Stok Vaksin Covid-19 Bertambah, Percepatan Vaksinasi Lebih Optimal
Selasa, 02 November 2021 - 18:56 WIB
JAKARTA - Sebanyak 4 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk jadi tiba di Indonesia. Selain itu, sebanyak 134.560 dosis vaksin AstraZeneca yang merupakan donasi Kerajaan Inggris juga tiba di Tanah Air hari ini.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan Indonesia saat ini telah menerima sebanyak 1 juta dosis Vaksin AstraZeneca dari Pemerintah Inggris. Dia mengatakan di masa-masa sulit akibat pandemi, pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi solidaritas dan dukungan Inggris.
Inggris merupakan salah satu mitra strategis Indonesia untuk penanganan pandemi di Tanah Air. “Oleh karena itu, atas nama bangsa Indonesia saya mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Pemerintah Inggris atas dukungan ini. Saya meyakini melalui kerja sama erat dengan berbagai mitra, kita akan bersama-sama melalui pandemi ini,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa (2/11/2021).
Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menambahkan, lancarnya kedatangan vaksin membuat upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi lebih optimal. Dia mengatakan total vaksin dari berbagai merek yang telah tiba di Tanah Air mencapai 321.629.220 dosis.
Sementara hingga saat ini, sekitar 120 juta masyarakat Indonesia telah mendapatkan vaksinasi dengan 73 juta di antaranya telah mendapatkan dua dosis. Dia menjelaskan, kedatangan vaksin sebagai upaya pemerintah untuk memastikan keamanan stok vaksin.
Apalagi, terkait vaksin Sinovac, Badan POM sudah mengizinkan penggunaan vaksin tersebut untuk anak usia 6-11 tahun. “Syukur Alhamdulillah, BPOM baru saja mengeluarkan putusan tentang izin penggunaan vaksin Sinovac bagi anak umur 6-11 tahun,” ujarnya.
Dia yakin dengan adanya putusan tersebut, maka ke depannya perlindungan bagi anak-anak akan lebih optimal. Terlebih saat ini sejumlah anak telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Menurutnya, pemerintah akan mengatur lebih detail tentang rencana pelaksanaan vaksinasi bagi anak tersebut. Dalam kesempatan itu, Usman menyatakan, pemerintah juga kembali mengingatkan bahwa vaksinasi bukan sekadar upaya untuk melindungi diri, melainkan juga untuk melindungi keluarga dan seluruh masyarakat.
Karenanya, perlu dukungan dan partisipasi seluruh elemen bangsa agar vaksinasi bisa mencapai setidaknya 70% dari penduduk Indonesia untuk bisa membangun herd immunity atau kekebalan kelompok. “Bersamaan dengan itu, pemerintah tak lupa mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan,” pungkasnya.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan Indonesia saat ini telah menerima sebanyak 1 juta dosis Vaksin AstraZeneca dari Pemerintah Inggris. Dia mengatakan di masa-masa sulit akibat pandemi, pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi solidaritas dan dukungan Inggris.
Inggris merupakan salah satu mitra strategis Indonesia untuk penanganan pandemi di Tanah Air. “Oleh karena itu, atas nama bangsa Indonesia saya mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Pemerintah Inggris atas dukungan ini. Saya meyakini melalui kerja sama erat dengan berbagai mitra, kita akan bersama-sama melalui pandemi ini,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa (2/11/2021).
Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menambahkan, lancarnya kedatangan vaksin membuat upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi lebih optimal. Dia mengatakan total vaksin dari berbagai merek yang telah tiba di Tanah Air mencapai 321.629.220 dosis.
Sementara hingga saat ini, sekitar 120 juta masyarakat Indonesia telah mendapatkan vaksinasi dengan 73 juta di antaranya telah mendapatkan dua dosis. Dia menjelaskan, kedatangan vaksin sebagai upaya pemerintah untuk memastikan keamanan stok vaksin.
Apalagi, terkait vaksin Sinovac, Badan POM sudah mengizinkan penggunaan vaksin tersebut untuk anak usia 6-11 tahun. “Syukur Alhamdulillah, BPOM baru saja mengeluarkan putusan tentang izin penggunaan vaksin Sinovac bagi anak umur 6-11 tahun,” ujarnya.
Dia yakin dengan adanya putusan tersebut, maka ke depannya perlindungan bagi anak-anak akan lebih optimal. Terlebih saat ini sejumlah anak telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Menurutnya, pemerintah akan mengatur lebih detail tentang rencana pelaksanaan vaksinasi bagi anak tersebut. Dalam kesempatan itu, Usman menyatakan, pemerintah juga kembali mengingatkan bahwa vaksinasi bukan sekadar upaya untuk melindungi diri, melainkan juga untuk melindungi keluarga dan seluruh masyarakat.
Karenanya, perlu dukungan dan partisipasi seluruh elemen bangsa agar vaksinasi bisa mencapai setidaknya 70% dari penduduk Indonesia untuk bisa membangun herd immunity atau kekebalan kelompok. “Bersamaan dengan itu, pemerintah tak lupa mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan,” pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda