Bima Arya Maju Pilkada DKI Jakarta atau Jawa Barat? Begini Kansnya
Minggu, 14 November 2021 - 13:56 WIB
JAKARTA - Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan memberi pilihan kepada Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto untuk mengabdi di DKI Jakarta atau Jawa Barat. Bagaimana kans Bima maju pilkada di dua daerah tersebut?
Menurut pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas) Robi Nurhadi, sebaiknya Bima Arya tidak maju ke Pilkada DKI Jakarta . "Saran saya bukan di Jakarta, karena di Jakarta kuat dengan pendukung PA 212 yang bersimpati pada Habib Rizieq," kata Robi kepada SINDOnews, Minggu (14/11/2021).
Robi menambahkan, dengan menjadi wali kota Bogor selama dua periode, Bima Arya sudah punya investasi bagi salah satu kota di Jawa Barat tersebut. Artinya, lebih memungkinkan bagi dia maju ke Pilkada Jawa Barat.
Masalahnya, kata Robi, di PAN juga ada sosok Desy Ratnasari, yang kini menjadi Ketua DPW PAN Jawa Barat. "Kalau PAN hanya Wagub, kemungkinan parpol koalisi akan lebih memilih Desy Ratnasari karena akseptabilitasnya lebih mudah diterima," ujarnya.
Namun, karena Pilkada DKI Jakarta dan Jawa Barat masih tiga tahun lagi, Robi mengatakan apa pun bisa saja terjadi. Dia pun berpesan agar para politisi terus berbuat baik saja dan tidak sekadar mencari sensasi. "Sehingga, ketika momentum itu tiba, politisi tersebut bisa memanfaatkannya sebaik mungkin."
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) memberikan dua pilihan kepada Bima Arya Sugiarto untuk mengabdi di Jawa Barat atau DKI Jakarta. Sang Wali Kota Bogor ini pun menyerahkan sepenuhnya kepada Zulhas selaku pimpinan partai.
Seperti diketahui pada 2024 mendatang, DKI Jakarta dan Jawa Barat akan menggelar pesta demokrasi pemilihan kepala daerah. Pertanyaan Zulhas kepada Bima Arya ini disampaikan usai lari pagi bersama Bima Arya dan komunitas lari di Kebun Raya Bogor, Sabtu (13/11/2021).
"Ke Jabar atau DKI?," tanya Zulhas. Bima pun menjawab,"Tergantung perintah Ketum," ujar Bima. Jawaban orang nomor satu di Pemkot Bogor ini pun disebut Zulhas sebagai jawaban yang tepat.
Menurut pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas) Robi Nurhadi, sebaiknya Bima Arya tidak maju ke Pilkada DKI Jakarta . "Saran saya bukan di Jakarta, karena di Jakarta kuat dengan pendukung PA 212 yang bersimpati pada Habib Rizieq," kata Robi kepada SINDOnews, Minggu (14/11/2021).
Baca Juga
Robi menambahkan, dengan menjadi wali kota Bogor selama dua periode, Bima Arya sudah punya investasi bagi salah satu kota di Jawa Barat tersebut. Artinya, lebih memungkinkan bagi dia maju ke Pilkada Jawa Barat.
Masalahnya, kata Robi, di PAN juga ada sosok Desy Ratnasari, yang kini menjadi Ketua DPW PAN Jawa Barat. "Kalau PAN hanya Wagub, kemungkinan parpol koalisi akan lebih memilih Desy Ratnasari karena akseptabilitasnya lebih mudah diterima," ujarnya.
Namun, karena Pilkada DKI Jakarta dan Jawa Barat masih tiga tahun lagi, Robi mengatakan apa pun bisa saja terjadi. Dia pun berpesan agar para politisi terus berbuat baik saja dan tidak sekadar mencari sensasi. "Sehingga, ketika momentum itu tiba, politisi tersebut bisa memanfaatkannya sebaik mungkin."
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) memberikan dua pilihan kepada Bima Arya Sugiarto untuk mengabdi di Jawa Barat atau DKI Jakarta. Sang Wali Kota Bogor ini pun menyerahkan sepenuhnya kepada Zulhas selaku pimpinan partai.
Seperti diketahui pada 2024 mendatang, DKI Jakarta dan Jawa Barat akan menggelar pesta demokrasi pemilihan kepala daerah. Pertanyaan Zulhas kepada Bima Arya ini disampaikan usai lari pagi bersama Bima Arya dan komunitas lari di Kebun Raya Bogor, Sabtu (13/11/2021).
"Ke Jabar atau DKI?," tanya Zulhas. Bima pun menjawab,"Tergantung perintah Ketum," ujar Bima. Jawaban orang nomor satu di Pemkot Bogor ini pun disebut Zulhas sebagai jawaban yang tepat.
(zik)
tulis komentar anda