Jenderal TNI Maraden Panggabean: Pemimpin Laskar Rakyat, Loyalis Soeharto

Kamis, 25 November 2021 - 14:51 WIB
Jenderal TNI Maraden Panggabean merupakan Panglima TNI yang lahir dan tumbuh di era Soeharto. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Jenderal TNI Maraden Panggabean merupakan Panglima TNI yang lahir dan tumbuh di era Soeharto. Kenaikan pangkatnya lebih karena pertimbangan Presiden Soeharto yang takut terjadi aksi kudeta.

Saat menjadi Panglima Militer kala itu, Maraden bukanlah seorang orang yang kuat secara agama mayoritas maupun kesukuan. Meski demikian, selama masa kepimpinannya, TNI kerap mengirimkan prajuritnya ke kawasan Timor Timur untuk operasi militer.

Satu kisahnya saat membuat sekelompok perampok kendaraan untuk bertekuk lutut dan memberikan penghormatan kepada setiap kendaraan yang lewat. Cerita yang terjadi pada Februari 1959 itu terjadi di kawasan Parapat, Sumatera Barat.

Baca juga: Perjalanan Berliku Jenderal Soedirman, dari Guru hingga Panglima Besar





Dalam otobiografinya Berjuang dan Mengabdi, Maraben yang kala itu menjadi Komandan Batalion 104 Waringin Brigade Tapanuli (TT 1 Bukit Barisan) dan berpangkat Mayor bertugas mengambilalih tugas pengamanan daerah Simalungun dari eks Batalion Pengamanan NST, pimpinan Kapten Bisara Sinaga.

Saat mendapatkan mandat itu, ia melakukan pembersihan jalan Pematangsiantar-Parapat dari gangguan dan perampokan gerombolan liar Simarmata, eks BHL (Barisan Harimau Liar) yang diusir dari daerah perbatasan Riau-Tapanuli Selatan.

"Setiap batalion ditugaskan mengadakan patroli di wilayah masing-masing untuk memberantas kaum pengacau yang dimotori oleh sisa-sisa Barisan Harimau Liar itu," tulis istri Maraden.

Setelah mencapai markas Batalion 104 di sebuah rumah di Jalan Kartini Pematangsiantar, Maraden segera mengoper tugas dari Kapten Bisara. Serah terima itu dilakukan di lapangan di depan Hotel Siantar dan mendapat perhatian dari masyarakat. "Saya ingin melihat penampilan TNI yang baru keluar dari rimba," kata Maraden.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More