Gus Ipul Sebut Muktamar NU Digelar 17 Desember, Sesuai Perintah Rais Aam
Jum'at, 26 November 2021 - 14:43 WIB
Dia menuturkan, pada rapat hari itu ternyata keputusan tidak dapat dihasilkan lantaran deadlock. Oleh karenanya, Sekjen meminta agar rapat ditunda dan dapat dilanjutkan pada hari Kamis (25/11/2021).
Baca juga: Soal Pelaksanaan Muktamar NU, Wapres Tegaskan Tak Ikut Campur
"Jadi, Rabu sudah rapat. Rupanya tidak ditemukan kata sepakat untuk memajukan muktamar. Alasannya soal kesiapan panitia. Untuk mendapat laporan soal kesiapan, lalu rapat mencoba menghubungi panitia. Ternyata Pak Nuh selaku Ketua Panitia Pengarah sedang di lapangan, di Lampung. Sementara Ketua Panitia Pelaksana, Pak Imam Aziz, hari Rabu itu tidak bisa dihubungi," katanya.
"Lalu Saudara Sekjen minta rapat ditunda. Keempatnya sepakat bertemu lagi hari Kamis kemarin itu, dan mengundang Panitia Muktamar," katanya.
Rais Aam dan Katib Aam, lantas datang kembali untuk melanjutkan rapat yang tertunda tapi ketua panitia, ketua umum dan sekjen sampai sore hari tak juga datang. Dikarenakan tidak ada kejelasan ihwal kehadiran mereka, sambung Gus Ipul, maka Rais Aam memutuskan untuk menerbitkan Surat Perintah tersebut.
"Ini yang saya katakan bahwa PBNU itu tidak sedang baik-baik saja. Ketidakhadiran Ketua Panitia, Ketua Umum dan Sekjen di hari kedua rapat, menjadi petunjuk bahwa di sini terlihat tak ada komitmen menjalankan hasil rapat," tuturnya.
Dia mengatakan, dengan terbitnya Surat Perintah, maka kesimpang siuran soal kapan waktu muktamar sudah terjawab. Dia juga mengimbau agar keputusan yang dibuat dapat dipatuhi.
"Semua pihak harus mematuhi keputusan Rais Aam, sebagai pemegang komando tertinggi PBNU," katanya.
Lihat Juga: Konferensi Internasional Humanitarian Islam Digelar Pekan Depan, Dibuka Presiden Prabowo
Baca juga: Soal Pelaksanaan Muktamar NU, Wapres Tegaskan Tak Ikut Campur
"Jadi, Rabu sudah rapat. Rupanya tidak ditemukan kata sepakat untuk memajukan muktamar. Alasannya soal kesiapan panitia. Untuk mendapat laporan soal kesiapan, lalu rapat mencoba menghubungi panitia. Ternyata Pak Nuh selaku Ketua Panitia Pengarah sedang di lapangan, di Lampung. Sementara Ketua Panitia Pelaksana, Pak Imam Aziz, hari Rabu itu tidak bisa dihubungi," katanya.
"Lalu Saudara Sekjen minta rapat ditunda. Keempatnya sepakat bertemu lagi hari Kamis kemarin itu, dan mengundang Panitia Muktamar," katanya.
Rais Aam dan Katib Aam, lantas datang kembali untuk melanjutkan rapat yang tertunda tapi ketua panitia, ketua umum dan sekjen sampai sore hari tak juga datang. Dikarenakan tidak ada kejelasan ihwal kehadiran mereka, sambung Gus Ipul, maka Rais Aam memutuskan untuk menerbitkan Surat Perintah tersebut.
"Ini yang saya katakan bahwa PBNU itu tidak sedang baik-baik saja. Ketidakhadiran Ketua Panitia, Ketua Umum dan Sekjen di hari kedua rapat, menjadi petunjuk bahwa di sini terlihat tak ada komitmen menjalankan hasil rapat," tuturnya.
Dia mengatakan, dengan terbitnya Surat Perintah, maka kesimpang siuran soal kapan waktu muktamar sudah terjawab. Dia juga mengimbau agar keputusan yang dibuat dapat dipatuhi.
"Semua pihak harus mematuhi keputusan Rais Aam, sebagai pemegang komando tertinggi PBNU," katanya.
Lihat Juga: Konferensi Internasional Humanitarian Islam Digelar Pekan Depan, Dibuka Presiden Prabowo
(abd)
tulis komentar anda