Bertugas Sebar SMS Teror Pinjol Ilegal, Pelaku Dapat Fasilitas Apartemen dan Gaji Rp5 Juta

Jum'at, 22 Oktober 2021 - 11:18 WIB
Pegawai yang bertugas mengirimkan SMS teror kepada peminjam mendapatkan fasilitas tempat tinggal di apartemen dan gaji bulanan. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Hasil yang didapatkan dari bisnis pinjaman online ( pinjol) ilegal cukup menggiurkan. Pegawai yang bertugas mengirimkan SMS teror kepada peminjam mendapatkan fasilitas tempat tinggal di apartemen dan gaji bulanan.

Hal ini diketahui dari pengakuan salah satu tersangka pinjol ilegal, AY. Dia bekerja di Operator Desk Collection jaringan penyelenggara financial technology peer to peer lending (fintech P2P lending). Dari bekerja di jaringan penyebar SMS penagihan dan promosi pinjol ilegal, AY mendapat apartemen dan uang sangu Rp5 juta per bulan.

AY mendapatkan jatah di Apartemen Laguna Tower, Pluit Penjaringan Jakarta Utara. Di tempat itu pula, dia melancarkan SMS blasting bernada teror atau ancaman ke peminjam.

Baca juga: Bunga Pinjol Tertinggi di Indonesia Banyak Makan Korban





"Benar, satu unit apartemen sendiri. Satu orang satu, dari situ kerja. Saya di Apartemen Laguna," kata AY diwawancarai MNC Portal Indonesia, Jakarta, Jumat (22/10/2021).

Dalam masalah fasilitas dan gaji, para operator penyebar SMS tersebut berbeda-beda. Apabila, mereka mendapatkan fasilitas apartemen atau tempat hunian, maka gaji yang diterima kisaran Rp5 jutaan per bulan. Namun, apabila para operator yang tidak menggunakan fasilitas tempat tinggal, maka uang bulanan akan lebih banyak masuk ke kantong pribadinya. Dimulai dari Rp15 juta hingga Rp20 juta.

Itu mengapa dalam wawancara langsung terhadap dua tersangka antara AY dan HH, terdapat perbedaan gaji. Dalam hal ini, HH mendapatkan gaji Rp15 juta sebulan karena ia tak mengambil fasilitas apartemen atau rumah. HH bekerja di rumahnya sendiri. "(Gaji) Rp15 juta sebulan," ujar HH di kesempatan yang sama.

Baca juga: Debt Collector Pinjol Ilegal Sehari Bisa Kirim Teror dan Promosi ke 150.000 Orang



Keduanya mengaku nyaman bekerja sebagai Debt Collector di dunia maya tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. AY yang sebelumnya bekerja di rumah makam dan HH seorang wiraswasta tergiur karena gaji sebagai penyebar SMS jauh lebih besar dibandingkan tempat sebelumnya.

Untuk diketahui, total ada tujuh tersangka yang ditangkap oleh Bareskrim Polri terkait dengan jaringan penyebar teror SMS pinjol ilegal tersebut.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More