Menakar Peluang Anies - Ridwan Kamil di Pilpres 2024
Rabu, 01 Desember 2021 - 06:25 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Foto/Dok.SINDOnews
JAKARTA - Duet Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) di Pilpres 2024 dinilai sulit terwujud. Salah satu alasannya, karena kedua tokoh itu bukan kader partai politik.
“Berat dan sulit. Sehebat apa pun tokoh, siapa pun dia, jika tak didukung partai sulit untuk bisa capres atau cawapres,” kata Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Selasa (30/11/2021).
Dia mengatakan bahwa persyaratan untuk bisa menjadi capres dan cawapres sangat berat. Dia mengingatkan pasangan kandidat pilpres harus didukung partai atau koalisi partai dengan dukungan 20% kursi parlemen atau 25% perolehan suara nasional.
“Jadi, harapan sekelompok atau sebagian rakyat untuk menduetkan Anies dan RK akan sia-sia. Jika partai atau koalisi partai tak ada yang mendukung.
Namun, menurut dia, langkah yang realistisnya adalah bisa berkompromi dan berkomunikasi dengan para ketua umum partai. Menurut Ujang, bisa saja ada partai politik yang melirik duet Anies – RK.
“Jika dua-duanya yang maju, pasangan dari nonparpol. Parpol akan lari dan tak akan mendukung. Ini lagu lama dari para ketua umum partai dan dalam politik itu menjadi hal biasa,” pungkasnya.
“Berat dan sulit. Sehebat apa pun tokoh, siapa pun dia, jika tak didukung partai sulit untuk bisa capres atau cawapres,” kata Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Selasa (30/11/2021).
Dia mengatakan bahwa persyaratan untuk bisa menjadi capres dan cawapres sangat berat. Dia mengingatkan pasangan kandidat pilpres harus didukung partai atau koalisi partai dengan dukungan 20% kursi parlemen atau 25% perolehan suara nasional.
“Jadi, harapan sekelompok atau sebagian rakyat untuk menduetkan Anies dan RK akan sia-sia. Jika partai atau koalisi partai tak ada yang mendukung.
Namun, menurut dia, langkah yang realistisnya adalah bisa berkompromi dan berkomunikasi dengan para ketua umum partai. Menurut Ujang, bisa saja ada partai politik yang melirik duet Anies – RK.
“Jika dua-duanya yang maju, pasangan dari nonparpol. Parpol akan lari dan tak akan mendukung. Ini lagu lama dari para ketua umum partai dan dalam politik itu menjadi hal biasa,” pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda