Sudjiwo Tedjo Pertanyakan Kata Resmi Pacaran Kasus Hubungan Novia dan Bripda Randy
Minggu, 05 Desember 2021 - 17:32 WIB
JAKARTA - Budayawan Sudjiwo Tedjo mengkritik tata bahasa Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang menyatakan bahwa Novia Widyasari Rahayu (23) dan Bripda Randy Bagus Hari Sasongko resmi berpacaran. Novia Widyasari, mahasiswi perguruan tinggi negeri di Malang, bunuh diri menenggak racun di pusara ayahnya lantaran diduga depresi kisah cintanya kandas dengan sang kekasih.
Kritikan Sudjiwo Tedjo tersebut disampaikan melalui akun Twitternya, @sudjiwotedjo, Minggu (5/12/2021). Cuitannya menanggapi tweet akun resmi Divisi Humas Polri, @DivHumas_Polri yang menyitir pernyataan Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Slamet Hadi Suprapto saat konferensi pers terkait kasus bunuh diri Novia Widyasari.
"Setelah resmi berpacaran mereka melakukan suatu perbuatan seperti layaknya suami istri dan berlangsung sejak tahun 2020 sampai 2021," ungkap Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo saat konferensi pers di Mapolres Mojokerto, Sabtu (4/12/2021).
Baca juga: Penampakan Bripda Randy Kekasih Novia Widyasari Mahasiswi yang Tewas Bunuh Diri
Tweet ini ditanggapi Sudjiwo Tedjo lantaran tata bahasa yang digunakan Polri tidak tepat.
"Resmi Berpacaran”? Yth Pak Kapolri Jend @ListyoSigitP, mohon polisi diwajibkan belajar bahasa Indonesia (dgn mentor/sks/dll) terutama menyangkut daya berlogikanya. Inggris dan bbrp negara lain sudah lama melakukan penggemblengan bahasa bagi para perwiranya," cuit penulis buku Republik #Jancukers ini.
Menurutnya, kalimat resmi berpacaran tidak tepat karena seformal apa pun, hubungan pacaran tidak akan pernah resmi. "Krn seformal apa pun yg namanya pacaran itu tidak akan pernah RESMI. Kok pacaran, TUNANGAN aja gak akan pernah resmi. Nikah, dan tercatat oleh negara dan JANUR SUDAH MELENGKUNG, nah ini baru resmi!," tulisnya lagi.
Untuk diketahui, Novia Widyasari Rahayu bunuh diri dengan meminum racun di pusara ayahnya. Ia diduga depresi lantaran kisah cintanya dengan Bripda Randy kandas. Kisah di balik bunuh diri tersebut kemudian viral lantaran apa yang dialami Novia sangat menyedihkan. Bripda Randy diduga menyuruh Novia 2 kali menggugurkan buah cinta kedua. Novia berusaha menceritakan apa yang dialami kepada keluarganya dan keluarga Randy. Namun, respons keluarga tidak seperti yang diharapkan. Karena itulah ia diduga nekat bunuh diri.
Baca juga: Bripda Randy, Polisi yang Paksa Novia Widyasari Aborsi Terancam Dipecat
Kritikan Sudjiwo Tedjo tersebut disampaikan melalui akun Twitternya, @sudjiwotedjo, Minggu (5/12/2021). Cuitannya menanggapi tweet akun resmi Divisi Humas Polri, @DivHumas_Polri yang menyitir pernyataan Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Slamet Hadi Suprapto saat konferensi pers terkait kasus bunuh diri Novia Widyasari.
"Setelah resmi berpacaran mereka melakukan suatu perbuatan seperti layaknya suami istri dan berlangsung sejak tahun 2020 sampai 2021," ungkap Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo saat konferensi pers di Mapolres Mojokerto, Sabtu (4/12/2021).
Baca juga: Penampakan Bripda Randy Kekasih Novia Widyasari Mahasiswi yang Tewas Bunuh Diri
Tweet ini ditanggapi Sudjiwo Tedjo lantaran tata bahasa yang digunakan Polri tidak tepat.
"Resmi Berpacaran”? Yth Pak Kapolri Jend @ListyoSigitP, mohon polisi diwajibkan belajar bahasa Indonesia (dgn mentor/sks/dll) terutama menyangkut daya berlogikanya. Inggris dan bbrp negara lain sudah lama melakukan penggemblengan bahasa bagi para perwiranya," cuit penulis buku Republik #Jancukers ini.
Menurutnya, kalimat resmi berpacaran tidak tepat karena seformal apa pun, hubungan pacaran tidak akan pernah resmi. "Krn seformal apa pun yg namanya pacaran itu tidak akan pernah RESMI. Kok pacaran, TUNANGAN aja gak akan pernah resmi. Nikah, dan tercatat oleh negara dan JANUR SUDAH MELENGKUNG, nah ini baru resmi!," tulisnya lagi.
Untuk diketahui, Novia Widyasari Rahayu bunuh diri dengan meminum racun di pusara ayahnya. Ia diduga depresi lantaran kisah cintanya dengan Bripda Randy kandas. Kisah di balik bunuh diri tersebut kemudian viral lantaran apa yang dialami Novia sangat menyedihkan. Bripda Randy diduga menyuruh Novia 2 kali menggugurkan buah cinta kedua. Novia berusaha menceritakan apa yang dialami kepada keluarganya dan keluarga Randy. Namun, respons keluarga tidak seperti yang diharapkan. Karena itulah ia diduga nekat bunuh diri.
Baca juga: Bripda Randy, Polisi yang Paksa Novia Widyasari Aborsi Terancam Dipecat
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda