JK Sebut Rizal Ramli Punya Pemikiran Tangguh
Jum'at, 03 Desember 2021 - 11:27 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) duduk berdampingan dengan ekonom senior Rizal Ramli di acara 'Halaqah Satu Abad NU' di Kantor DPP PKB. JK menilai Rizal Ramli sebagai sosok yang memiliki pemikiran tangguh namun tak menggunakannya di dunia bisnis.
Diketahui, Rizal Ramli dikenal publik sebagai seorang ekonom senior dan aktivis yang juga beberapa kali menjadi menteri di kabinet berbeda. JK mengatakan, Rizal Ramli memiliki semua syarat menjadi pengusaha sukses bila mengambil pilihan itu. Menurut JK, menjadi pengusaha tidak cukup hanya memiliki kapital yang kuat, pengetahuan, dan pengalaman. Menurutnya, yang paling utama adalah keberanian dan tangguh dalam menghadapi masalah.
Ketangguhan itu, kata Jusuf Kalla, dapat terbentuk di dalam dunia aktivis kemahasiswaan yang pernah dialaminya bersama pemilik Bosowa Group Aksa Mahmud dan pendiri Fajar Group HM Alwi Hamu. Di sisi lain, Rizal Ramli pun dikenal sebagai aktivis sejak mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Kegiatan aktivis kemahasiswaan bisa mendidik orang menjadi tangguh, kayak Pak Rizal ini pemikirannya tangguh. Cuma Pak Rizal tidak pergunakan di bisnis, kalau dipergunakan di bisnis bisa seperti itu (menjadi pengusaha sukses)," ujar JK saat menjadi narasumber dalam acara Halaqah Satu Abad NU bertema 'Gagasan Kontributif Membangun Kemandirian Ekonomi Nahdliyin' di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (2/12/2021).
Saat Rizal Ramli didapuk sebagai Kepala Bulog oleh Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada tahun 2000, perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan itu pernah meraup keuntungan sebesar Rp5 triliun.
Kemudian, ketika menjabat Menko Ekuin pada Agustus 2000, Rizal Ramli menerapkan beberapa strategi yang mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi dari minus 3 persen ke positif 4,5 persen atau naik 7,5 persen. Salah satu cara yang dilakukan Rizal Ramli adalah menaikkan gaji PNS, TNI/Polri, serta pensiunan hingga 125 persen. Dengan menerapkan kebijakan itu, daya beli masyarakat meningkat.
Begitu juga ketika menjabat sebagai Menko Maritim di Pemerintahan Jokowi-JK, Rizal Ramli pernah memperingatkan kepada Garuda Indonesia agar lebih fokus dan mampu memperkuat jalur penerbangan domestik dan regional daripada melakukan pembelian 30 pesawat berbadan lebar Airbus A 350 XWB yang harganya sangat mahal dan hanya cocok untuk penerbangan internasional jarak jauh. Pada April 2016, pemerintah akhirnya membeli 14 pesawat Airbus dengan tipe A 330 yang lebih efisien bahan bakanya daripada A 350.
Kebijakan Rizal Ramli lainnya adalah pengembangan 10 Destinasi Wisata Prioritas untuk meningkatkan pertumbuhan dan lapangan kerja dari 3 juta meningkat menjadi 7 juta di tahun 2019. Fokus 10 tujuan wisata ini dimaksudkan agar ada capaian terukur dan dapat menjadi percontohan di daerah lain di tahun berikutnya.
Diketahui, Rizal Ramli dikenal publik sebagai seorang ekonom senior dan aktivis yang juga beberapa kali menjadi menteri di kabinet berbeda. JK mengatakan, Rizal Ramli memiliki semua syarat menjadi pengusaha sukses bila mengambil pilihan itu. Menurut JK, menjadi pengusaha tidak cukup hanya memiliki kapital yang kuat, pengetahuan, dan pengalaman. Menurutnya, yang paling utama adalah keberanian dan tangguh dalam menghadapi masalah.
Ketangguhan itu, kata Jusuf Kalla, dapat terbentuk di dalam dunia aktivis kemahasiswaan yang pernah dialaminya bersama pemilik Bosowa Group Aksa Mahmud dan pendiri Fajar Group HM Alwi Hamu. Di sisi lain, Rizal Ramli pun dikenal sebagai aktivis sejak mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Kegiatan aktivis kemahasiswaan bisa mendidik orang menjadi tangguh, kayak Pak Rizal ini pemikirannya tangguh. Cuma Pak Rizal tidak pergunakan di bisnis, kalau dipergunakan di bisnis bisa seperti itu (menjadi pengusaha sukses)," ujar JK saat menjadi narasumber dalam acara Halaqah Satu Abad NU bertema 'Gagasan Kontributif Membangun Kemandirian Ekonomi Nahdliyin' di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (2/12/2021).
Saat Rizal Ramli didapuk sebagai Kepala Bulog oleh Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada tahun 2000, perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan itu pernah meraup keuntungan sebesar Rp5 triliun.
Kemudian, ketika menjabat Menko Ekuin pada Agustus 2000, Rizal Ramli menerapkan beberapa strategi yang mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi dari minus 3 persen ke positif 4,5 persen atau naik 7,5 persen. Salah satu cara yang dilakukan Rizal Ramli adalah menaikkan gaji PNS, TNI/Polri, serta pensiunan hingga 125 persen. Dengan menerapkan kebijakan itu, daya beli masyarakat meningkat.
Begitu juga ketika menjabat sebagai Menko Maritim di Pemerintahan Jokowi-JK, Rizal Ramli pernah memperingatkan kepada Garuda Indonesia agar lebih fokus dan mampu memperkuat jalur penerbangan domestik dan regional daripada melakukan pembelian 30 pesawat berbadan lebar Airbus A 350 XWB yang harganya sangat mahal dan hanya cocok untuk penerbangan internasional jarak jauh. Pada April 2016, pemerintah akhirnya membeli 14 pesawat Airbus dengan tipe A 330 yang lebih efisien bahan bakanya daripada A 350.
Kebijakan Rizal Ramli lainnya adalah pengembangan 10 Destinasi Wisata Prioritas untuk meningkatkan pertumbuhan dan lapangan kerja dari 3 juta meningkat menjadi 7 juta di tahun 2019. Fokus 10 tujuan wisata ini dimaksudkan agar ada capaian terukur dan dapat menjadi percontohan di daerah lain di tahun berikutnya.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda