhammadiyah akan lari dan tidak memilih PAN lagi. Padahal, sejak kelahirannya di awal reformasi, PAN ini identik dan menjadi saluran politik warga Muhammadiyah. ( ).
Jika dipotret lebih dekat, karakter pemilih PAN merupakan masyarakat perkotaan, agamais, dan rasional. Ceruk ini semakin terimpit dengan semakin menguatnya partai pesaing, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasdem, dan Gerindra.
"Setelah terjadi pergeseran atas praktik-praktik politik yang ada di PAN hari ini, saya hakulyakin (warga) Muhammadiyah tidak akan menyuarakan politiknya di PAN," ucapnya. ( ).
Di saat bersamaan, partai-partai besar, seperti Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mewacanakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) dari 4 ke 7 persen. Ini akan mengancam eksistensi partai bawah, seperti PAN, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan sejumlah partai baru, termasuk partai yang akan didirikan loyalis Amien Rais.
"Semua partai berkepentingan dengan itu. Kalau orang bilang bagaimana dengan partai baru, kami tidak ada rasa khawatir. Insya Allah optimis selama membawa gagasan kepada pemilih. Kami enggak galau atau resah dengan itu," pungkasnya.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda