Hari Cinta Satwa dan Puspa Nasional, FPLI Ajak Generasi Muda Lestarikan Pohon Lokal
Sabtu, 06 November 2021 - 18:20 WIB
Sedangkan, penggiat komunitas Save Our Nusakambangan Island (SONI) Widodo Setyo mengaku telah melakukan upaya pelestarian jenis pohon lokal Indonesia. Menurut dia, upaya rehabilitasi hutan dan lahan itu dilakukan di kawasan penyangga Cagar Alam Nusakambangan Barat mulai 2016 dan di daerah Sungai Citanduy sejak 2017.
”SONI menanam pohon Plahlar (Dipetocarpus littoralis) yang telah diidentifikasi sebagai pohon langka Indonesia, dan juga pohon-pohon berbuah seperti Alpukat, Asem Jawa, Kakao, Matoa, yang dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar. Komunitas SONI sekaligus berupaya menyediakan bibit pohon lokal bagi masyarakat agar semakin banyak yang menanam pohon lokal,” katanya.
Ketua Enviro Universitas Sebelas Maret (UNS) Muhammad Yusron mengatakan, sebagai kelompok studi berbasis organisasi yang fokus pada masalah lingkungan, pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan pelestarian pohon lokal. “Di Solo, komunitas Enviro sudah melakukan konservasi pohon lokal, dalam bentuk inventarisasi flora dan fauna di Alas Bromo dan daerah Boyolali, penanaman pohon lokal di Kaki Gunung Lawu dan Bantaran Sungai Bengawan Solo bekerja sama dengan pemerintah dan komunitas setempat,” katanya.
Sementara itu, Branch Manager Borneo Untuk Bhumi Amanda Dwi Wantira menyebut, Pulau Kalimantan yang dikenal sebagai bagian dari paru-paru dunia, nyatanya dalam 40 tahun ke belakang sekitar 30% hutan kalimantan telah terdegrasi. ”Hal itu yang mendorong kami melakukan penanaman 250 Pohon Ulin yang merupakan identitas Kalimantan di Tahura Lati Petangis, pada September 2021 lalu,“ ucapnya.
Co-founder dan VP of Project Management Untuk Bhumi Zahra Maryam Ashri menilai, peran anak muda sebagai penentu masa depan membuat pihaknya fokus melibatkan generasi muda dalam melakukan kegiatan pelestarian lingkungan berupa edukasi, konservasi dan penanaman pohon, serta penelitian.
(cip)
tulis komentar anda