Prabowo: Tanpa Kekuatan Maritim, Tidak Mungkin Negara Kita Kuat
Senin, 06 Desember 2021 - 00:38 WIB
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meluncurkan Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 Meter yang kelima, pada Minggu (5/12/2021). Kapal ini merupakan hasil karya anak bangsa produksi galangan kapal industri pertahanan dalam negeri PT PAL Indonesia.
Dalam acara yang digelar di Ship Lift Divisi Kapal Perang PT PAL, Surabaya, Jawa Timur ini dihadiri Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, dan Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod. "Tanpa kekuatan maritim yang kuat, tidak mungkin negara kita kuat. Dengan juga ditopang industri pertahanan yang kuat agar kita menjadi negara yang mandiri," tutur Prabowo melalui keterangan tertulisnya, Minggu (5/12/2021).
Pembangunan kapal bertujuan untuk penguatan dan moderisasi kebutuhan alutsista di jajaran TNI AL. Sekaligus menjadi bagian dari kemandirian pemenuhan alutsista sesuai dengan amanah UU Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. "Kita punya cita-cita besar, harus jadi tuan di laut, darat, dan udara kita sendiri. Kita bersahabat dengan semua negara tapi kita akan mempertahankan kedaulatan dengan segala cara,” ujarnya.
Kapal KCR masuk dalam kategori Offshore Patrol Vessel (OPV) memiliki kemampuan manuver lincah, mampu bergerak secara cepat sesuai fungsinya mengamankan wilayah maritim. Kapal ini nantinya ditugaskan melakukan pengejaran terhadap kapal asing yang melanggar wilayah teritorial laut Indonesia.
Kapal KCR 60 Meter kelima ini memiliki panjang 60 meter, lebar 8,10 meter. Kapal tersebut mampu mengakomodasi kru sebanyak 55 orang dan memiliki berat 500 ton. Kapal ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 28 knot pada kondisi full load serta endurance lima hari. Kapal ini memiliki jarak jelajah 2.400 Nm pada kecepatan 20 knot.
Pembangunan kapal KCR kelima yang rencananya diberi nama KRI Kapak ini tak hanya meliputi pembangunan platform. Tetapi juga termasuk pada instalasi sistem sensor dan senjata. Setelah diluncurkan, KCR 60 Meter kelima ini selanjutnya akan menjalani berbagai serangkaian proses pengujian dari para ahli dan teknisi, sebelum diserahterimakan kepada TNI AL sebagai pengguna.
Sebelumnya PT PAL Indonesia (Persero) telah membangun empat unit platform KCR 60 Meter, yaitu KRI Sampari-628, KRI Tombak-629, KRI Halasan-630, dan KRI Kerambit-627.
Dalam acara yang digelar di Ship Lift Divisi Kapal Perang PT PAL, Surabaya, Jawa Timur ini dihadiri Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, dan Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod. "Tanpa kekuatan maritim yang kuat, tidak mungkin negara kita kuat. Dengan juga ditopang industri pertahanan yang kuat agar kita menjadi negara yang mandiri," tutur Prabowo melalui keterangan tertulisnya, Minggu (5/12/2021).
Pembangunan kapal bertujuan untuk penguatan dan moderisasi kebutuhan alutsista di jajaran TNI AL. Sekaligus menjadi bagian dari kemandirian pemenuhan alutsista sesuai dengan amanah UU Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. "Kita punya cita-cita besar, harus jadi tuan di laut, darat, dan udara kita sendiri. Kita bersahabat dengan semua negara tapi kita akan mempertahankan kedaulatan dengan segala cara,” ujarnya.
Kapal KCR masuk dalam kategori Offshore Patrol Vessel (OPV) memiliki kemampuan manuver lincah, mampu bergerak secara cepat sesuai fungsinya mengamankan wilayah maritim. Kapal ini nantinya ditugaskan melakukan pengejaran terhadap kapal asing yang melanggar wilayah teritorial laut Indonesia.
Kapal KCR 60 Meter kelima ini memiliki panjang 60 meter, lebar 8,10 meter. Kapal tersebut mampu mengakomodasi kru sebanyak 55 orang dan memiliki berat 500 ton. Kapal ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 28 knot pada kondisi full load serta endurance lima hari. Kapal ini memiliki jarak jelajah 2.400 Nm pada kecepatan 20 knot.
Pembangunan kapal KCR kelima yang rencananya diberi nama KRI Kapak ini tak hanya meliputi pembangunan platform. Tetapi juga termasuk pada instalasi sistem sensor dan senjata. Setelah diluncurkan, KCR 60 Meter kelima ini selanjutnya akan menjalani berbagai serangkaian proses pengujian dari para ahli dan teknisi, sebelum diserahterimakan kepada TNI AL sebagai pengguna.
Sebelumnya PT PAL Indonesia (Persero) telah membangun empat unit platform KCR 60 Meter, yaitu KRI Sampari-628, KRI Tombak-629, KRI Halasan-630, dan KRI Kerambit-627.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda